Cangkriman Batangane Banyu Benik Klambi Clana Pit

cangkriman batangane banyu

Contoh Tuladha Cangkriman Basa Jawa Jawabane utawa Batangane Banyu Benik Clana Pit pawon lan sak piturute, penjelasane ben gampang ngerti jawabannya dalam arti dan terjemah Bahasa Indonesia.

Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, kali ini kita akan menuliskan mengenai contoh cangkriman dan jawabannya dalam Bahasa Jawa dengan arti beserta terjemahan Indonesia.

Kali ini yang kami sampaikana dalah cangkriman kang batangane yaiku benik kathok banyu lan pit.

Tanpa basa basi berikut ini adalah contoh tebak-tebakannya lengkap dengan terjemah dan Artinya Basa Jawa ke Indonesia.

Cangkriman Batangane Banyu

dipedhanga dimriyema dibedhila ora mati nanging yen dicegati mati batangane jawabane yaiku Banyu, kalebu cangkriman pepindhan.

Sampean bisa menjadikan contoh cangkriman ini untuk menjawab soal pertanyaan yang berbunyi gawea cangkriman sing batangane banyu utawa tuladha cangkriman pepindhan.

Arti cangkriman teka teki bahasa Jawa diatas yaitu biarpun disabet dengan pedang, meski di tembak dengan periam, di tembak dengan senapan tidak mati, namun apabila dicegat dia mati.

Nah anda bisa mengakatan teka teki ini jelas masuk akal, air akan tetap mengalir meski dibacok dengan pedang, ditembak dengan senapan maupun kena peluru meriam.

Namun dia akan mati apabila di bendung atau dicegat.

Contoh cangkriman jawabane kathok utawa clana

Yen dikethok tambah dhuwur, cangkriman iku batangane yaiku clana utawa celana (kathok brooo).

Artinya dalam Bahasa Indonesia, apabila di potong malah tambah tinggi, jawabannya adalah celana.

Kenapa begitu? Maksudnya bukan celananya tambah panjang karena di potong, pastinya semakin pendek.

Namun maksudnya tambah duwur atau semakin tinggi adalah tinggi jarak celana dari tanah ke kainnya.

Singkatnya semakin cingkrang, jadi semakin tinggi kaki yang tampak karena di potong kainnya/celananya.

Cangkriman batangane pawon

Gajah nguntal sangkrah batangane yaiku pawon. Arti gajah nguntal adalah hewan yang memiliki belalai memakan bulat bulat, sedangkan arti sangkrah tegese yaiku uwuh regetan sampah kayu cilik pang wit witan yang bahasa Indonesianya yaitu batang dan ranting kayu kecil kecil, bisa juga sampah.

Jadi hewan yang besar yang memakan ranting-ranting dahan pohon, batangane utawa jawabane gajah nguntal sangkrah yaiku pawon (tungku api).

Yang agak membingungkan saya mengenai teka teki ini, kenapa tungku sebutannya dengan gajah ya?

Kenapa engga kudanil saja yang secara bentuk mulut lebih menyerupai “pawon”.

Apalagi gajah memiliki belalai yang tidak ada representasinya dalam bentuk tungku api.

Ya wallahu a’lam mengenai ini, mungkin saja ada penjelasan logis kenapa pemilihan hewan yang nguntal (artinya memakan bulat-bulat) dalam cangkriman ini adalah gajah, bukan yang lain.

Cangkriman benik klambi kancing baju

cangkriman batangane benik klambi

Dilebokno malah metu apa? Artinya di masukkan akan tetapi malah keluar, apa tebakannya? Kira kira begitu arti pertanyaan cangkriman ini, jawabannya atau batangane yaiku benik klambi alias kancing baju.

Kenapa begitu?

Karena jika anda memasang kancing alias benik klambi, anda akan memasukkan pada lubangnya.

Namun ketika anda memasukkannya, malah dia keluar sehingga bisa mengancing baju supaya tidak lepas.

Cangkriman ini bisa juga memiliki jawaban benang dom alias benang pada jarum.

Atau bisa juga kalimat ungkapannya seperti in i Apa sing dilebokno kok malah metu? Batangane benik. Kalebu cangkriman wantah yang artinya yaitu mengandung makna sesungguhnya atau apa adanya.

Cangkriman batangane wong utawa bocah numpak pit

Yen munggah malah mudhun, yen mudhun malah munggah batangane yaiku wong numpak pit utawa wong nimba.

Jadi jelas maksudnya di sini yen munggah artinya apabila naik, malah mudun, malahan turun.

Maksudnya yaitu apabila jalanannya naik maka orang yang naik sepeda akan turun menuntunnya karena kesulitan mengayuh sepeda yang jalanannya naik.

Namun yen mudhun yang artinya apabila turun, maksudnya yaitu jalan yang di lewatinya turunan, maka munggah, yang artinya naik. Maksudnya adalah bocah (anak kecil) utawa uwong sing numpak pit.

Cangkriman ini juga memiliki jawaban lainnya. Yaitu batangane wong nimba.

Maksudnya apabila turun, menurunkan tambang timba maka akan naik ember yang berisi air.

Namun apabila dia menaikkan talinya, maka timba atau ember air akan meluncur turun.

Demikian contoh conto tuladha cangkriman lan batangane banyu benik klambi wong numpak pit lan gajah Basa Jawa.

Semoga menambah khazanah perbendaharaan teka teki bahasa Jawa atau memudahkan menjawab soal ulangan LKS ujian Mid semester maupun semesteran.

Wilujeng dalu, selamat siap siap salat isya, wassalaamu’alaikum.

Tinggalkan Balasan

Mumtaz Hanif

Murid Kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Negeri