Wilujeng sonten pakde bude, semoga kabar baik, selalu sehat dan diberikan karunia kesehatan dan keberkahan dari segi perekonomian dan kebahagiaan.
Bagi yang tinggal di Desa Girimulyo utamanya dusun Gadungan dan Segondang, bisa jadi menyadari, ada perbedaan arah barat pada kedua kampung ini.
Utamanya arah barat dan Utara.
Disaat kecil, dahulu yang pernah sekolah di SD Girimulyo 1 atau 2 (yang sekarang sudah regrouping, kalau ga percaya tanya saja bu guru Sriyati) maka arah barat di segondang ditunjukkan dengan lurus seperti jalan raya didepan sekolahan.
Jadi sekolahan SD Girimulyo berada di sebelah selatan jalan raya, rumahnya pak gito pak Bon SD berada di sebelah utara jalan.
Jadi jalan raya yang sekarang ini mulus alus membujur dari timur ke Barat (dalane ngetan ngulon).
Nah sekarang, jika sudah sampai di jalan pertigaan potrojalu segondang gadungan (kulone nova, ngarepe tambal ban mas win), maka setelah melewati skali suwatu (jare juragan warung nDeso), maka arahnya akan berubah bagi wong ngGadungan.
Arah jalan yang membentang dari (dulu ada namanya) warung pojok, sampai dengan lapangan adalah utara selatan (dalane arah ngalor ngidul).
Jadi kantor Polsek Ngargoyoso berada di sebelah barat Jalan utama, dan asrama polsek berada di sebelah timur jalan Karangpandan – Kemuning.
Padahal jika di angen-angen, arah jalan segondang dan gadungan ini mirip-mirip arahnya, alias sama membujurnya.
Kenapa kalau kalangan penduduk segondang mengarani arahnya ngetan ngulon? Sedangkan citizen Gadungan menyebutnya ngalor ngidul?
baca : Imam Khatib Legendaris Masjid Baiturrahman Gadungan Girimulyo Ngargoyoso
Karena rasa penasaran ini akhirnya dibukalah peta yang ada di genggaman tangan (maksudnya pada google map di hape).
Standar arah di dunia persilatan per peta an di dunia, maka rumus dasarnya adalah arah utara berada di sisi atas gambar, jadi jika hendak memudahkan menganalisa yang saya sampaikan, arahkan saja hape anda ke utara.
Nah kemudian dari situ akhirnya ketemulah jawaban kenapa orang segondang menyebut arah jalan yang membujur ini dengan menyebutnya arah ngetan ngulon, sedangkan orang dusun gadungan menyebut arah dari warung pojok (sekarang senatah adventure) sampai ke Lapangan dengan arah ngalor ngidul.
Penyebabnya karena memang arah di peta google memperlihatkan jalan di segondang atau dusun Gadungan arahnya tidak benar benar ke arah barat maupun ke utara.
Jika ditarik garis lurus atas bawah, pasti arah jalan raya Karangpandan Kemuning didepan SD Girimulyo dan Polsek Ngargoyoso tidak lurus dengan garis yang dibuat, akan tetapi mencong kesamping.
Lebih tepatnya menyerong antara barat dan utara.
Mari dilihat penampakan pada peta google map dibawah ini.
Jika merujuk kepada ilmu arah dalam pelajaran IPS semasa SD maka kita akan dikenalkan dengan lagu nama nama 8 arah. Dalam ilmu karya ilmiah disebut dengan arah mata angin.
Sampean kalau isih enom tentu ingat lagu ini;
Timur
Tenggara
Selatan
Barat daya
Barat
Barat laut
Utara
timur laut
sebenarnya jika mengacu kepada lagu tersebut maka akan lebih cocok menyebut arah jalan segondang disebut dengan dan dusun girimulyo dengan sebutan arah barat laut.
Lha akan tetapi lak yo ribet, kalau dipakai bahasa percakapan sehari hari, misale ada orang segondang tanya kemana tadi anaknya yang dolan.
Mas, anakku mou dolan nandi yo? Sampean reti?
Maka jawabnya kalau, anakmu mou mlaku barat laut. Lak yo wagu, ya penaknya dijawab, anakmu mou mlaku ngulon om. Kira kira begitu.
Baca : Kehidupan anak dusun Gadungan era 80-90 an
Sama begitu juga dengan orang dusun gadungan, misale sedang ngejar maling yang lari ke arah lapangan, maka siarane lak yo “malinge mlayu ngalor! Gak mungkin juga dibilang, Malinge mlayu barat laut!
Kesuwen, ora praktis.
Demikian juga arah jalan ke arah Kemuning sebelah Lapangan, orang-orang menyebutnya ke Timur alias ngetan (sehingga ada namanya Kampung = Gadungan Kulon, dan Tlukan = Gadungan Etan) karena pembagian wilayat timur dan barat.
Namun apabila di plekne peta dari atas, maka sebenarnya arah jalan ini secara teknis disebut dengan arah timur laut, tapi apa ya mau make istilah ini, ra praktis blas untuk bahasa komunikasi.
Paling enggak, dengan adanya peta secara online ini bisa memahami duduk masalahnya kenapa terjadi perbedaan arah barat dan utara antara segondang dan gadungan meskipun sama sama arah jalannya.
Kalau sampean mau membuktikan sendiri secara online peta dusun segondang dan gadungan, berikut kami sediakan tautannya langsung sekedar iseng mengeceknya.
Lha trus gimana nek wis ngerti? Ya ga papa, ga gimana gimana, tidak ada yang perlu diubah arah etan kulon lor kidul untuk area segondang Gadungan, sudah mendarah daging, yang penting ora minger kiblate saja, begitu kata orang orang tua.
Oh iya, tulisan ini hanya sekedar iseng saja, bukan bermaksud menyalahkan atau mengkoreksi, Cuma sekedar menjawab penasaran yang ada dikepala sejak kecil dikala SD kenapa kalau pulang jalan kaki dari SD Girimulyo disebut arahnya ngulon, tapi setelah melewati kali suatu disebut dengan ngalor.
Seledar catatan saja, untuk arah yang mendekati lurus etan kulon yaitu jalan di sebelah timur SMP 1 Ngargoyoso, tapi ingat, tidak presisi juga akan tetapi secara teknis lebih tepat disebut dengan arah timur barat.
Sedangkan arah ngalor ngidul yang tepat malah di depan Pasar Kemuning alias dari jalan Terminal sampai proliman lokasi kebun teh.
Mekaten kemawon, wilujeng sonten, selamat makan malam.