Swarane Ngombak Banyu Tegese Yaiku

Swarane Ngombak Banyu Tegese Yaiku
tembung pepindhan kang tegese swarane banter banget, lan tuladha ukarane

Ukara unen-unen tembung panyandra swarane ngombak banyu tegese yaiku nduweni swara kang apik. Bukan swara lirih, banter utawa serak.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakatuhu, dalam tembung panyandra, unen unen ngombak banyu bisa untuk solah bawa maupun perangane awak.

Kenapa begitu?

Karena panyandra swara maupun rambute bisa menggunakan ungkapan ngombak banyu.

Arti ngombak banyu adalah seperti ombak air. Apabila maksudnya adalah rambut, maka maksudnya adalah bentuk rambut indah yang mengombak bergelombang. Tidak sangat lurus, tidak pula keriting. Kira-kira seperti rambutnya Tamara Blezinsky.

Namun apabila untuk candrane swara, maka artinya adalah suara yang mengombak naik turun intonasinya.

Kira – kira seperti suara tokoh wanita dalam wayang kulit pada saat sedang bicara. Intonasinya kadang tinggi dan adakalanya rendah seperti air yang berombak.

Tembung Panyandra Swarane Ngombak Banyu

Sebagaimana kita sebutkan pada bagian atas bahwasanya arti tembung panyandra ngombak banyu yaiku swara kang apik.

Namun dalam khazanah Bahasa Jawa, ada ungkapan lain untuk memuji suara yang bagus (swara kang apik utawa nengsemake).

Adapun panyandra lainnya candrane swara yaiku kaya mbelah-mbelahna bumi.

Dalam ungkapan ini memuji suara yang keren dengan ungkapan seakan – akan bisa membelah bumi (saking keras dan menggelegarnya suara).

Dari sini kita bisa menyimpulkan, di kalangan masyarakat Jawa, untuk memuji suara yang bagus ada 2 (dua) macam.

Yang pertama adalah suara yang seperti ombak air intonasi naik turun yang mendayu-ndayu. Sedangkan satunya lagi yaitu suara yang besar keras menggelegar seakan-akan mampu membuat bumi terbelah.

Kalau ada suara yang bagus, tentu adapula suara yang tidak bagus atau buruk dong?!

Kalau bentuk pujian istilahnya adalah panyandra atau candrane, maka untuk mencibir atau mengatakan hal buruk dalam bahasa Jawa istilahnya adalah tembung panyendhu.

Untuk swara jelek atau tembung panyendhu swarane yaiku bindheng.

Tegese swarane bindheng yaiku yèn nywara grênggêng-grênggêng marga irunge cacad. Artinya suara bindheng adalah apabila bersuara menggerung menggema kurang jelas karena ada cacat di bagian hidung.

Wenehana tuladha ukara nganggo tembung panyandra swarane!

Berikut adalah contoh kalimatnya dalam Basa Jawa dan artinya kedalam Bahasa Indonesia.

Asti Setyorini menang lomba nyanyi amarga swarane ngombak banyu, nengsemake marang para pamiyarsa.

Artinya adalah “Si Asti setyorini memenangkan lomba menyanyi karena suaranya mendayu-ndayu, membuat jatuh hati para pendengar. Demikian semoga bermanfaat dan akhirnya wassalaamu’alaikum.wa rahmatullahi wa barakatuhu.

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*