Gamane Bima Werkudara Jenenge bahasa Jawa ing cerita pewayangan wayang Purwa sebagai tambahan pengetahuan dalam mengerjakan soal ujian ulangan maupun PR untuk para pelajar yang rajin saleh dan baik hati.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, dalam cerita wayang, senjatanya Bima atau Werkudara Senjatane utawa Gamane yaiku Gada Rujakpala (rujakpolo), Kuku Pancanaka, Alugara, Bargawa (Kapak Besar), Gada Lukitasari.
Senjata ini merupakan mustika sakti yang memiliki keampuhan dan kegigdayaan yang sangat hebat.
Mari kita cerita mengenai beberapa senjatanya werkudara ini yaitu Kuku pancanaka dan Gada rujakpolo.
Gada Rujakpala (Godo Rujakpolo) Gamane Bima
Sebagaimana namanya, bentuknya berupa gada.
Dalam wayang kulit, kita melihat bentuknya seperti pemukul kasti dengan bulatan bulatan yang semakin membesar ke ujung Gada.
Apabila kita melihat dalam film versi India, gada ini berupa sebuah bola besar yang berada pada ujung tongkat.
Dengan gada ini pula dia menghabisi dan membunuh Prabu Anom Kurupati (Duryudana/Suyudana) pada saat hari terakhir (hari ke – 18) perang Bharatayudha di padang Kurusetra.
Bimasena atau werkudara mendapatkan gada rujakpala ini berawal dari kematian raja Kangsa dalam cerita Kangsa Adu Jago).
Raja Kangsa mati dengan serangan Baladewa dan Kresna.
Setelah Raja Kansa mati dia meninggalkan Gada yang sangat berat.
Gada itu bernama Rujakpolo/rujakpala dimana tidak ada satu orangpun yang bisa memindahkannya kecuali Bima atau Werkudara, maka kemudian senjata ini menjadi miliknya.
Dalam mengasah kemampuan memainkan senjata gada, Werkudara berguru kepada Baladewa.
Baladewa merupakan kakak dari Prabu Krisna.
Selain Bima, yang menjadi murid Baladewa yaitu Prabu Anom Kurupati alias Duryudana.
Akhirnya kedua murid ini bertempur dalam peperangan bharatayudha dengan hasil kematian Duryudana ditangan Bima.
Dalam duel satu lawan satu antara Werkudara dan Suyudana, Prabu Baladewa Mbotohi (menjagokan) Anom Kurupati sedangkan Bimasena atau Werkudara dibotohi oleh Sri Kresna.
Kuku Pancanaka
Opo gamane Raden Werkudara kang tumemplek ana awake? Apa sih senjata bima yang melekat pada badannya? Misalnya ada pertanyaan seperti itu.
Maka jawabnya adalah Gamane Werkudara kang nemplek ana awake yaiku kuku pancanaka.
Senjata Bima atau wekudoro yang melekat pada tubuhnya yaitu kuku ponconoko.
Senjata ini berwujud kuku yang panjang dan runcing seperti pisau kecil pada kedua jempol tangan Werkudara atau Bima.
Adapun kisah ini berawal dari kelahiran bima sampai dengan usia delapan tahun dia berada dalam selaput bungkus semenjak lahir.
Pada saat usia bungkusan bayi berisi bimasena (Werkudara) 12 tahun, gajah sakti bernama Setu Sena merobek bungkus ini dengan kedua gadingnya yang sangat kuat.
Kemudian dari dalam bungkusan muncul bocah besar kemudian menangkap kedua gading gajah dan mematahkannya.
Kemudian secara ajaib kedua gading gajah yang di patahkan oleh Werkudara atau Bima ini menyatu pada kedua kuku jempol Bimasena yang kemudian kita kenal dengan senjata kuku pancanaka.
Dalam kisah wayang Jawa, kuku inilah yang di pakai untuk menusuk “chanthoka” yaitu kelemahan Patih Sengkuni sehingga sang patih yang Kebal senjata Kahyangan ini akhirnya mati.
Demikianlah informasi mengenai senjata hebat atau senjatane bima werkudara gamane dalam Bahasa Indonesia, salam kenal dan wassalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.