Mangan Tebu Arep Banyune Emoh Ampase

Mangan Tebu Arep Banyune Emoh Ampase

Mangan tebu arep banyune emoh ampase tegese paribasan kasebut yaiku gelem kepenake emoh rekasane. Artinya secara harfiah adalah memakan tebu mau airnya tidak mau ampasnya.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, makna atau maksud dari peribahasa Bahasa Jawa ini yaitu mau enaknya namun tidak mau susah atau repot. Yang dalam bebasan bahasa Jawa sebagaimana orang atau anak yang memakan tebu.

Jadi jaman dulu kala belum ada hape android yang menyapu permainan outdoor anak-anak, kegiatan mengunyah tebu merupakan sesuatu yang seru.

Apalagi jika prosesnya adalah hasil dari ngembat di perkebunan yang ada penjaga mandornya. Atau kucing-kucingan dengan petugas yang menjaga lori.

Lori adalah kereta api kecil yang mengangkut tebu ke suatu tempat atau penggilingannya.

Tegese Mangan Tebu Arep Banyune Emoh Ampase

Dalam pengertian Bahasa Jawa bahwasanya tebu yaiku jinising sesuketan kang dhuwur lan duweni ros-rosan, ngemu banyu sing rasane legi, bisane kanggo gawe gula.

Yaitu jenis rerumputan yang tinggi, memiliki ros atau pembatas, mengandung air yang rasanya manis, biasanya untuk membuat gula.

Jadi anak-anak yang memakan tebu biasanya dengan mengupasnya, kemudian memotong-motong bagian tebu menjadi kecil kecil untuk memudahkan mengunyah.

Tujuan dari mengunyah tebu ini agar air yang ada didalamnya bisa diekstrak atau dikeluarkan sehingga pada lidah bisa merasakan rasa manis darinya.

Setelah lama mengunyahnya maka akan semakin sedikit kandungan pada ampas, sehingga setelah sekiranya airnya habis maka anak-anak akan membuang dari mulutnya.

Dalam bahasa Jawa yaitu nglepeh. Padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu memuntahkannya, namun kurang tepat juga sih.

Anda tentu paham dan tau pepatah yang mengatakan habis manis sepah dibuang. Hal ini persis dengan perilaku orang yang memakan tebu.

Maksudnya yaitu hanya memanfaatkan atau menggunakannya pada saat berguna. Begitu sudah habis fungsi atau manfaatnya akan dibuang begitu saja.

Hal ini sama dengan bebasan Basa Jawa dalam ungkapan atau unen unen ini yaiku mangan tebu arep banyune emoh ampase, yang artinya memakan tebu mau airnya (karena berasa manis atau enak) tidak mau ampasnya (karena sudah tidak ada rasa manisnya lagi).

Maturnuwun sudah mampir ke blog ini, salam kenal wilujeng enjang dan wassalamu’alaikum.

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*