Ukuran kemakmuran masjid. Masih lanjut menyampaikan file PPT manajemen masjid Jogokariyan Yogyakarta.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, kali ini yang menjadi bahasan atau ulasan adalah tentang apa sih standar atau tolak ukur suatu masjid itu makmur?
Menurut materi manajemen ini, bahwasanya yang menjadi patokan makmurnya masjid bukanlah luas tanah letak bangunan masjidnya, atau kemegahan dan keindahan masjid, bahkan juga besar dan banyaknya kas masjid.
Bukan ketiga hal tersebut diatas, yang mana banyak orang biasanya kagum terhadap megah bangunan, dan banyaknya kas milik masjid saat pengumuman oleh petugas pada waktu menjelang salat jum’at. Apalagi luasnya area masjid.
Ukuran Kemakmuran Masjid versi Mesjid Jogokariyan Yogyakarta
Jadi kalau menurut Masjid Jogokariyan, tolak ukur makmurnya masjid ada 3. Namun 3 hal ini begitu luas cakupannya.
Berikut tolak ukur suatu masjid adalah;
- Seberapa banyak jumlah jamaah sholat 5 waktunya
- Berapa luas masyarakat menjadikan masjid sebagai sarana beraktivitas dan merasakan kemanfaatannya
- Seberapa jauh masjid dapat membentuk dan membimbing masyarakatnya
Tafsiran pribadi dari tiga tolak ukur kemakmuran masjid adalah sebagai berikut ini.
Yang pertama yaitu keaktifan orang salat berjamaah pada masjid tersebut khususnya shalat wajib. Jadi, apabila ada suatu masjid, meskipun megah dan mewah, namun jika orang yang menunaikan salat jamaah sangat sedikit maka belum maksimal para takmirnya dalam memakmurkan masjidnya.
Yang kedua, semakin banyak masyarakat merasakan keberadaan masjid ini (baik dalam pendampingan ekonomi, ibadah, dan lain sebagainya) maka semakin tinggi pula tingkat makmurnya masjid.
Yang ketiga masjid sebagai pendamping masyarakat dalam hal ibadah maupun menjadi pribadi yang lebih baik. Tentunya selain sebagai pendamping, takmir masjid juga menjadi contoh kongkrit dalam berperilaku tindak tanduk kesehariannya.
Lanjut yaitu Bagaimanakah masjid (takmir atau pengurusnya) memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk bisa beribadah lebih baik, misalnya menyediakan guru ngaji, pembimbing belajar salat, konsultasi zakat dan lain sebagainya.
Pada bagian bawah, mesjid Jogokariyan mengingatkan bahwasanya mengelola masjid itu Bukan hanya fokus pada fisik masjidnya, tapi fokus pada jamaahnya.
Dan itu harus kita akui bahwasanya umumnya takmir masjid memikirkan bagaimana nggedhekne kas kanggo ndandani utawa rehab masjid, pengurus masjid memikirkan bagaimana caranya menggelembungkan kas untuk melakukan perbaikan atau rehab masjid.
Dan ingat, Takmir masjid bukan penguasa masjid, namun takmir masjid adalah pelayan jamaah.
Demikian informasi tambahan kali ini, semoga menjadi tambahan informasi tentang masjid. Terima kasih sudah mampir, salam kenal dan wassalaamu’alaikum.