Kompetensi dasar rumpun ilmu Al-Qur’an dan ‘Ulûm al-Qur’an Pesantren Salafiyah
pontren.com – kompetensi dasar keagamaan Islam berdasarkan rumpun ilmu Al Qur’an dan Ulumul Qur’an harus dipenuhi oleh lulusan dari pondok pesantren salafiyah berdasarkan masing-masing jenjang pendidikan.
standar kompetensi lulusan ponpes salafiyah mengenai standar kemampuan santri pada bidang rumpun keilmuan Al Qur’an dan Ulumul Qur’an ini bersumder dari KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 4832 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PESANTREN SALAFIYAH yang mulai berlaku diberlakukan pada tanggal 03 September 2018.
Baca :
- 2 Macam Kompetensi Lulusan Pondok Pesantren Salafiyah
- Kompetensi Inti Lulusan Pesantren Salafiyah
- Kompetensi Dasar Lulusan Pesantren Salafiyah
standar ini dibagi tiga berdasarkan tingkatan jenjang pendidikan pada lembaga Pondok Pesantren salafiyah. berikut informasinya.
Jenjang Ula
Materi baca al-Qur’an (bi al-nazhar)
Membaca surat-surat pendek dan Juz ‘Amma dengan baik dan benar serta memahami kandungan makna surat-surat pendek
Materi hafalan (bi al-ghayb)
Menghafal surat-surat pendek, di mulai dari Surat an-Nas hingga al-Dhuha
Ilmu baca al-Qur’an (‘Ilm al-Tajwid)
Penekanan terhadap penguasaan dasar-dasar ilmu baca alQur’an, seperti:
- mengenal karakteristik huruf hijaiyah;
- hukum nûn sukûn dan tanwin;
- hukum mim sukûn;
- Alif Lam (لا) syamsiyah dan qamariyyah;
- pembagian bacaan qalqalah; dan
- pembagian madd menjadi madd ashli dan madd thâbi’i.
Jenjang Wustha
Materi baca al-Qur’an (bi al-nazhar)
Penekanan terhadap kelancaran membaca al-Qur’an, terutama pada Juz ‘Amma dan surat-surat pilihan seperti Yasin, al-Wâqi’ah, al-Mulk
Materi hafalan (bi al-ghayb)
Meliputi hafalan Juz ‘Amma dan surat-surat pilihan, seperti Surat Yasin, al-Wâqi’ah dan al-Mulk
Ilmu baca al-Qur’an (‘Ilm al-Tajwid)
Penekanan terhadap penguasaan dasar-dasar ilmu baca alQur’an, seperti:
- mengenal karakteristik huruf hijaiyah;
- hukum nûn sukûn dan tanwin;
- hukum mim sukûn;
- Alif Lam (لا) syamsiyah dan qamariyyah;
- pembagian bacaan qalqalah; dan
- pembagian madd menjadi madd ashli dan madd thâbi’i.
- cara baca waqaf dan ibtida’ serta mengenal jenis-jenis waqaf.
Tafsir
Kajian tafsir surat-surat pendek dalam Juz ‘Amma dan surat-surat pilihan yang dibahas tafsir tertentu, seperti Tafsir Hamâmi Zadah yang membahas khusus tentang tafsir Surat Yasin
Ilmu Tafsir (‘Ulûm al-Tafsir)
Ketentuan Umum tentang Ilmu al-Qur’an Mencakup pembahasan tentang:
– tujuan mempelajari ilmu al-Qur’an;
– definisi al-Qur’an;
– keistimewaan al-Qur’an;
– permulaan turunnya al-Qur’an; dan
– membahas ayat yang pertama dan terakhir kali diturunkan.
Hikmah Diturunkannya al-Qur’an secara Terpisah Mencakup pembahasan tentang:
– mekanisme diturunkannya al-Qur’an;
– hikmah diturunkannya al-Qur’an secara bertahap;
– mekanisme pembelajaran wahyu yang dilakukan nabi; dan
– perbedaan al-Qur’an dan hadits.
Sebab-sebab Turunnya al-Qur’an Mencakup pembahasan tentang:
– faidah mengetahui sebab-sebab turunnya al-Qur’an (asbâb al-nuzûl);
– definisi sebab-sebab turunnya al-Qur’an (asbâb al-nuzûl);
– bagaimana mengetahui sebab-sebab turunnya al-Qur’an (asbâb al-nuzûl); dan
– pembahasan tentang apakah yang diakui ialah keumuman suatu lafazh atau kekhususan sebab (al-‘ibratu bi-‘umûm allafzh aw bi-khushûsh al-sabab).
Turunnya al-Qur’an dengan tujuh huruf dan penjelasan Qira’at yang masyhur Mencakup tentang:
– dalil diturunkannya al-Qur’an dengan tujuh huruf;
– hikmah turunnya al-Qur’an dengan tujuh huruf;
– maksud turunnya al-Qur’an dengan tujuh huruf;
– pembahasan tentang qira’at yang masyhur meliputi:
– pengertian qira’at;
– apakah di masa Sahabat terdapat beberapa ahli qira’at;
– ulama yang pertama kali menyusun ilmu qira’at;
– kapan dikenal tujuh macam qira’at; dan
– tujuh ulama yang meriwayatkan qira’at.
Nâsikh-mansûkh dalam al-Qur’an serta hikmah di balik terjadinya nâsikh-mansûkh Pembahasan ini mencakup:
– pengertian nâsikh-mansûkh;
– sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat nâsikhmansûkh;
– apakah nâsikh-mansûkh terjadi dalam syariat Samâwi;
– 8 pembagian nâsikh-mansûkh;
– hikmah di balik penghapusan suatu hukum tanpa menghapus redaksi suatu ayat (naskh al-hukm ma’a baqâi al-tilâwah);
– perdebatan tentang boleh tidaknya menghapus al-Qur’an dengan hadits; dan
– perdebatan tentang terjadinya nâsikh-mansûkh dalam hadits.
Hadith
Penghimpunan al-Qur’an (Jam’ al-Qur’ân) Pembahasan ini mencakup:
– penghimpunan al-Qur’an (Jam’ al-Qur’ân) di masa nabi;
– metode penulisan al-Qur’an;
– penghimpunan al-Qur’an (Jam’ al-Qur’ân) di masa Abu Bakar berikut dialektika yang terjadi;
– keistimewaan mushaf Abu Bakar;
– alasan dihimpunnya al-Qur’an ke dalam satu mushaf; dan
– penghimpunan al-Qur’an (Jam’ al-Qur’ân) di masa Utsman serta perbedaannya dengan mushaf Abu Bakar.
Tafsir al-Qur’an
Pembahasan ini meliputi:
– alasan menafsirkan al-Qur’an;
– perbedaan tafsir dan ta’wil;
– definisi ta’wil;
– pembagian tafsir meliputi:
– tafsir bil-ma’tsûr (riwâyah);
– tafsir bil-ra’yi (dirâyah); dan
– tafsir isyâri berikut definisi dan pandangan ulama tentang tafsir isyâri.
Ahli tafsir dari kalangan tabi’in
Pembahasan ini mencakup:
– tingkatan pertama (thabaqât ûlâ)
– tingkatan ulama Madinah (thabaqât ahl al-Madinah)
– tingkatan ulama ‘Iraq (thabaqât ahl al-‘Irâq).
I’jaz al-Qur’an
Pembahasan ini mencakup:
– maksud dan tujuan mempelajari al-Qur’an;
– al-Qur’at sebagai mukjizat kekal;
– pengertian i’jâz al-Qur’ân;
– kapan i’jâz al-Qur’ân terpenuhi;
– redaksi kebahasaan yang digunakan al-Qur’an yang mengandung tantangan (al-tahaddi) dan pembagian tahaddi;
– syarat-syarat i’jâz al-Qur’ân dan dengan apa i’jâz al-Qur’ân dilakukan;
– dimensi serta aspek i’jâz al-Qur’ân; dan
– karakteristik gaya bahasa al-Qur’an.
Kemukjizatan al-Qur’an yang bersifat ilmiah
Pembahasan ini meliputi:
– kesatuan alam semesta;
– perkembangan alam semesta;
– perkembangan ilmu pengetahuan;
– perbedaan akidah Islam, Yahudi dan Nashrani;
– pengaruh al-Qur’an terhadap hati dan perasaan; dan
– terlepasnya al-Qur’an dari pertentangan (tanâqudh).
Catatan hadits-hadits yang menjelaskan keutamaan surat surat al-Qur’an
Pembahasan ini mencakup:
– perdebatan apakah di dalam al-Qur’an terdapat selain bahasa Arab;
– argumen para ulama;
– tarjih atas pendapat yang ada.
– terjemah al-Qur’an;
– definisi terjemah al-Qur’an;
– macam-macam, syarat, dan apakah terjemah al-Qur’an secara harfiah boleh dilakukan; dan
– terjemah al-Qur’an dengan makna
Jenjang Ulya
Materi baca al-Qur’an (bi al-nazhar)
- Menyelesaikan bacaan al-Qur’an dengan proses talaqqi, yaitu berguru langsung kepada seorang kyai/ustadz untuk membenarkan kaidah-kaidah membaca al-Qur’an secara keseluruhan hingga khatam dan untuk menjaga ketersambungan sanad (silsilah sanad) membaca al-Qur’an.
- Qiraat yang lazim dijadikan di pesantren ialah qiraat Imam ‘Âshim riwayat Hafs
Materi hafalan (bi al-ghayb)
Penyempurnaan hafalan Juz ‘amma, surat-surat pilihan seperti Surat Yâsîn, al-Wâqi’ah, al-Mulk serta Juz pertama dari al-Qur’an
Ilmu baca al-Qur’an (‘Ilm al-Tajwid)
Penekanan terhadap penguasaan dasar-dasar ilmu baca alQur’an, seperti:
- mengenal karakteristik huruf hijaiyah;
- hukum nûn sukûn dan tanwin;
- hukum mim sukûn;
- Alif Lam (لا) syamsiyah dan qamariyyah;
- pembagian bacaan qalqalah; dan
- pembagian madd menjadi madd ashli dan madd thâbi’i.
- cara baca waqaf dan ibtida’ serta mengenal jenis-jenis waqaf
- kosakata asing dan cara membacanya di dalam al-Qur’an (gharâib al-Qur’ân)
Tafsir
Kajian tafsir al-Qur’an 30 juz dengan merujuk pada tafsir karya Imam al-Jalâlayn (al-Mahalli dan al-Suyûthi) dan karya ulama nusantara seperti Tafsir Ibriz karya KH. Bisri Musthofa dan tafsir Marâh Labid karya Syekh Nawawi al-Bantani
Ilmu Tafsir (‘Ulûm al-Tafsir)
Ketentuan Umum Karakteristik Ayat al-Qur’an
Mencakup pembahasan tentang:
- ayat Makkiyah dan Madaniyah;
- ayat-ayat hadhâri dan safari;
- nahâri dan layli;
- musim panas dan musim dingin;
- firâsyi dan nawmi; dan
- ayat-ayat yang bersifat ardhi dan samâi.
ayat yang pertama dan terakhir kali diturunkan.
Sebab-sebab Turunnya al-Qur’an
Mencakup pembahasan tentang:
- faidah mengetahui sebab-sebab turunnya al-Qur’an (asbâb al-nuzûl);
- definisi sebab-sebab turunnya al-Qur’an (asbâb al-nuzûl);
- ayat yang turun berulang-ulang;
- hikmah diturunkannya suatu ayat pada permulaan atau akhir;
- ayat yang turun secara langsung dan bertahap;
- ayat yang turun secara berkelompok dan sendiri-sendiri;
- ayat yang pernah diturunkan kepada para nabi terdahulu dan yang khusus diturunkan pada Nabi Muhammad; dan
- tata cara diturunkannya al-Qur’an.
Turunnya al-Qur’an dengan tujuh huruf dan penjelasan Qira’at yang masyhur
Mencakup tentang:
- dalil diturunkannya al-Qur’an dengan tujuh huruf;
- hikmah turunnya al-Qur’an dengan tujuh huruf;
- maksud turunnya al-Qur’an dengan tujuh huruf;
- pembahasan tentang qira’at yang masyhur meliputi:
– pengertian qira’at;
– apakah di masa Sahabat terdapat beberapa ahli qira’at;
– ulama yang pertama kali menyusun ilmu qira’at;
– kapan dikenal tujuh macam qira’at; dan
– tujuh ulama yang meriwayatkan qira’at.
Nama-nama Surat di dalam al-Qur’an, Penyusunan serta Jumlah Surat, kalimat dan huruf
Pembahasan di dalamnya mencakup:
- nama-nama surat di dalam al-Qur’an, i’rab-nya, penyusunan dan pengurutan surat-surat di dalam alQur’an; dan
- jumlah ayat al-Qur’an, batasannya, serta jumlah kalimat dan huruf-huruf al-Qur’an;
Para penghafal al-Qur’an serta sanad dan perawi
Di dalamnya mencakup pembahasan tentang:
- – jalur silsilah periwayatan al-Qur’an; dan
- – periwayatan mutawatir,masyhur, ahad, syadz, dan mudraj
Al-Waqf wal-Ibtida’ serta Dasar-dasar Ilmu Tajwid
Di dalamnya mencakup tentang:
- – jenis-jenis waqf;
- – tata cara waqf di akhir kalimat;
- – kalimat yang di-washal secara lafadz namun dipisah secara makna;
- – imalah, idgham, izhhar, iqlab, ikhfa, mad dan qashr, serta hamzah takhfif; dan
- – mengambil satu dari sekian qiraat yang ada
Etika membaca al-Qur’an
Mengetahui gharâib al-Qur’an dan beberapa kata yang berasal dari bahasa di luar Hijaz
Kaidah-kaidah yang harus diketahui seorang mufassir
Muhkam–Mutasyabih, muqaddam–muakhkhar, ‘amm–khash, serta Mujmal dan Mubayyan
Nâsikh-mansûkh dalam al-Qur’an serta hikmah di balik terjadinya nâsikh-mansûkh
Pembahasan ini mencakup:
- – pengertian nâsikh-mansûkh;
- – sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat nâsikhmansûkh;
- – apakah nâsikh-mansûkh terjadi dalam syariat Samâwi;
- – pembagian nâsikh-mansûkh;
- – hikmah di balik penghapusan suatu hukum tanpa menghapus redaksi suatu ayat (naskh al-hukm ma’a baqâi al-tilâwah);
- – perdebatan tentang boleh tidaknya menghapus al-Qur’an dengan hadits; dan
- – perdebatan tentang terjadinya nâsikh-mansûkh dalam hadits.
Lafadz-lafazd musykil dan yang menjadi berpotensi mengandung pertentangan (mûhim al-ikhtilâf wat-tanâqudh)
Muthlaq, muqayyad, manthuq, mafhum, haqiqat –majaz, tasybih, isti’ârah, kinâyah, hashr, ikhtishâsh, ijâz dan ithnâb,
serta khabar dan insyâ’.
Pembahasan tentang Ilmu badi’.
Penjelasan tentang Fawâshil al-ây, fawâtih al-suwar, munasabah ayat dan surat, dan ayat-ayat mutasyâbihâṭ.
I’jaz al-Qur’an
Pembahasan ini mencakup:
- maksud dan tujuan mempelajari al-Qur’an;
- al-Qur’at sebagai mukjizat kekal;
- pengertian i’jâz al-Qur’ân;
- kapan i’jâz al-Qur’ân terpenuhi;
- redaksi kebahasaan yang digunakan al-Qur’an yang mengandung tantangan (al-tahaddi) dan pembagian tahaddi;
- syarat-syarat i’jâz al-Qur’ân dan dengan apa i’jâz al-Qur’ân dilakukan;
- dimensi dan aspek i’jâz al-Qur’ân; dan
- karakteristik gaya bahasa al-Qur’an.
Kemukjizatan al-Qur’an yang bersifat ilmiah
Pembahasan ini meliputi:
- kesatuan alam semesta;
- perkembangan alam semesta;
- perkembangan ilmu pengetahuan;
- perbedaan akidah Islam, Yahudi dan Nashrani;
- pengaruh al-Qur’an terhadap hati dan perasaan; dan
- terlepasnya al-Qur’an dari pertentangan (tanâqudh).
Tafsir al-Qur’an
Pembahasan ini meliputi:
- alasan menafsirkan al-Qur’an;
- perbedaan tafsir dan ta’wil;
- definisi ta’wil;
- pembagian tafsir meliputi:
- tafsir bil-ma’tsûr (riwâyah);
- tafsir bil-ra’yi (dirâyah); dan
- tafsir isyâri berikut definisi dan pandangan ulama tentang tafsir isyâri.
Thabaqât Mufassir
Pembahasan ini mencakup:
- tingkatan pertama (thabaqât ûlâ);
- tingkatan ulama Madinah (thabaqât ahl al-Madinah); dan
- tingkatan ulama ‘Iraq (thabaqât ahl al-‘Irâq)
Tinggalkan Balasan