Tembung entar basa Jawa dawa nalare lan kaku atine tegese yaiku tuladha ukara contoh kalimat dalam Basa Jawa.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, berikut ini kita akan membahas tembung entar basa Jawa kang ateges athikan, pinter lan tansah ora sarujuk utawa sulaya wae.
Bahasa memiliki berbagai macam karakter serta keindahan sastra yang beranekawarna.
Dalam khazanah Budaya Jawa, untuk bahasa Indah mendapat sebutan dengan Basa rinengga. Salah satu jenisnya adalah tembung entar atau kata ungkapan menggunakan kata pinjaman sehingga menjadi pemisalan alias semisal.
Maksudnya adalah kita tidak bisa menerjemahkan atau mengartikan kata ini secara harfiah apa adanya.
Contohnya ya dalam ungkapan tembung entar dawa nalare lan kaku atine.
Kedua kata ini tidak merujuk secara harfiah bentuk fisik dari pikiran (nalar) maupun daging yang ada dalam tubuh manusia yaitu hati (ati).
Namun merupakan metafora tentang kecerdasan otak pikiran dan tidak mudahnya watak seseorang.
Tegese Dawa Nalare, Tuladha Ukara
Dalam Bahasa Jawa, tegese dawa nalare yaiku pinter, gathekan, athikan. Secara harfiah dalam bahas Indonesia artinya yaitu panjang akal, maknanya adalah cerdik pandai cerdas, banyak memiliki ide, memiliki kemampuan menyelesaikan masalah secara cepat dan baik.
Gawea tuladha ukara! Berikut ini adalah tuladhane ukarane nganggo tembung ing ndhuwur!
Asti Setyorini sakliyane wonge ayu lan sedhet singset slirane uga dawa nalare. Artinya adalah si Asti selain orangnya cakep, postur badannya indah juga seorang yang cerdik (panjang akal).
Jadi nalar merupakan kata lain dari akal, misalnya masuk akal, maka kata kebalikannya yaitu diluar nalar.
Kaku atine Tegese yaiku lan tuladha ukara
Tembung kaku atine tegese yaiku tansah ora sarujuk, utawa sulaya wae (tansah geseh ora cocog). Artinya yaitu kaku hatinya, maknanya adalah senantiasa tidak cocok atau selalu berbeda pendapat tidak bisa menyatu.
Agak susah menerjemahkan sulaya dalam bahasa Indonesia. Secara arti maksudnya adalah tansah geseh utawa ora cocog. Artinya senantiasa tidak cocog atau ada saja yang tidak sesuai.
Ungkapan ini menggambarkan keadaan orang yang susah penanganannya karena senantiasa tidak ada yang cocok.
Gawea tuladha ukara! Berikut contoh kalimatnya; Agustinus pancen nganyelke amarga kaku atine. Artinya adalah si Agustinus memang menjengkelkan karena wataknya yang kaku.
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai Tegese Dawa Nalare Kaku Atine pada siang hari ini, salam kenal dan wassalamu’alaikum.