Tegese ngajari bebek nglangi yaiku pagawean sing ora ana paedahe kalebu jenise tembung paribasan Basa Jawa, artinya mengajari bebek berenang maksudnya adalah pekerjaan yang tiada guna, contoh kalimat tuladha ukara sebagaimana dalam bagian bawah.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi saudara saudara sebahasa dan sepulau suku Jawa.
Kali ini kita akan membahas tembung paribasan kang nduweni teges nindakake pagawean sing ora ono manfaate.
Kenapa begitu?
Alasannya seperti ini.
Anda pasti tahu yang namanya bebek. Suatu hewan yang habitatnya banyak berenang di air.
Jadi apabila ada orang yang mengajarkan cara berenang kepada hewan ini maka merupakan sesuatu hal yang mubadzir, tidak berguna.
Kenapa?
Karena secara alamiah bebek memang sudah bisa berenang semenjak kecil.
Hal ini sama dalam peribahasa Bahasa Indonesia saat Rocky Gerung berdebat dengan Ruhut Sitompul.
Saat itu Ruhut menyampaikan kepara Rocky untuk tidak mengajari dia tentang hukum, karena Ruhut merasa dia merupakan lawyer atau pengacara papan atas di Indonesia.
Ruhut menyebutkan bahwa mengajarinya tentang hukum seperti mengajari ikan berenang. Tidak ada gunanya karena memang ikan dari semenjak menetas atau lahir sudah bisa berenang.
Peribahasa dalam Bahasa Indonesia yang berbunyi mengajari ikan berenang memiliki maksud dan makna dengan ungkapan paribasan Basa Jawa sing unine ngajari bebek nglangi.
Contoh kalimat tuladha ukara ngajari bebek nglangi basa Jawa
Berikut adalah tuladhane ukarane tembung paribasan kang ateges Nindhakake pakaryan sing ora ana gunane.
Nuturi wong pinter kaya ngajari bebek nglangi, artinya adalah memberikan arahan kepada orang yang cerdas seperti mengajari cara berenang kepada bebek. Yang tentu maksudnya adalah menerjakan sesuatu yang tidak ada faedahnya.
Dalam khazanah bahasa Jawa, ada juga ungkapan lain tentang paribasan yang memilik arti ora bakal ana gunane yaiku “Nguyahi segara“, tegese wong kang weweh marang wong sugih, wusanane ora ana gunane.
Laut sudah memiliki rasa asin, dan volumenya sangat banyak. Jadi tindakan menggarami lautan merupakan hal yang sia sia karena tidak akan mempengaruhi keasinan air laut itu sendiri.
Dalam penjelasan lainnya menyebutkan bahwa menggarami air laut ini memiliki makna memberikan sesuatu harta benda kepada orang yang sudah sangat kaya raya. Sehingga pemberiannya tidaklah ada pengaruh apapun karena nilainya tidak dirasakan oleh yang mendapatkan barang.
Dalam bahasa Jawa ada juga ungkapan paribasan berkenaan dengan bebek dan berenang.
Namun paribasan ini memiliki arti yang berbeda. Maksud dari paribasan ini adalah mengajari orang yang cerdas itu sangat mudah dan gampang bisa memahami. Jadi peribahasanya adalah bagaikan bebek yang diajari berenang.
Adapun unen unen paribasan ini bunyinya adalah “Bebek Diwuruki Nglangi” Tegese yaiku wong pinter diwulang mesti gelis bisa.
Demikianlah informasi tambahan tentang paribasan basa Jawa kali ini, wilujeng enjang, maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.
Pingback: Landhepe Kaya Pitung Penyukuran Tegese, Kalebu Tembung