Wong Tuwa Njaluk Wuruk Marang Wong Enom Paribasane

Wong tuwa njaluk wuruk marang wong enom paribasane utawa Wong kang njaluk kaweruh marang kang luwih anom salokane apa? Jawabane yaiku kebo nusu gudel artinya orang tua yang minta diajari oleh yang lebih muda atau menimba ilmu kepada yang lebih belia.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, saat perkembangan ilmu dan teknologi yang begitu cepat serta pertumbuhan internet yang melaju kencang, banyak orang tua kurang ngeh atau paham cara menggunakan gadget.

Ada begitu banyak orang tua yang bertanya atau menanyakan bagaimana cara memakai android smartphone. Ada juga bertanyatentang iphone sebagai alat komunikasi dan memudahkan dalam aktivitas sehari hari.

Hal yang lazim ada yaitu anak-anak belajar kepada yang usianya lebih tua.

Namun sekarang kebanyakan apabila berkenaan dengan ponsel pintar atau hape canggih kebanyakan yang terjadi adalah kebalikannya.

Yaitu mereka yang lebih tua minta untuk diajari dalam menggunakan hape.

Wong tuwa njaluk wuruk marang wong enom Paribasane Salokane

Wong Tuwa Njaluk Wuruk Marang Wong Enom

Pun begitu sebenarnya bukan hanya dalam bidang perhapean dan komputer saja yang mendominasi hal ini.

Di kalangan akademis utamanya dalam pendidikan strata 2 (Magister) maupun Strata 3 (Doktoral) ada banyak mahasiswa yang usianya lebih tua daripada dosen yang membimbing.

Jadinya Wong kang njaluk kaweruh marang kang luwih anom sudah bukan hal yang begitu mengejutkan dalam perkuliahan di S2 dan S3.

Apabila kita mencocokkan dengan pepatah atau paribasan saloka Basa Jawa yang tepat yaitu kebo nusu gudel, yang memiliki arti harfiah yaitu kerbau menyusu ke anak kerbau.

Dalam bahasa Jawa jenenge anak kebo yaiku gudel. Sebutan nama untuk kerbau kecil adalah gudel.
Mestinya si gudel inilah yang menyusu kepada kebo (kerbau) karena fitrahnya anak-anak menyusu kepada ibu atau yang lebih tua.

Akan tetapi karena memang yang lebih muda memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih baik. Maka mereka yang lebih tua akhirnya belajar kepadanya.

Contoh lain yaitu kesadaran belajar mengaji para senior supaya bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak ibu-ibu yang tidak muda lagi belajar membaca al-Qur’an mulai dari nol. Berawal dari iqra jilid satu atau turutan.

Sedangkan yang mengajarinya adalah mereka para remaja maupun pemuda yang usianya jauh terpaut dengan yang diajari. Mungkin saja cocok atau pas apabila seperti ibu dan anak.

Demikianlah informasi mengenai unen unen tembung paribasane utawa salokane kang ateges Wong tuwa njaluk wuruk marang wong enom Paribasane yaiku kebo nusu gudel. Paribasane utawa uwong kang ngangsu kaweruh marang kang luwih anom yaiku kebo nusu gudel. Maturnuwun sudah mampir salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan