Kalimat pidato lucu unik dan bikin senyum juga mengundang tawa saat latihan muhadhoroh zaman Aliyah kisaran tahun 1996-1999 sewaktu belajar pada Madrasah Aliyah Keagamaan di Solo alias Kota Surakarta.
pontren.com – assalaamu’alaikum mas bro mbak sist, setelah semalaman begadang ngobrol ama orang yang lama menghilang, malah muncul ide untuk mengumpulkan beberapa “QUOTE” unik dahulu zaman latihan pidato.
Lazimnya pondok pesantren atau boarding school sekolah asrama Muslim, ada kegiatan rutin dalam satu minggu yaitu latihan pidato.
Latihan pidato ini istilahnya adalah muhadhoroh, pesertanya pada kelompok siswa siswa (saja) atau siswi-siswi saja (doank). Wah coba dicampur tuh latihan muhadhorohnya putra putri, pasti lebih semangat latihannya.
Dalam satu kelompok dioplos berbagai jenjang tingkat, sebagai cara melatih anak yang baru kelas satu mendapat bimbingan seniornya.
Nah pada zaman aliyah ini ada beberapa “Quotes” yang masih saya ingat karena keunikannya.
Bukan hanya ungkapan lucu dan bikin keki, juga saya masih ingat siapa saja yang mengatakannya pada saat itu.
Meskipun bisa jadi bukan mereka yang pertama kali mengatakannya, tetapi saya mendengarnya lewat mereka, jadi jangan komplain ya kalo anda mendengar dari pihak lain yang belum tentu bisa anda pertanggungjawabkan.
Apa saja kata-kata “Bijak” yang saya ingat?
Ini dia kalimatnya
Yaa ayyuhalladziina Aamanuu Hai orang-orang yang beriman
Para siswa Aliyah pada waktu itu sudah banyak yang paham dengan kata ini dan bagaimana meresponnya.
Yang saya ingat pertama kali saya mendengarnya dari kakak kelas yaitu Mas Adi Rahman Rosyadi.
Alhamdulillah pernah nginep dirumahnya beberapa tahun yang lalu (mungkin 7 tahun yang lalu) saat ada acara di Kali Serayu Banjarnegara.
Biasa anak-anak latihan pidato maka akan mengutip dalil.
Pada saat mengartikan kalimat yaa ayyuhalladziina aamanu, Hai orang-orang yang beriman, maka para hadirin yang menyimak dengan sigap segera merespon, Haiiiiii… sambil melambaikan tangannya.
Weladalah, saat baru pertama kali mengalami situasi seperti ini saya agak gimana gitu menahan tawa, alhamdulillah mereka beriman. Sebenarnya akan lebih berasa lagi kalau bagian ini ada videonya.
Nah sekarang yang kedua masih berkait dengan arti yaa ayyuhalladziina aamanu, hai orang yang beriman.
Bukannya melanjutkan arti setelahnya akan tetapi memberikan penjelasan lebih lanjut.
Maksudnya bagaimana?
Sampean tentu paham apabila ada kata wahai orang yang beriman maka ayat ini ditujukan khusus untuk mereka yang iman.
Maka setelelah mengatakan Hai orang yang beriman kemudian dia melanjutkan dengan kata “ yang tidak beriman tidak Hai”. Hadeeeh ada ada aja ulahnya.
Yang Kami Hormati Para Hadirin (Kalimat pidato lucu)
Yang kedua yaitu perihal sambutan menyebutkan dengan hormat para hadirin yang ada pada kegiatan.
Biasanya semakin tinggi penghormatan maka semakin awal menyebutnya dalam sambutan ini, akan tetapi ini malah letaknya pada bagian akhir dan sukses bikin jengkel.
Kalau yang ini saya dengarnya dari teman sekelas, namanya Arif Wahyudi, kelahiran Kediri dan sekarang balik lagi hidup di Kediri jadi juragan Tebu dan menjadi tokoh masyarakat disana.
Pada saat latihan biasanya akan mengatakan,
- Yang kami hormati, MC acara muhadhoroh kelompok Kereng don (maksudnya keren dong, cuman dibolak balik hurufnya),
- Yang kami hormati pula teman rekan satu kelompok latihan pidato,
- Dan yang sangat terhormat dan bersama sama kita hormati dan hargai, yaitu diri saya sendiri,
Marilah kita bersyukur Kepada Allah atas segala nikmat dan karunianya sehingga kita bisa berkumpul pada tempat ini.
Hah, yang sangat terhormat dan kita hormati???
Yah namanya juga latihan, ngebanyol dikit bolehlah, terakhir ketemu saat acara walimahan temen kuliah, saya sempat nginep dirumahnya.
Pulang pulang setiap anak dikasih duit 100 ribu ama emaknya. Padahal yang nginep ada beberapa orang. Semoga Ayah Ibunya mendapatkan ridha Allah SWT. Aamiin.
Meginjak acara selanjutnya
Kalau ini kayaknya ungkapan yang lumayan orisinil dari kakak kelas saya.
Namanya mas Jaenal Abidin. Anak anak biasa melanjutkannya dengan Domba karena popularitas pemain film yang menjadi partner Ayu Azhari dalamserial putri duyung pada masa itu.
Sekarang dia menjadi Kepala KUA daerah Pemalang, lupa tepatnya di Kecamatan mana.
Dulu pernah ketemu saat ada acara pada waktu pembukaan di tempat dingin pada suatu Wilayah Pemalang. Alhamdulillah bisa ketemu setelah sekian lama tak bersua.
lah setelah ketemu, dia nanya,” saiki wis ketemu, meh ngopo nung? busyet dah, yo ayo mangan thoo jawabku.
Jadi mas Jaenal Abidin (Domba) ini memiliki suatu kebiasaan apabila mendapat tugas sebagai MC.
Kalimat yang dia sukai jika menjadi MC kira kira begini.
Setelah menginjak-injak acara sebelumnya, marilah kita melanjutkan lagi dengan menginjak-injak acara selanjutnya yaitu penutup. Marilah bersama sama kita menginjaknnya. Atau seperti itulah kira kira.
Haduhhh gepeng dah susunan acara di injek injek bersama.
Jika Ada kekurangan dan kelebihan
Nah ini ungkapan yang saya dengar dari mas Ihsan Jamaludin, wong solo yang kalau gak salah domisili di Banyuanyar.
Dapet istri teman MTs dan Aliyah, maksudnya istri dia itu sekolah pada MTs dan Aliyah yang sama, satu orang, bukan yang satu alumni MTs satunya lagi Alumni Aliyah. Istrine namane mBak Dian Uswatina asal Pati.
Yang menjadi khas mas Ihsan adalah kalimat penutup saat hendak mengakhiri pidatonya.
Yaitu berkaitan dengan adanya kekurangan maupun kelebihan pada materi pidato maupun cara menyampaikannya.
Jadi penutupnya singkat dan bikin senyum,
Apabila ada kurangnya silakan ditambahi sendiri dan jika ada kelebihan mohon untuk segera dikembalikan, wassalaamu’alaikum …..
Penutup tulisan Kalimat pidato lucu
Dari empat quotes unik ini, hampir semuanya sudah saya pake untuk beberapa acara resmi, pengecualian satu doank yang saya pikir pikir untuk menggunakannya, yaitu yang sangat terhormat dan bersama sama kita hormati “diri saya sendiri”.
Nah yang itu saya belum siap mental menggunakannya hihiii.
Dah gitu aja beberapa quotes yang bikin sejenak tertawa pada waktu dulu latihan pidato muhadhoroh pada Madrasah Aliyah Solo alias Kota Surakarta, wassalaamu’alaikum w rahmatullah.