Wong semugih nanging sejatine kekurangan.Tembung saloka ukara kasebut yaiku …..
a.Garang Garing
b.Carang canthal
c.kadang konang
d.merangi tatal
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, jawaban untuk pertanyaan diatas adalah a yaitu garang garing (saloka).
Bagaimana bisa seperti itu?
Dalam ungkapan ini mengatakan bahwa wong semugih (orang yang sok kaya) namun sebenarnya dalam keadaan yang kekurangan.
Semugih berasal dari kata sugih yang artinya adalah kaya, banyak duit dan lain sebagainya. Kemudian mendapatkan awalan kata yang membuatnya memiliki arti sok kaya.
Jadi garang artinya sebagaimana kata ipin upin kepada Kak Rose, yaitu tampak galak, suaranya keras, lagaknya sok (kaya, berpangkat, pandai dan lain sebagainya.
Adapun garing artinya adalah kering, maknanya bisa berupa kosong, tidak ada isinya, atau bukan sesuatu yang basah. Menggambarkan keadaan yang kekurangan.
Salokane Wong semugih nanging sejatine kekurangan yaiku Garang Garing
Setelah mengetahui arti saloka garang garing, mari kita membahas tembung saloka yang ada dalam pilihan jawaban ini.
Tembung saloka carang canthal (utawa canthel) tegese yaiku ora diajak guneman nanging melu-melu ngrembung.
Artinya secara harfiah carang canthal adalah ranting jagung. Carang tegese yaiku pang (dahan), sedangkan canthal atau canthel tegese yaiku nyangkut (sama saja artinya dalam bahasa Indonesia yaitu menyangkut.
Jadi makna dari saloka carang canthal adalah tidak diajak ikut pembicaraan namun nimbrung ikutan berbicara.
Pilihan selanjutnya adalah kadang konang.
Kadang Konang tegese yaiku gelem ngakoni sedulur mung karo sing sugih.
Artinya kadang konang secara harfiah adalah saudara kunang kunang. Kadang artinya adalah saudara, adapun konang artinya yaitu (hewan) kunang kunang.
Makna dari ungkapan bebasan ini adalah mau menganggap saudara hanya kepada yang kaya saja.
Unen unen merangi tatal tegese yaiku mentahi rembung kang wis mateng (midho gaweni). Artinya secara harfiah yaitu mementahkan rembugan yang sudah jadi.
Dalam ungkapan lain mengatakan bahwa tegese merangi tatal yaiku tumindak kang ora ana gunane.
Merangi tegese yaiku mbacoki, tatal yaiku cuwilan kayu.
Jadi merangi berasal dari kata perang, alat untuk membacok. Kenapa maknanya adalah mindho gaweni (mengerjakan dua kali?). Karena tatal bentuknya sudah potongan, dan kemudian masih dibacokin lagi.
Demikianlah tembung saloka kang ateges Wong sing semugih ananging sejatine uwong iku kekurangan utawa wong kang ora nduwe. Maturnuwun sudah mampir, wilujeng dalu dan wassalaamu’alaikum.