Kesandhung Ing Rata Kebentus Ing Tawang

Kesandhung Ing Rata Kebentus Ing Tawang

Apa tegese kesandhung ing rata kebentus ing tawang? Artinya secara harfiah adalah kesandung di (jalan) yang rata, tidak ada aral melintang kerikil mengganggu, terbentur dilangit.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Maksudnya atau makna tegese sejatine yaiku nama kacilakan, nemu bebaya ing papan kang ora dinyana-nyana paribasane yaiku kaya tembung paribasan ing ndhuwur.

Maksudnya adalah mendapatkan atau menemukan kecelakaan, bahaya, apes yang tidak disangka-sangka.

Kenapa begitu?

Untuk lebih memudahkan memahami dan memaknai paribasan atau saloka dalam Bahasa Jawa ini, ada baiknya kita memahami dan mengerti bausastra (kata) sulit dalam ungkapan ini.

Kesandung tegese yaiku sikile nanggor watu, lan sakpiturute, sikil kang mlaku kena barang kanthi ora sengaja, artinya adalah kaki yang menemui batu atau barang lainnya, terantuk, biasanya berupa batu, ranting, kayu pada saat berjalan.

Rata tegese yaiku digawe supaya rata, dirampak (dipadhakake), artinya adalah datar, dibuat sama tinggi rendahnya, disamakan ukurannya, halus tidak ada benjolan yang bisa membuat jatuh.

Tegese kebentus yaiku kêjêglug; kêtumbuk, kêtanggor artinya adalah kejedot, kena tabrak, kena batunya.

Tawang tegese yaiku langit, artinya ya langit di angkasa.

Jadi dalam ungkapan ini keadaan seseorang yang berjalan melewati jalan rata halus tidak ada kayu, ranting ataupun lobang yang mengganggu dia melangkah. Namun apa daya malah tersandung.

Bisa karena kakinya yang tidak pas melangkah sehingga membuat sepatu atau sandalnya menggaruk tanah jalan rata ini.

Bahkan saat berada di awang-awang yang tiada halangan malah kejedot sesuatu.

Makanya maksud dari ungkapan paribasan saloka Bahasa Jawa ini adalah apes, mendapatkan kecelakaan yang tidak disangka sangka.

Kesandhung Ing Rata Kebentus Ing Tawang maknanya untuk selalu berhati-hati (tuladha ukara)

Meski secara harfiah artinya adalah kaki kesandung meski dalam jalan yang rata halus tidak ada aral melintang kerikil mengganggu, dan kejedot sesuatu saat berada di awang awang, yang makna paling dekat adalah mendapatkan celaka tanpa disangka-sangka, namun masih ada maksud lainnya dari bebasan Basa Jawa ini.

Maksud tersiratnya adalah agar selalu berhati-hati dan waspada meskipun dalam kondisi keadaan yang nyaman aman terkendali.

Karena jalan yang haluspun bisa membuat orang tersandung apabila tidak berhati-hati dalam melangkah.

Bahkan saat berada di awang awang bisa saja kejedot sesuatu. Jadi aja kebentus awang – awang maksudnya yaitu untuk tetap berhati hati dan waspada, jangan sampai kebentur atau kejedot di angkasa (yang tidak ada apa apanya).

Kalau kaki kesandung saat berjalan di jalan rata, saya pribadi pernah mengalaminya. Namun jika kena benturan (kebentus) di awang-awang atau angkasa belum pernah.

Maklumlah bukan superman yang bisa terbang. Bahkan orang Jawa yang namanya sangat dekat dengan Superman (mas Parman) sekalipun saya belum melihat saat terbang.

Mungkin para pesulap ada yang pernah mengalami kondisi kebentus ing tawang. Karena bisa mabur alias terbang di awang awang atau angkasa (tawang).

Oh iya, sebelum penutup, berikut adalah contoh kalimat, tuladha ukara dalam Bahasa Jawa.

Bapak Ibu meling tansah ngati-ati anggone makarya amarga ana unen unen basa Jawa sing unine Kesandhung Ing Rata Kebentus Ing Tawang.

Maturnuwun sudah mampir, wilujeng enjang, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*