Tegese tembung panyandra wong nesu idepe mangada-ada yaiku nesu banget, artine wantah yaiku idep kang njegrag, artinya adalah bulu mata yang berdiri.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam bahasa Jawa ada ungkapan pemisalan untuk perilaku orang yang sedang marah.
Yaitu panyandra utawa candrane wong nesu.
Salah satunya ya ungkapan ini yaitu idep mangada ada.
Dalam pengertian bahasa Jawa, idep yaiku rambut ing pinggiring tlapukan.
Apa itu tlapukan? Yaiku kulit tutuping mata.
Kalau dalam bahasa Indonesia kita menyebutnya dengan bulu mata, yaitu rambut yang tumbuh pada bagian bibir kelopak mata.
Tegese mangada-ada yaiku njegrag.
Njegrag asale saka tembung lingga jegrag, tegese yaiku ngadeg tumrap rambut utawa wulu, (amarga kaget).
Berasal dari kata bahasa Jawa jegrag yang artinya adalah berdiri untuk rambut ataupun bulu (karena terkejut).
Tegese Idep Mangada ada, Artinya, Tuladha Ukara Contoh Kalimat
Kenapa ungkapan idepe mangada-ada ini merupakan tembung panyandra atau candrane wong nesu? Pemisalan orang yang sedang sangat marah?
Jadi pemisalannya adalah bulu mata yang berdiri.
Kalau anda memperhatikan atau sedang marah besar, kira kira mata anda sayu atau melotot merah?
Saya kira anda setuju apabila orang marah biasanya matanya melotot.
Dengan posisi mata yang melotot ini berdampak pada kelopak mata (bahasa jawanya yaitu tlapukan) yang terbuka lebar.
Dengan membuka kelopak mata secara maksimal bahkan lebih lebar dari biasanya membuat bulu mata menjadi semakin naik sehingga bagaikan berdiri.
Jadi sebenarnya bukanlah bulu mata atau idep yang berubah menjadi berdiri.
Namun karena tempat pijakan atau tumbuh rambut ini yang bergerak melebar karena melotot berdampak pada naiknya bulu mata.
Hal inilah (yang menurut saya menjadikan ungkapan ini sebagai ungkapan pemisalan orang yang sangat marah (candrane basa Jawa wong nesu).
Ada juga ungkapan candrane wong nesu lainnya contone yaiku;
- Talingan lir sinebat
- Jaja mengkap bangmawinga-winga
- Angga mubal dahana
- Netra andik angatirah
- Imba tepung lir kupu tarung
- Waja gathik
- Kumedhot padoning lathi
Contoh kalimat dalam penggunaannya saya kira jarang sekali anda mendengar dalam percakapan sehari hari.
Namun apabila anda cermat mendengarkan wayang, bisa saja mendapatkan kalimat ini untuk penggambaran tokoh wayang yang sedang marah.
Contoh dalam teks klasik sebagai berikut yang mungkin saja orang awam susah untuk mengetahui arti dan maksudnya.
Ini dia contoh kalimat dalam teks klasik Jawa
ri sampuning maos tulis
Pangeran Pugêr bramatya
lir wora-wari jajane
ngatirah ingkang sêsotya
idêp mangada-ada
padoning lathi kumêdut
lir nuwêk wong tanpa dosa
nyaris hanya sangat sedikit kata yang anda paham secara pasti artinya semisal maos, tulis, tanpa dosa.
Adapun maknanya belum tentu juga paham, hihihiii…. angel wis pokoke angeeellll.
Demikian tambahan tembung panyandra wong nesu idep mangada-ada lengkap dengan contoh kalimat dari teks klasik basa Jawa.
Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.