Panyandra Sinome Yaiku
Tembung panyandra sinome yaiku micis wutah utawa mbibis mabur, artinya adalah pujian untuk rambut yang ada pada dahi sebagaimana picis yang tumpah atau hewan bernama bibis yang terbang.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Ungkapan atau unen unen ini kalebu jenise tembung panyandra perangane awak.
hampir saja saya tidak tahu sama sekali mengenai apa itu arti kata bahasa jawa sinom, kemudian micis. Adapun kata wutah, atau mbibis mabur sih sudah paham arti dan maksudnya.
Okelah mari kita bahas satu persatu kata dalam candrane sinom sebagai pujian untuk bentuk rambut halus yang ada pada bagian dahi manusia ini.
Sinom sendiri dalam bahasa Jawa memiliki beberapa arti.
Kalau dalam kamus wiktionary setidaknya ada 7 arti dari sinom yaitu
- Pradapa, merupakan tembung kawi, arti pradapa yaitu lung enom, pupusing godhong (daun yang masih muda).
- godhong asêm ênom, maksudnya yaitu nama daun asem yang masih muda = sinom.
- araning wanguning omah limasan nganggo èmpèr mubêng; sebutan bangunan rumah berbentuk limasan dengan emper yang mengelilinginya.
- araning têmbang macapat; sebutan untuk salah satu lagu macapat
- araning dhapuring kêris; sebutan untuk dapurnya keris
- (sang sinom, sang lir sinom) (Kw) sang putri, merupakan tembung kawi, kosakata Jawa kuno, yang artinya sinom yaitu sang putri.
- rambut sing pating clêkênthung ing pilingan; rambut yang bentuknya melingkar-lingkar pada bagian area pilingan (dahi). Nah ini maksudnya perangane awak cinandra micis wutah atau mbibis mabur.
Sekarang setelah mengetahui apa itu sinom. Yaitu rambut yang ada pada dahi.
Bagaimana bisa mendapatkan pujian dengan ungkapan micis wutah? Apa itu micis wutah? Artinya dan maksudnya apa?
Tembung Panyandra Sinome Micis Wutah Mbibis Mabur Tegese lan Tuladha Ukara
contoh kalimatnya mudah saja sih, bikin saja kalimat dalam bahasa Jawa memakai awalan temanku memiliki.
misalnya seperti ini,” Kancaku sinome micis wutah, katon nengsemake menawa nyawang saka cedhak. artinya adalah temanku rambut tipis pada dahinya seperti koin yang tumpah ruah, nampak menyenangkan apabila melihatnya dari dekat.
Jadi jaman dahulu ada uang logam dengan nilai satu ketip yang disebut uang picis. Namanya uang logam tentu bentuknya bundar.
Sedangkan wutah sendiri tegese yaiku mawut (nuntak) saka wadahe, artinya adalah ambyar jatuh kesana kemari dari wadahnya.
Jadi maksudnya rambut yang ada pada bagian dahi bagaikan uang koin atau logam yang tumpah sehingga tampak lebat melingkar-lingkar pada dahi.
Bagaimana dengan mbibis mabur?
Mbibis asale saka tembung bibis, araning kewan saèmper coro saba ing banyu. Artinya adalah sebutan hewan mirip dengan kecoa yang hidup di air.
Sedangkan mabur dalam bahasa Jawa penjelasannya yaitu ngambah ing awang-awang, berada di area langit. Tidak menapak pada tanah. Dalam bahasa Indonesia kita menyebutnya dengan terbang.
Secara arti harfiah saya paham artinya mbibis mabur yaitu kadya utawa kaya bibis kang mabur, seperti kecoa air yang terbang.
Namun jujur saja maksudnya penggambaran sebagai pujian untuk rambut halus yang ada pada dahi dengan kata ini saya kurang begitu memahaminya.
Apakah bentuk dari gerakan sayapnya yang melingkar-lingkar dan tampak tipis oleh mata sebagai gambaran untuk candrane sinom basa Jawa ini atau seperti apa, saya belum tau.
Dalam facebook ada yang menjelaskan bahwa mbibis maksudnya adalah burung belibis. Dalam terbangnya bersama-sama baris dengan rapi, sehingga maknanya anak rambut tipis yang ada pada bagian dahi yang rapi.
Namun saya kurang yakin maksudnya mbibis dalam panyandra ini adalah burung belibis.
Semoga saja ada yang memberikan penjelasan yang masuk akal dan sesuai dengan tembung panyandra sinome micis wutah mbibis mabur, maturnuwun sudah mampir salam kenal dan wassalamu’alaikum.
Tinggalkan Balasan