Kuntul Diunekake Dhandhang Tegese Yaiku Contoh Tuladha Ukara

kuntul diunekake dhandhang

Kuntul diunekake dhandhang tegese yaiku wong becik dianggep ala, artinya adalah orang yang baik dianggap buruk atau jelek, kalebu jenise saloka. Contoh ukara tuladha Basa Jawa sebagaimana berikut nanti pada bagian bawah.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, kali ini kita akan membahas tembung saloka Basa Jawa kang ateges wong kang becik dianggep ala utawa elek (orang berbudi luhur disebut jahat).

kenapa bisa paribasane, bebasane, salokane apik dianggep ala (yang baik dianggap jelek atau buruk) dalam ungkapan ini?

karena secara harfiah kita bisa mengerti alasannya jika sudah mengetahui apa itu kuntul dan apa itu dhandhang.

Jadi tegese kuntul yaiku araning manuk bangsaning blĂȘkok, Kuntul araning manuk bangsaning cangak putih; namanya burung sebangsa bangau.

kalau kita melihat burung bangau, dia memiliki kaki yang jenjang, gerakannya anggun, kemudian memakan bangsa ikan yang ada di sungai maupun sawah.

kemudian warna bulunya adalah putih. Warna putih ini melambangkan kesucian yang berarti kebaikan ataupun hal yang terpuji dan berbudi luhur.

adapun dhandhang disini bukanlah alat untuk memasak.

dalam bahasa Jawa, maksudnya dhandhang yaiku arane bangsane manuk kang panganane bangke, artinya adalah bangsa burung pemakan bangkai. Kita mengenal dalam bahasa indonesia sebagai burung gagak.

burung ini memiliki warna bulu yaitu hitam. Anda tahu sendiri, warna ini melambangkan kegelapan, keburukan serta kekelaman.

ditambah lagi dengan perangai si dhandhang (burung gagak) yang hobinya mengonsumsi bangkai. Lengkap sudah sifat buruk melekat pada burung ini yaitu warna hitam si pemakan bangkai.

sehingga dalam saloka ini secara arti harfiahnya adalah “Burung bangau yang berwarna putih disebut dengan gagak pemakan bangkai yang berwarna hitam.”

Contoh Ukara Kuntul Diunekake Dhandhang (Tuladha ukarane)

Setelah mengetahui arti harfiah dalam bahasa Indonesia pastinya anda ngeh maksud dari peribahasa yang menggambarkan sesuatu hal baik digambarkan atau dibilang buruk.

Begitu juga sebaliknya, ada pepatah yang mengatakan dhandhang diunekake kuntul, tegese wong ala dianggep becik. Yang artinya orang yang jahat dikatakan sebagai orang baik.

Karena ya itu tadi berkenaan dengan warna bulu yang hitam dan putih serta perangai konsumsi makanannya.

Gawea tuladha ukara nganggo tembung saloka kang ateges wong apik dianggep elek kang ana ing nduwur utawa ngisor iki!

buatlah kalimat dalam Bahasa Jawa menggunakan kata saloka yang artinya orang baik dianggap jelek atau jahat.

Patih Sengkuni pancen ala atine, Bima kang adiluhung diarani mblenjani janji, kuntul diunekake dhandhang. Artinya yaitu Patih Sangkuni (dari Negara Hastinapura) memang buruk hatinya, Bimasena yang berbudi luhur disebut ingkar janji, burung bangau disebut gagak.

nah seperti itulah tembung saloka basa Jawa tentang perilaku manusia mengatakan yang baik adalah buruk serta sebaliknya.

terima kasih sudah mampir, wilujeng dalu, selamat malam dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan