Desa Dukuh Kecamatan Ngargoyoso Asri dan Seger Suasananya. Hari ini (Rabu 06 Oktober 2021) saya nganter ibu ke Puskesmas Pembantu yang letaknya berada di samping Balai Desa Dukuh Kecamatan Ngargoyoso.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. Nganter karena beberapa saat sebelumnya berinteraksi dengan suspect covid-19 yang positif. Oleh karenanya perlu swab PCR melalui Pustu Ngargoyoso di Dukuh.
Skip aja tentang Swab PCR di Pustu Dukuh Ngargoyoso, yang akan kita ulas adalah pengalaman saat perjalanan dari Dusun Ngargoyoso Desa Girimulyo menuju Desa Dukuh yang melewati ngGunung Cilik, jalan kampung menuju Ngablak kikis Nggesing, kemudian alaska (alas Karet).
Jika anda hendak menikmati segarnya alam pegunungan dan suasana desa asri sejuk jauh dari hiruk pikuk asap knalpot motor mobil, sampean bisa sekali-kali jalan jalan muter muter ke tempat ini.
Jarak dari Dusun Gadungan Desa Girimulyo menuju Desa Dukuh, Waktu perjalanan dan kondisi Jalan
Saya kurang memperhatikan jam berapa berangkat dari rumah, kisaran jam delapan kurang sih kayaknya.
Sampai di Puskesmas pembantu Kecamatan Ngargoyoso yang berada di Desa Dukuh paling sekitar jam setengah sembilan Kurang.
Sampai di Balai Pertemuan Desa dukuh kemudian saya browsing melalui google maps melihat jarak dan estimasi waktu perjalanannya.
Titik yang saya ambil adalah sekitar Lapangan Dusun Gadungan atau Dekat Masjid Baiturrohman samping KUA Ngargoyoso.
Titiknya adalah warunge mbak Titri (Warung Sebelah Timur pas KUA), kakaknya Mas Nunus yang pegawai Kecamatan Ngargoyoso.
Dalam google maps, jarak KUA Ngargoyoso ke Balai Desa Dukuh adalah 6,7 kilometer.
Untuk estimasi waktu tempuhnya adalah 16 menit. Tentu perjalanannya santai saja karena dalane cukup untuk mobil. Ora patut nyasak kenceng-kenceng. Mboten sopan, kira-kira mobil berjalan 20-30 km/jam.
Jalan berupa Aspal dan Cor
Ada 2 model pengeras jalan yaitu berupa aspal dan cor.
Mulai KUA sampai dengan perkampungan menuju kikis, nggesing dll, aspal yang sudah mulai banyak bolongnya.
Utamanya wilayah jalan area Gunung Cilik. Disitu banyak jalan berlobang dan lumayan beberapa yang dalam. Kiri kanan tidak ada lampunya, tentu gelap gulita jika malam hari.
Kemudian memasuki alaska (alas karet) setelah keluar perkampungan, sampean akan berjalan diatas cor yang masih bagus tanpa banyak lobang bolongannya.
Sayangnya jalan ini termasuk sempit untuk simpangan mobil.
Kiri kanan cor adalah selokan atau saluran air. Sehingga jika kendaraan roda 4 bertemu perlu salah satu mencari lokasi tepat supaya bisa simpangan.
Jika motor tentu nyaman top markotop melewatinya.
Separuh perjalanan tengah alas karet sampean akan menemukan kembali aspal jalan.
Secara kondisi lebih baik daripada dalan di gunung cilik, minim rusak serta relatif lebih halus.
Kondisi ini (jalan aspal yang termasuk mulus) anda rasakan sampai anda berjumpa dengan puskesmas pembantu dan Balai Desa Dukuh
Kalau saya estimasi, mungkin alas karet atau hutan karetan yang memisahkan perkampungan penduduk dengan wilayah lain kira-kira jaraknya sekitar 5 kilo meter, ini hanya asumsi saya saja.
Mungkin besar salah. Karena saya hanya melihat dari arah timur saja.
Jarang bersimpangan dengan Kendaraan Pribadi apalagi Mobil Angkutan Umum
Simpangan dengan wisatawan Domestik
Saat berangkat, saya hanya simpangan dengan kendaraan roda dua alias motor, tetapi pas kembali pulang, masih di area Desa Dukuh berpapasan dengan L300, dan seorang anak SMP yang naik motor.
Saat berada di persimpangan protelon Kemuning Gunung Cilik dan Ngablak, bertemu dengan rombongan jeep Tour Wisata Adventure Kemuning.
Lumayan banyak juga jumlahnya, ada sekitar 10 atau lebih armada jeep yang beriring iringan.
Wis regeng desane, lebih ramai daripada 10 tahun yang lalu kecamatan Kita Ngargoyoso tercinta.
Seperti itulah review mengenai kondisi jalan pada desa Dukuh Ngargoyoso.
Suasana Desa Dukuh Kecamatan Ngargoyoso
Sampai di depan Puskesmas pembantu, kemudian kami turun dan menyelesikan urusan di Pustu, saya melihat lihat Kantor Kepala Desa dukuh dari Jalan. Ada papan atau tepatnya tembok yang memuat tulisan Kantor Kepala Desa Dukuh.
Karena sekitar jam 9, mestinya warga banyak yang berkebun atau menggarap sawah.
Tidak banyak orang lalu lalang pada jalan yang berada di depan Kantor Kepala Desa.
Tidak nampak pula parkiran kendaraan warga yang mengurus surat maupun administrasi ke Desa.
Bisa jadi karena kondisi virus corona covid-19 membuat suasananya lengang, atau memang seperti itulah sehari-hari keadaannya.
Meski tidak ramai hiruk pikuk warga berlalu lalang, pada google maps ada juga warung yang dipasang pin oleh para local guide.
Ada Tempat Nongkrong berupa Warung Kopi
Saya buka ada 3 tempat nongkrong, sayangnya saat saya screen shoot hanya 2 aja yang dapat kami tangkap.
Kedua tempat nongkrong ini dalam google maps bernama Warung Kopi Bu Yarsi dan Warunk Ndobos.
Selain tanda pada google maps, saat berjalan, ternyata pada kiri kanan jalan ada juga toko kelontong warga yang relatif besar untuk kegiatan perekonomian.
Sekilas menilik ukurannya tentu lumayan lengkap apa saja yang ada pada toko warung kelontong ini untuk dijual kepada tetangga kiri kanan warga sekitar.
Urusan pendidikan, di Desa ini ada SMP 2 Ngargoyoso, adajuga MI dukuh yang menurut saya melegenda karena sejak saya kecil sudah mendengarnya.
Sudah Sinyal 4G
meski letaknya melewati hutan karetan, saat saya berada di jalan depan Pustu dan Kantor Kepala desa nDukuh, ternyata sinyal hape saya muncul tanda 4G. saya menggunakan nomor 3 (tri).
saya tanyakan kepada tetangga saya yang kebetulan juga berada disitu, ternyata nomor simpati dan im3 nya juga menunjukkan sinyal 4G. lumayan kenceng juga nih. meski saat saya berada di pustunya malah ilang tuh sinyal 4G berubah menjadi 3G bahkan gprs.
setidaknya, bayangan daerah yang berada di tempat yang jauh ini tetap bisa mengakses internet dengan memadai.
untuk area sekitarnya saya tidak tau apakah mencakup seluruh desa tercover dengan sinyal 4G/HSDPA.
Waktu Kecil ternyata pernah Kesini
Saya buta arah saat berangkat kesini, atas informasi pak Kadus tempat saya akhirnya ketemu juga lokasinya.
Ibu bercerita, bahwasanya dulu beberapa kali, termasuk sering datang ke Desa Dukuh. Yaitu dalam rangka pengajian alhidayah.
Suatu pengajian wadah para PNS maupun Guru pada masa itu. Kisaran tahun 1990 (31 tahun yang lalu).
Menurut ibu saya, beliau mengingat suasana tempat ini namun sudah lupa semua arah-arah menuju lokasi teman temannya di Dukuh yang zaman dahulu di datangi dalam rangka pengajian GUPPI atau Alhidayah atau apalah nama kumpulannya.
Yang saya ingat adalah pak Bikis (Bapak Sabikis) sebagai Pegawai yang bertinggal pada Desa Dukuh. Mestinya saya pernah berkunjung ke rumah beliau.
Ada beberapa nama lagi namun karena kecilnya umur saya (mungkin masih TK) sehingga tidak paham siapa saja yang pernah saya kunjungi rumahnya karena diajak Ayah Ibu ikut pengajian Alhidayah.
Pengajian Nyewa Kol (mobil Angkutan Desa)
Zaman dahulu tentu kondisi jalan belum sebaik sekarang, dan juga kendaraan bermotor pada era 90 an hanya para orang yang benar—benar mampu yang bisa memilikinya.
Saat itu motor paling keren adalah Honda Prima dan Honda Grand. (saat ini saya punya honda grand 92, pernah jaya pada masanya hahahahaaa….).
Penuturan ibu saya, jika pengajian ke Dukuh maka para kumpulan pegawai dan istrinya ini menyewa kol. Biasanya yang memiliki trayek Karangpandan Kemuning.
Yang saya ingat perihal pengajian alHidayah ini selain ke Desa Dukuh yaitu ke Kasihan Puntukrejo, Ngawoh Matesih, mana lagi saya lupa namanya, dan tentu rumah bapak dan emak saya.
Kalau tidak salah ingat, yang ikutan pengajian alhidayah kumpul kumpul ini.
Jamaahnya Ada pak Kayun, pak Nardhi, pak Ngadimin, Ibu Shoibah (Guru Agama SD Girimulyo), Wagiyo Nglenjing, Abdul Mungin Karangpandan.
Siapa lagi saya ingat wajahnya lupa nama beliaunya.
Itulah sekelumit pengalaman dolan ke Desa Dukuh, yang hanya sedikit yang bisa saya lewati. Belum melihat-lihat tempat sekitarnya, hanya jalan sepanjang Dusun Gadungan sampai dengan Balai Desa Dukuh saja.
Semoga lain waktu bisa berkunjung lagi ke tempat yang asri dan sejuk ini. Semoga warga yang berada di desa Dukuh juga dalam keadaan sehat wal afiat. Barakah, banyak rizki, memiliki anak keturunan soleh solihah.
Yang belum kerja segera mendapat pekerjaan, yang masih jomblo moga segera mendapatkan pasangan yang soleh solihah. Tentu juga tanggungjawab serta bisa menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.
Meski letaknya termasuk berada “didalam” dan jauh dari keramaian, saya yakin orang yang lahir di Desa ini dan nglemboro ke wilayah jauh pastinya akan sangat senang dan kangen serta rindu untuk pulang ke Kampung halaman Desa Dukuh. Bersua dengan sanak saudara dan rekan handai taulan semasa kecil.
Akhirnya salam kenal dan wassalaamu’alaikum.