Kumpulan mahfudzot tentang musuh tulisan arab latin arti terjemah bahasa Indonesia seperti musuh yang pandai lebih baik daripada teman yang bodoh.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh. dalam KBBI menyebutkan bahwa yang dimasksud dengan musuh yaitu “lawan”.
Kata yang berkaitan dengan musuh semisal bebuyutan, bermusuhan, bertentangan, rival, menentang dan lain sebagainya.
Untuk menambah wawasan mahfudzot arab maka kami ketengahkan berbagai kumpulan pepatah kata mutiara dan bijak Arab tentang musuh.
Langsung saja berikut mahfudzotnya
Musuh yang pandai lebih baik daripada teman yang bodoh Mahfudzot
Bunyi dari pepatah bijak arab tersebut adalah
عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
Teks tulisan latin ‘Aduwwun ‘aaqilun khairun min shadiiqin jaahilin
Artinya dalam bahasa Indonesia : Musuh yang pandai, lebih baik daripada teman yang bodoh.
baca : MAHFUDZOT TENTANG CINTA KATA MUTIARA ARAB DAN ARTINYA
Penjelasan,
Apa alasan musuh yang pandai lebih baik daripada teman yang bodoh atau jahil?
Seorang musuh yang cerdik dan cerdas akan memaksa kita bertindak lebih baik dalam segala hal guna mengantisipasi sang lawan.
Misalnya dalam ketegasan, kecermatan dan kehati-hatian dan doa yang lebih kuat memanjatkan dalam memohon kepada Allah.
Sedangkan seorang teman yang bodoh tidaklah memberikan manfaat maupun perbaikan yang menuju keadaan lebih baik karena keterbatasan kemampuan atau ketidaktahuannya.
Orang yang bodoh serta merta menganggap apa yang kita lakukan sudah baik sehingga tidak memberikan kontribusi peningkatan kualitas yang signifikan.
Bahkan bisa jadi akibat kebodohan seorang teman dapat merugikan orang lain karena tindakan dan perbuatan yang tanpa memiliki dasar pemikiran yang cermat.
Benci sewajarnya cinta sewajarnya mahfudzot arab
ada yang disuka dan dicinta adapula sebaliknya yaitu dibenci dan dimusuhi.
Dalam mahfudzot ini memberikan saran untuk mencintai maupun membenci sewajarnya saja.
أَحْبِبْ حَبِيبَك هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ بَغِيضَك يَوْمًا مَا وَأَبْغِضْ بَغِيضَك هَوْنًا مَا عَسَى أَنْ يَكُونَ حَبِيبَك يَوْمًا مَا
Cintailah orang yang kau cinta dengan sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah kepada orang yang kau benci sewajarnya, boleh jadi suatu hari dia yang kau benci menjadi orang yang kau cinta.
baca : mahfudzot tentang Pengalaman
Penjelasan
Manusia memiliki hati. Dan hati manusia memiliki kecenderungan bolak balik dalam menyukai dan membenci sesuatu.
Sewajarnya dalam menyukai mencintai dan membenci termasuk kepada musuh secara proporsional akan memberikan posisi yang lebih baik dan nyaman apabila ada perubahan dahulu suka menjadi benci, dahulu musuh menjadi yang disayangi.
Apabila terlalu dalam dalam memusuhi maka proses konsolidasi dan rekonsiliasi menjadi lebih sulit akibat dalamnya benci yang ada dalam hati.
Mahfudzot manusia adalah musuh bagi sesuatu yang tidak diketahui
Berikut artinya dalam bahasa arab beserta cara menulis dalam huruf hijaiyah.
المرء عدو ما جهل
Manusia adalah musuh terhadap apa saja yang ia tidak ketahui
Untuk mengalahkannya maka dengan belajar menuntut ilmu menambah wawasan supaya bisa mengalahkan kebodohan dan ketidaktahuan
Mahfudzot tentang bergaul dengan musuh
Dalam syair Solih bin Abdul Qudus yang wafat pada tahun 855 Hijriyah memberikan panduan untuk bergaul dengan lawan.
Berikut tips dan kiat yang terdapat dalam mahfudzot ini
وَابْدَأْ عَدُوَّكَ بِالتَحِيَّةِ وَلْتَكُنْ مِنْهُ زَمَانَكَ خَائِفًا تَتَرَقَّبُ
وَاحْذَرْهُ إِنْ لاَقَيْتَهُ مُتَبَسِّمًا فَاللَّيْثُ يَبْدُوْ نَابُهُ إِذْ يَغْضَبُ
إِنَّ العَدُوَّ وَ إِنْ تَقَادَمَ عَهْدُهُ فَالحِقْدُ بَاقٍ فيِ الصُدُوْرِ مُغَيَّبُ
وَإِذَا الصَدِيْقُ لَقِيْتَهُ مُتَمَلِّقًا فَهُوَ العَدُوُّ وَ حَقُّهُ يُتَجَنَّبُ
لاَ خَيْرَ فيِ وُدِّ امْرِئٍ مُتَمَلِّقٍ حُلْوِ اللِسَانِ وَ قَلْبُهُ يَتَلَهَّبُ
يَلْقَاكَ يَحْلِفُ أَنَّهُ بِكَ وَاثِقٌ وَإِذَا تَوَارَى عَنْكَ فَهُوَ العَقْرَبُ
Mulailah memberikan salam kepada musuh. Tapi hendaklah tetap ada waktumu untuk waspada dan dalam kondisi siap siaga.
Berhati-hatilah, jika anda bertemu dengannya (musuh) dalam keadaan tersenyum. Karena singa memperlihatkan taringnya jika sedang marah.
Sesungguhnya musuh, meskipun sudah lama terlewat masa. Maka kebencian tetaplah ada dalam dadanya walau disembunyikan.
Jika seorang sahabat, kamu temui dalam keadaan mencari muka. Maka dia itu adalah musuh, dan sudah semestinya untuk dijauhi.
Tidak ada kebaikan pada kasih sayang seorang pencari muka. Manis di bibir, sedangkan hatinya panas membara.
Dia menemuimu, seraya bersumpah setia padamu. Namun jika membelakangimu, ia laksana kalajengking.
Itulah mahfudzot dalam pergaulan dengan lawan atau musuh, berikut uraian dan penjelasannya.
baca : mahfudzot tentang Hemat
Dalam keadaan berinteraksi dengan lawan ada seni yang perlu dikuasai, yang diantaranya adalah;
Bertemu musuh harus memulai memberi salam
Pada saat bertemu dengan musuh maka kita harus memulai memberi salam.
Artinya memberi salam yaitu pada dasarnya tidaklah menginginkan pertengkaran, peperangan dan permusuhan.
Kedamaian adalah hal yang indah andai saja bisa terwujud, akan tetapi meski begitu (memberi salam), keadaan harus dalam kondisi selalu siaga, karena bisa jadi musuh kita belum bisa menerima perdamaian yang kita ajukan.
Mengenali musuh dengan lebih baik
Seringkali lawan dan musuh itu menampilkan senyum manis dan kepalsuan, dan dalam hatinya tersimpan kebencian yang besar.
Solih bin Abdul Qudus memisalkannya dengan perilaku singa yang menampakkan taringnya (seakan sedang tersenyum) pada waktu ia akan menyerang mangsanya.
Hati-hati terhadap musuh meskipun sudah berlalu lama
Harus tetap berhati-hati terhadap musuh, meskipun sudah berlalu waktu yang lamasejak permusuhan bermula.
Karena musuh bisa jadi selalu menyimpan kebencian di dalam hatinya meski telah lewat masa yang lama.
Penjilat pada dasarnya adalah musuh
Orang yang selalu mencari muka (menjilat), maka pada dasarnya dia adalah musuh meski ia tampak sebagai teman yang menyenangkan hati.
Kenapa? Karena orang orang bermanis muka yang penjilat tak lebih hanyalah para pencari kesempatan untuk keuntungan pribadi yang hanya ingin memanfaatkan kita untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang menguntungkan dirinya semata.
Pesan moral dalam mahfudzot : Hati-hatilah terhadap musuh, karena ia terkadang datang dalam rupa yang terlihat bersahabat manis dan menyenangkan, akan tetapi di dalam hatinya tersimpan ribuan rencana yang akan mencelakakan tatkala kita sedang lengah.
Demikian kumpulan mahfudzot tentang musuh dan tips kiat serta tata krama dalam bergaul dengan musuh. Wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
Sumber : putrakapuas.com