Perjalanan Kemuning Karangpandan 35 menit, macet 4 km

ngargoyoso Macet
suasana macet kendaraan wisatawan domestik di daerah Puntukrejo Ngargoyoso

Jian macet cet cet mas bro mbak sist, perjalanan pulang dari kampung halaman tercinta menuju ke Karanganyar ternyata tidak selancar 10 tahun yang lalu. Kalau anda biasa naik motor paling 10 menit sudah sampai karangpandan, lha ini gadungan Karangpandan setengah Jam!!

Ceritanya hari ini (minggu, 15 November 2020), ada non Nutrisia Nuim Haiya, Bu Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Unissula Semarang beserta suami dan 2 anak (sebenarnya 3, satunya gak ikut) dari Semarang yang pengen refreshing karena capek berada di depan komputer.

Sebenarnya saya sarankan ganti posisi, berada di belakang komputer saja biar gak capek, ternyata saran ini diabaikan.

Singkat kata singkat cerita saya menyarankan untuk melihat lihat area kebun teh, sang anak ternyata penyuka wisata adventure alam, flying fox dan semisalnya.

Baca : Suasana Ramai Lancar Pengunjung Wisata Kemuning Ngargoyoso era New normal

Pikiran saya langsung melayang, “ walah dino minggu, rame pora yo? Gek gek antri akeh kalau ke Senatah Adventure atau kali Pocung.

Ya sudahlah saya kontak beberapa kru Senatah yang ganteng-ganteng dan baik hati, blaik ternyata ora gur antri mas bro, di dusun Gadungan ada kejadian rumah sebelah baratnya mas Eko Gembel sedang ada acara walimahan alias mantu, jadi kabeh kru Senatah Adventure rewang. Intine SENATAH TUTUP ALIAS LIBUR!!!.

Ah tempat wisata terbaik terlewat, ya alternatifnya di kali pocung, karena saya rasa cocok untuk anak-anak.

Dalam alam nyata bu Dosen sudah meluncur duluan kesana, keterangan sang empu hape di ubeng-ubengne google map, tapi sudah sampai di lokasi, ya wis cus dengan nyonya besar dikawal dua krucil menyambangi beliaunya.

Ramainya Ngargoyoso di Hari Minggu, bikin macet

Ditunggu di Segoro ijo, opo kuwi segoro ijo? Rumah makan mas bro, sedikit saran saja kalau sampean hendak mengadakan rapat arisan rutin Erte disini siap siap aja ambrol celenganmu kalau pesertane 25 lebih, saran saya cari alternatif yang lain kecuali gaji sampean diatas 10 juta per bulan.

resto Segoro Ijo Kemuning Ngargoyoso
tampak samping resto Segoro Ijo (pintu masuknya di sebelah timur)

Awal mula melihat resto segoro ijo, saya meh mlumpat dari jok, lha pandangan pertama melihat bus besar sedang parkir dan juga berderet kendaraan pribadi memenuhi bahu jalan. Pikirku, wah ikkiii… ruaammmeeeeeee…. blaik padahal bu dosen kurang sreg nek rame.

Saran teman saya, nek pengen sepi yo nang kuburan wae “Agpit Mujiyantari Mode On”.

baca : Senatah Adventure Tubing Ngargoyoso Karanganyar Seru asyik

Kemudian selesai minum dan icip icip kudapan, mudhun melewati kali pocung.

Lah sampai di kali pocung, yang dahulu sebulan sebelumnya relatif sepi aman terkendali (lha lihatnya hari senin siang), ternyata dino minggu ramene na’udzubillah.

Ngungkuli ramainya pasar muning di hari pasaran, jiannnn ra nyaman untuk berseluncur di era new normal ini, agak parno juga social distancingnya.

Karena sang anak suka petualang, akhirnya wis wayahe salat dhuhur, telp mas wardi, warga yang tinggal di Kemuning, tanya flying fox yang aktif daerah mana? Ternyata diinfokan flying fox milik kemuning resto bisa dipakai alias aktif.

parkiran Kali Pocung Kemuning
berpose sejenak di depan tulisan “parkir”

Di kemuning resto 11 12 sama suasana kali pocung, akeh uwong, parkiran kebak, wislah pokoknya mau parkir musti diarahkan mas parkiran yang sigap siap sedia mencarikan lokasi parkiran, disitu ditawari wisata naik jeep, tarifnya 350 ribu untuk long trip atau apalah, jarak panjang intine.

Kalau gak salah yang long itu rute ke launching paralayang, yang menengah rute Njimber, yang short mana tadi agak kurang memperhatikan (suk emben kita review).

Ya wislah sisan salat luhur sisan nuruti keinginan jiwa petualang anak kelas 4 SD. Abis salat kantore Resto Kemuning tak samperin, tanya mau naik flying fox.

Dhuaarr, jawabe penjaga bahwa flying fox tutup……. nangsiib semoga kesusahan dihari ini diganti dengan kemudahan dilain hari.

Wislah akhirnya setelah sembahyang dhuhur, berfotolah didepan masjid atau tempat salat kemuning resto, (siap2 dibully para biang gossip).

Nutrisia Nuim Haiya
Foto di depan Musholla Kemuning Resto

Karena sudah agak siang, dan hendak menjenguk simbok yang jempolnya kemaren di bedah di puskesmas akhirnya kami berpamitan kepada tamu (:D piye tho malah tamune sik dipamiti). See u next time, makasih sudah mengabari kalau berada di ngaargoyoso).

Baca : Pengalaman Nongkrong di Lapangan Paralayang Kebun Teh Bukit Teletubbies Kemuning

Biasa ketemu bapak simbok, tanya kabar, anak anak mendekat kepada simbahnya, ya seperti kisah klasik saat anak datang ke tempat orang tuanya beserta cucunya. (jane saya hari jumat juga pulang, tapi sendirian saja).

Macet wilayah Ngargoyoso area Puntuk Karangpandan

Singkat kata kita pamitan mau pulang, maklum sesuk senin Kerja dan nanti malam ada jadwal ronda, ga enak ama teman yang pensiunan Polisi, pasti beliaunya sangat memperhatikan keamanan tempat kita tinggal.

Jam 4 gas dari rumah bapak simbok, suwatu sampai segondang, situasi ramai lancar, plawan tekan selourik masih sama, gentungan drojo lokasi raksasa rumah makan alhamdulillah jalan masih bisa dilewati (biasanya rodo macet karena keluar masuk para konsumen).

ngGeneng punthuk masih bisa jalan normal.

Tekan depan rumah pak Rohadi dan depan selepan ngejring, mak deg, nginjak rem, walah koq mobil-mobil pada berhenti? Apa ada pohon tumbang? Mau putar balik lewat Karang koq jalannya kurang sip untuk puter, ya wis nunggu aja sejalannya lalu lintas.

macet di puntukrejo Ngargoyoso
antrian kendaraan mengular di Puntukrejo

Mandeg greg bro, beberapa saat bisa jalan beberapa meter, berhenti lagi, ternyata ada keluar masuk kendaraan yang menuju ke masjid Ngejring atau mana tuh yang kanan jalan jika dari arah timur. Abis itu bisa jalan lagi.

Eeh baru lancar dilut, injak rem lagi, badhalaa ternyata macetnya bukan karena depan masjid tadi, didepan sepanjang jalan gur mobil yang berhenti menunggu maju beberapa meter.

macet jembatan Dimoro
di Nggarjo tetap antri padat merayap menuju jembatan nDimoro

Oalah, kiyu mengoperasikan kopling.

Ternyata kondisi ini begitu semuanya sampai ke jembatan nDimoro, semoga saja jembatannya kuat menahan beban mobil yang berada diatasnya, masih beberapa meter lagi kedepan, sampai pertigaan.

Ternyata sumber macet ya pertigaan Tawangmangu Ngargoyoso Karangpandan.

macet pertigaan tawangmangu Kemuning Karangpandan
Biang Keladi Kemacetan di Ngargoyoso, pertigaan Tawangmangu, Kemuning, Karangpandan

Banyak kendaraan dari arah timur yang menuju ke arah Karanganyar, kemudian dari Tawangmangu banyak yang turun, dan anehnya lagi, ternyata dari arah bawah yang menuju ke Tawangmangu juga tidak kalah Banyak!!!

Makanya mengalami macet padat merayap dari Puntukrejo sampai dengan pertigaan ndimoro atau mana tuh.

Untungnya tidak jadi putar balik lewat karang Srandon pertigaan pondok Pesantren Isy Karima, athukmo lak yo sama saja nasibnya mengalami macet.

Nah itulah pengalaman pribadi mas bro, sak umur umur jadi orang kelahiran Ngargoyoso nembe sepisan ini mengalami macet karena padatnya lalu lintas.

Dahulu pernah juga macet sih tapi masih masuk akal, karena ada pawai 17 agustus atau ada warga yang walimahan rumahnya depat pinggir jalan.

peta kemacetan Jalur Ngargoyoso
peta kemacetan Ngargoyoso

Lha ini murni karena banyaknya kendaraan.

Jare mas Win (bengkel pojokan deket Nova), diawal dia membuka usaha disitu (kisaran tahun 2005) keadaannya masih sepi, kemudian mulai tahun 2007 mulai menggeliat pariwisata, dan sampai saat ini di masa new normal malah saya merasakan terjebak macet di sore hari.

Mangkat dari Gadungan jam 16.00 WIB sore, sampai karangpandan jam 16.31 WIB.

Entah apa ini memang rutin setiap hari sabtu minggu dan libur nasional atau ngepasi saja macetnya yang parah saat saya kembali dari menyua non Dosen Nutrisia Nuim Haiya, sesuk tak tanya mas Nunus yang menjadi Pegawai di Kecamatan Ngargoyoso.

Kalau saran dari mas Tri Djahit, mantan pegawai KUA Ngargoyoso, kalau hari minggu memang rawan macet, disuruh lewat lor (ngargoyoso). Hmm.. masukkkk pak Djahit.

Oh iya, sekedar tambahan informasi cuaca saat itu, mulai esuk tekan sore mendung terus ra oleh sorot srengenge, malah keporo bonus hujan.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan