Kumpulan hadits-hadist tentang silaturahmi dan keutamaan menjalin menyambung silaturahmi ataupun berkaitan dengan menjalin dalam tulisan teks arab latin dan terjemah bahasa Indonesia. Dapat dipergunakan untuk menjawab sebutkan matan hadits tentang silaturahmi dari anas dan lain sebagainya.
pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, silaturahmi merupakan perbuatan yang tinggi nilainya dan memiliki ancaman tersendiri yang disebutkan dalam beberapa hadits riwayat nabi mengenai silaturahmi.
Dalam salah satu hadits diperintahkan untuk menjalin sillaturrahmi yang merupakan hadist riwayat dari imam bukhari dalam matan sebagaimana dibawah ini;
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari)
Keutamaan silaturahmi
Berikut adalah keutamaan dari menyambung sillaturrahim yang disandarkan kepada riwayat dan hadits dari Nabi
Dipanjangkan umur dan diluaskan rizki
Sebagaimana hadist Rasullullah SAW tentang silaturahmi dari anas bin malik yang berbunyi
” مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “
artinya“ Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi” (Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 5527)
Didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka
Ganjaran untuk orang yang menyambung tali silaturahmi adalah didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana tertuang pada hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan imam muslim dibawah ini :
” تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ “
artinya “Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)
Termasuk tanda ciri orang beriman
Bagi siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka kepadanya untuk menyambung hubungan sillaturrahmi, Sebagaimana hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
” مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ, وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ “
arti dalam bahasa Indonesia “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
Hadits Ancaman orang yang memutuskan sillaturrahmi
berikut adalah ancaman ancaman yang terdapat dalam hadits bagi siapa saja yang memutuskan silaturahmi
Tidak Masuk Surga
Dalam hadits riwayat Abu Dawud 1488, Jubair Ibnu Muth’im melaporkan bahwa Rasul saw bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ
Artinya “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturrahmi”.
Dipercepat siksaan pelakunya di Dunia
Berdasarkan Hadits riwayat Tirmidzi, Beliau saw juga bersabda:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَحْرَى أَنْ يُعَجِّلَ اللهُ لِصَاحِبِهِ الْعُقُوْبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يُدَّخَرُ لَهُ فِي اْلآخِرَةِ مِنَ الْبَغْيِ وَقَطِيْعَةِ الرَّحِمِ
artinya “Tidak ada dosa yang Allah swt lebih percepat siksaan kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat selain perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi
Tidak diterima ibadahnya
Berdasarkan hadits riwayat dari Abu Hurairah bahwasanya amalan orang yang memutus sillaturrahmi tidak diterima amal dan ibadahnya. Berikut hadits riwayat dari dari Abu Hurairah; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
” إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَلَا يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ ” [مسند أحمد: حسن]
arti “Sesungguhnya amalan anak cucu Adam diperlihatkan setiapa hari Kamis di malam Jum’at, maka tidak diterima amalan orang yang memutuskan silaturahmi”. [Musnad Ahmad: Hasan]
Tidak dikabulkan doanya
Merupakan hadits riwayat dari Ahmad yang didalamnya terdapat pemberitahuan bahwa doa orang yang memutus silaturrahmi tidak dikabulkan.
Berikut hadits tidak terkabul doa orang yang memutuskan sillaturrahmi
ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ
Arti : “Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,” Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian”.” (HR. Ahmad).
Itulah berbagai hadits riwayat mengenai keutamaan silaturahmi dan ancaman bagi orang yang memutuskan tali silaturahim, semoga menambah khazanah keilmuan dalam agama Islam dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta kualitas ibadah utamanya hablum minannas menjalin tali silaturahmi.
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.