pontren.com – Kompetensi dasar rumpun ilmu ‘Ulûm al-Lughah (Ilmu-ilmu Kebahasaan) Pesantren Salafiyah berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 4832 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PESANTREN SALAFIYAH
Baca
- Kompetensi Dasar Fiqh Ushul Fiqh Lulusan Pondok Pesantren Salafiyah
- KOmpetensi Dasar Ilmu Tarikh Lulusan Ponpes Salafiyah
- Kompetensi Dasar Ilmu Tauhid & Tauhid Lulusan Pesantren Salafiyah
Jenjang Ula
Nahwu-Sharf
Pengertian kalam, isim, baik yang mabni maupun mu’rab, fi’il, fail, maf’ul, naib al-fa’il, isim dhamir, isim maushul, dharaf, har al-jar, dharaf, sifat, hal dan lain-lain.
Perihal i’rab dan pengenalan cara membaca kitab kuning dengan baik dan benar, menghafal seluruh bait aj-Jurmiyah.
Pembahasan tentang membedakan mana kata tsulasi, ruba’i, fiil madhi, Fiil mudhari’, mashdar, masdar, masdhar mim, isim fail, isim maf’ul, fi’il amr, isim zaman dan isim makan, dhamir baik yang bariz maupun yang mustatir, serta perubahan makna dari makna asli ke makna ziyadah.
Jenjang Wustha
Nahwu-Sharf
Pengertian ilmu Nahw, ruang lingkup ilmu nahwu, pengertian kalâm (kalimat) dalam ilmu Nahwu, unsur-unsur kalimat, pembagian kalam, bentuk dan kaidah tentang kata-kata yang mu’rab dan mabni, bentuk-bentuk ism nakirah dan ma’rifah, serta kaidah-kaidah tentang mubtada’ dan khabar;
Struktur kalimat yang mengandung nawasikh berupa kâna wa akhawâtuhâ, hurûf musyabbahât bi laisa, dan af’âl muqârabah,
Struktur kalimat yang mengandung nawasikh berupa inna wa akhawâtuhâ dan lâ nâfiyah li jins,
Strukur kalimat yang mengandung berupa zhanna wa akhawâtuhâ dan a’lama wa arâ wa akhawâtuhâ,
Kaidah tentang fâ’il dan nâ’ib fâ’il; Struktur kalimat yang memuat unsur isytighâl;
Kaidah tentang konsep fi’l muta’addi dan lâzim; dan
Struktur kalimat yang mengandung konsep tanâzu’ fil ’amal.
Balaghah
Fashâhah, balâgah, dan macam-macam gaya bahasa (uslûb) struktur Ilmu Ma’ani
Gaya bahasa kiasan ilmu Bayan
Gaya bahasa pertautan dan pertentangan muhassinât ilmu Badi’.
Jenjang Ulya
Nahwu-Sharf
Pengertian ilmu Nahw, ruang lingkup ilmu nahwu, pengertian kalâm (kalimat) dalam ilmu Nahwu, unsur-unsur kalimat, pembagian kalam, bentuk dan kaidah tentang kata-kata yang mu’rab dan mabni, bentuk-bentuk ism nakirah dan ma’rifah, serta kaidah-kaidah tentang mubtada’ dan khabar;
Struktur kalimat yang mengandung nawasikh berupa kâna wa akhawâtuhâ, hurûf musyabbahât bi laisa, dan af’âl muqârabah; Struktur kalimat yang mengandung nawasikh berupa inna wa akhawâtuhâ dan lâ nâfiyah li jins;
Strukur kalimat yang mengandung berupa zhanna wa akhawâtuhâ dan a’lama wa arâ wa akhawâtuhâ;
Kaidah tentang fâ’il dan nâ’ib fâ’il;
Struktur kalimat yang memuat unsur isytighâl;
Kaidah tentang konsep fi’l muta’addi dan lâzim;
Struktur kalimat yang mengandung konsep tanâzu’ fil ’amal;
Pengertian maf’ul, pembagian maf’ul, istitsnâ, hâl, dan tamyiz;
Makna dan kaidah penggunaan hurûf jar;
Struktur idhafi dalam kalimat;
Bentuk-bentuk ism yang ber-‘amal seperti fi’l-nya;
Kaidah yang terkait dengan uslûb ta’ajjub, madh, dan dzamm;
Kaidah tentang ism tafdhil;
Struktur kalimat mengandung tawâbi’ yang meliputi na’t, taukid, athf, dan badal;
Kaidah yang terkait dengan uslûb nidâ`; Kaidah yang terkait dengan uslûb istighâtsah, nudbah, tarkhim, ikhtishâsh, tahdzir, dan ighrâ`;
Bentuk dan kaidah tentang asmâ`ul af’âl wal ashwât, nûn taukid, dan ism ghair munsharif.;
I’râb fi’l mudhâri’ dan bentuk-bentuk âmil yang mendahuluinya;
Kaidah penggunaan hurûf ma’âni: law, ammâ, lau lâ, dan lau mâ;
Kaidah tentang ‘adad dan kata metonomianya yang berupa kam, ka`ayyin, dan kadzâ;
Kaidah penggunaan uslûb hikâyah;
Beberapa penanda ta’nits;
Kaidah terkait dengan bentuk ism maqshûr dan ism mamdûd;
Bentuk-bentuk jamak taksir;
Kaidah tashghir dan nasab dalam pembentukan kata;
Kaidah waqf dan imâlah dalam melafalkan kata;
Kaidah dasar tentang tashrif; dan
Kaidah tentang ibdâl, i’lâl, dan idghâm.
Balaghah
Materi pembelajaran ilmu Balaghah ditekankan pada tiga disiplin keilmuan, yaitu;
- Ilmu Bayan,
- Ma’ani dan
- Ilmu Badi’:
Pengertian dan hakikat ilmu Bayan, Ilmu Ma’ani dan ilmu Badi’.
Ilmu Bayan mencakup sub kajian tentang tasybih, hakikat dan majaz, majaz lughawi, isti’arah, majaz mursal dan ‘aqli, kinayah dan pengaruh ‘ilmu bayan terhadap pembentukan makna.
Ilmu ma’ani, dikaji tentang klasifikasi kalimat menjadi kalimat berita (khabar) dan insya’, hakikat serta pembagian keduanya, qashr, al-fashl wal-washl, ijaz–ithnab–musawah, dan pengaruh ilmu ma’ani terhadap aspek keindahan bahasa.
‘Ilm badi’ yang mencakup pembahasan sub kajian muhassinat lafzhiyyah dan muhassinat ma’nawi berikut klasifikasinya, husn al-ta’lil, al-madh wal-dhamm, serta uslub Ilmu Arudh
Menerapkan rumus tulisan arudh untuk vokal dan konsonan;
Dapat menyalin bait syair dengan tulisan arudh (كتابة );عروضية
Memahami satuan suara (مقطع عروضي), satuan irama (تفعيلية), menghafal kunci wazan (bahar), menentukan bahar, dan menganalisis bait (تقطيع البيت) sesuai dengan taf’ilah yang menjadi padanan atau wazannya;
Perubahan wazan (zihaf dan illat), dasar-dasar ilmu qafiyah (pengertian qafiyah, huruf-huruf qafiyah, harakat-harakat qafiyah, macam-macam qafiyah, nama-nama qafiyah), dan aib qafiyah;
Struktur bangunan sebuah syair Arab, sertanya pentingnya Ilmu Arudh sebagai ilmu alat untuk membedakan syair dari yang lainnya
Ilmu Mantiq
Hakikat Ilmu Mantiq (urgensi keberadaan Ilmu Mantiq).
Pengertian Ilmu Mantiq dan manfaat mempelajari Ilmu Mantiq). jenis-jenis ilmu (‘ilm hadits) dan penjelasan tentang tashawwur.
Tashdiq, ‘ilm nazhari, ‘ilm dharuri, jenis-jenis dalâlah wadh’iyyah meliputi dalâlah muthâbaqah, dalâlah tadhammun dan dalâlah iltizâm.
Pembahasan seputar lafazh seperti mufrad dan murakkab,
Konsep mafhûm dan mashadaq.
Taqâbul al-alfâdz (kata-kata yang berlawanan).
Perbandingan antara dua lafdz kulliy.
Perbedaan antara zât dan ardh.
Konsep kulliyat al-khamsah (kuliyyat yang lima).
Penerapan tentang ta’rif.
Konsep tentang qadhiyyah dan hal-hal yang berhubungan dengannya.
Konsep tentang tanâqudh.
Tentang ‘aks mustawiy.
Konsep istidlal dan hal-hal yang berhubungan dengannya.
Qiyas dan hal-hal yang berhubungan dengannya, tiga unsur qiyas, penerapan beberapa bentuk syakl dalam qiyas, pembagian qiyas (iqtirâniy dan istisnâ’).
Konsep tentang lawâhiq qiyas (qiyas tambahan) dan hal-hal yang berhubungan dengannya.