pontren.com – cara mengaktualisasikan kurikulum TPQ untuk menarik masyarakat umum supaya mau menyekolahkan anak ke TPA dan juga pendampingan dalam mengaji serta menyemangati belajar pada Taman Pendidikan Al Qur’an.
Yang dimaksud dengan masyarakat umum ini adalah orang orang yang biasanya kurang memperhatikan pendidikan agama. Termasuk didalamnya ibadah dia sendiri ataupun keturunannya, misalnya sholat bolong bolonflg atau babar blas, puasa juga tidak melaksanakan, atau malas sholat jum’at.
Dengan sasaran masyarakat umum diatas, maka guru tpq dan pengelola perlu memutar otak bagaimana orang tua yang kurang mempedulikan keagamaan mau untuk melirik dan akhirnya mendampingi anak untuk belajar mengaji dan mau melaksanakan ibadah wajib dalam agama Islam.
Aktualisasi dari kurikulum TPQ ini bersifat mendorong anak bisa menampakkan perubahan disaat berada dengan orang tuanya, disaat dirumah, diajak kondangan atau jagong, ke tempat saudara dan yang lain lain semisal berada di kendaraan umum atau tempat wisata.
Untuk bisa menampakkan perubahan pada anak, maka perlu disusun kurikulum dan strategi yang bisa mendorong anak berperilaku sopan santun dan hormat kepada orang tua serta rutin dalam beribadah dan belajar sehingga bagi wali santri yang anaknya belum sekolah ke TPQ menjadi tertarik karena pengen anaknya juga tertib sopan tertata dalam kehidupan
Menyusun kurikulum dengan target dan strategi yang jelas
Dalam suatu seminar atau pelatihan yang diisi oleh nara sumber dari masjid jogokariyan, disebutkan bahwa dalam suatu informasi atau pelajaran, mestinya ada contoh yang kongkrit, misalnya ;
Menerangkan birrul walidain, contohnya berkata sopan dan segera berangkat ketika disuruh orang tua, tidak merengek meminta mainan jika orang tua bilang tidak boleh.
Menerangkan rajin termasuk perbuatan baik, contoh ; setiap habis magrib mengaji dilanjut belajar, mempersiapkan pakaian sekolah sendiri tanpa di suruh orang tua.
Dari situ disusun kurikulum yang menyentuh langsung perubahan perilaku sang anak yang bisa menarik masyarakat awam menitipkan pendidikan anak di TPQ.
Pembelajaran yang nampak dan kongkrit bisa di cerna masyarakat awam
Dalam hal aktualisasi kurikulum, akan lebih mantab jika hasil pendidikan dalam mengaji di TPQ bisa di deteksi oleh orang tua.
Contoh hasil pembelajaran yang bisa di lihat secara mudah oleh orang tua secara pembelajaran yaitu ;
Hafalan surat pendek yang anak baca setiap magrib, bisa dilakukan dengan menugaskan anak untuk murojaah atau mengulang hafalan setiap magrib.
Tentunya orang tua akan senang jika anak rutin mengaji setiap magrib dan tidak bermain gadget handphone mobile pintar atau smartphone.
Kemudian cara membaca yang baik atau tartil, ataupun tahsin yang mana jika anak menghafalkan turutan, orang tua menjadi tau bahwa sang anak dalam mengaji memiliki kemampuan tartil yang indah.
Ada lagi hasil yang dapat dilihat adalah menulis huruf arab, perlu ada kalanya sesekali dalam beberapa bulan sang anak diajari menulis dengan baik dan jika dirasa telah pantas dilihat, selanjutnya sang anak di beri PR menulis dan orang tua membubuhkan tanda tangan pada tugas anak.
Itulah hal kongkrit yang dapat di genjot oleh pengasuh tpq dalam hal pelajaran untuk sarana promosi lembaga yang mengincar masyarakat umum supaya tertarik.
Mengadakan Lomba yang Meriah supaya ditengok oleh masyarakat umum dan awam
Lah ini merupakan kegiatan yang memerlukan biaya untuk snack makanan maupun hadiah lomba, akan tetapi ada dua yang bisa dicapai yaitu
- Sebagai sarana hiburan dan refreshing anak anak santri tpq
- Sarana promosi yang bisa di lihat oleh orang umum termasuk calon santri
Untuk lebih sukses acara, perlu sosialisasi yang baik dan akan lebih mantab jika undangan kepada anak anak guna mengikuti lomba dan undangan kepada orang tua untuk menjadi suporter bagi anak yang ikut dalam musabaqah.
Jangan lupa hadiah beserta piagam juga perlu di perhatikan karena piagam akan lebih mengesankan bagi anak maupun orang tua. Banyak contoh piagam atau sertifikat juara pemenang, termasuk bagi anak yang ikut meramaikan perlu diberikan piagam sebagai peserta.
Mengadakan kegiatan pengajian mengundang masyarakat awam
Bisa juga dilakukan dengan suatu tempo, masyarakat umum diberikan undangan untuk mengikuti pengajian rutin, dari situ disampaikan harapan supaya menyekolahkan anak ke tpq daripada bermain hape atau dolan yang tidak jelas juntrungnya.
Atau jika sungkan dengan pengajian, dibuat kegiatan anak dengan orang tua dimana sang anak bermain outbond sedangkan orang tua diberikan gambaran keuntungan menyekolahkan ke TPQ.
Dalam penyampaian informasi, mestinya sudah disiapkan bahan dan rancangan pendidikan tpq serta target, disitu orang tua dilibatkan dalam penyuksesan program pendidikan.
Kelengkapan administrasi bisa meningkatkan kualitas lembaga TPQ dan promosi efektif kepada masyarakat umum
Ya minimal kelengkapan administrasi berupa raport hasil pembelajaran tpq serta pelaksanaan ujian mid maupun semester yang rutin.
Dengan adanya buku raport bisa menambah kepercayaan orang tua karena melihat tpq dikelola lebih profesional dan tertata.
Sedangkan ujian juga menjadi nilai plus dalam pandangan orang tua melihat keseriusan lembaga dalam mengelola taman pendidikan alquran.
Hasil dari usaha baru akan terlihat beberapa tahun selanjutnya
Nah ini bagian yang agak susah mengukurnya, jika pengelolaan sudah berbasis praktek kongkrit dan bisa di simak oleh orang tua wali murid, maka kepercayaan lambat laun naik.
Meskipun naik, peningkatan minat masyarakat umum tidaklah terjadi secara instant, tapi lambat laun terpengaruh cerita teman dan juga ingin anaknya berperilaku yang di impikan.
Itulah opini pribadi dalam cara mengaktualisasikan kurikulum TPQ untuk menarik perhatian masyarakat umum.
Jika anda memiliki ide atau pendapat maupun pengalaman pribadi, bisa membagikan kisah anda guna share pengetahuan dan taktik mengelola lenbaga TPA.
Pingback: Surat Pernyataan Kesanggupan mengelola Kegiatan Belajar TPA |