Pontren.com – humor santri tentang alasan kenapa banyak orang yang mengunggah foto alias upload menu santap berbuka puasa dan sangat jarang yang memajang makanan menu santap sahur di ig instagram maupun facebook atau jadi story di whatsapp.
Siang ini tadi sebelum jumatan (10 Mei 2019) buka handphone sebelum charge ponsel yang tinggal beberapa puluh persen saja isi batreinya (hehe emang beberapa puluh persen, khan mau di tinggal jumatan, jadi ya di ces ajalah).
Baca;
Humor Puasa Santri dijebak es Jeruk
Humor buka bersama alumni pesantren
Humor wanita cantik dan cermin
Pas buka facebook malah nemu status dari rekan yang mempertanyakan kenapa jika pada saat akan berbuka puasa pada ramai berduyun duyun memfoto menu makanan dan minuman selanjutnya di unggah pada media sosial semisal facebook twitter atau instagram? Atau dijadikan DP (display picture?) pada whatsapp BBM Line viber dan yang semisalnya?
Kemudian postingan dalam FB tersebut ditanggapi oleh kakak kelasnya semasa sekolah di Madrasah Aliyah, namanya afifatul ulfah, alumi pondok pesantren Krapyak Yogyakarta semasa MTs, mungkin lulusan tahun 1996. Beliau berasal dari magelang dan saat ini berbisnis kuliner yang fokus pada penyediaan pesanan kue dan roti.
Tanggapannya begini,” Statuse sederhana tapi nggawe ngikik. Artinya adalah : statusnya sih simpel saja tapi sukses membuat tertawa.
Koq bisa si ulfah menanggapi status tersebut seperti itu ya? Ternyata begini status yang dibikin oleh saudara Ahmad Nur Kholis di dinding fb nya”
Nek wayah buko, akeh wong2 uploud foto menu buka puasa.. tapi nek wayah sahur kok jarang yo seng uploud menu sahur? Opo mergo hawatir konangan nek menune nget-ngetan?
Artinya ; Jika waktu berbuka, banyak orang mengunggah foto menu buka puasa… akan tetapi jika saat sahur koq jarang yang mengunggah (foto) menu santap sahur? Apakah karena khawatir ketahuan kalau menu makanannya hasil dari masakan berbuka yang di hangatkan?
Ada ada saja sih hiburan baca facebook. Saya kira bukan karena masalah menu panganan yang nget ngetan tapi karena suasana dinihari waktu sahur membuat mood orang untuk mengunggah foto pada media sosial berbeda dengan waktu buka puasa.
Selain itu kondisi bangun tidur dan terbatasnya waktu makan saur membuat fokus para ibu bapak anak saudara handai taulan bukan ber selfie ria maupun cekrak cekrek menu makanan tapi lebih memperhatikan jam dinding kapan waktu kumandang imsak berdering sebagai peringatan bahwa 10 menit lagi adzan subuh.
Tapi emang menggelitik fenomena dimana pameran menu makan terjadi pada saat buka puasa dibandingkan saat sahur, perlu di teliti nih mood orang mengunggah foto dikala sore hari saat buka puasa dan malam waktu makan sahur.
Selamat berpuasa.