Para pengajar TPQ tentu ingin muridnya antusias dan semangat dalam menyimak materi pembelajaran yang mereka sampaikan.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa bakaatuhu. Pertanyaannya adalah, apakah materi yang menarik bagi para santri pada TPA atau Taman Pendidikan Al-Qur’an?
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita melihat apa tujuan keberadaan TPQ sehingga nanti bisa melihat materi dalam kegiatan pembelajarannya.
Dari situ kemudian kita mengolahnya menjadi hal yang menarik minat para siswa untuk antusias mempelajarinya.
Merujuk kepada SK Dirjen Pendidikan Islam nomor 91 tahun 2020, ada 4 tujuan TPQ.
Adapun keempat tujuan ini adalah agar anak didik atau santri TPQ;
• membaca al-Qur’an
• menulis al-Qur’an
• Menghafal al-Qur’an
• Mengamalkan Kandungan al-Qur’an.
Dari sini, ada yang sifatnya kemampuan (membaca, menulis, menghafal al-Qur’an) dan satunya lagi adalah berkenaan dengan akhlak atau perilakunya (mengamalkan isi kandungannya).
Tentunya materi pembelajaran pada Taman Pendidikan Al-Qur’an tidak bisa lepas dari tujuan keberadaan TPQ itu sendiri.
Setelah mengetahui tujuannya, selanjutnya adalah melihat seperti apa kurikulum TPQ Kemenag sebagai pengejawantahan dalam mencapai tujuan keberadaan TPQ.
Dalam kurikulum Kemenag ini memberikan panduan tentang materi pembelajaran TPQ kelas 1 sampai dengan kelas 4.
Untuk kelengkapan materinya bisa anda baca pada tautan berikut; Materi TPQ Kelas 1
Setelah mengetahui tujuan serta kurikulum dan materi pembelajarannya, baru kita bisa melangkah agar pembelajaran pada TPQ menjadi menyenangkan dan menarik.
Materi TPQ Yang Menarik dengan cara penyampaian yang membuat anak antusias menyimak
Untuk materinya, sebenarnya sama saja dengan pembelajaran mata pelajaran lainnya. Jadi bisa anda menyebutnya dengan keterpaksaan anak-anak dalam pembelajaran.
Tentu hal yang pokok adalah guru atau ustadz ustadzah menguasai secara mumpuni materi inti pembelajaran TPQ, semisal caramembaca al-Qur’an yang baik, hukum bacaannya, dan juga mapel lain semisal praktek ibadah, fiqh, aqidah akhlak, sejarah kebudayaan dan lainnya.
Setidaknya ustadz ustadzah memiliki buku pegangan jika sesekali lupa dengan materinya dengan detil.
Untuk membuat materi yang biasa saja ini menjadi menarik yaitu cara penyampaiannya yang variatif dan selingan kegiatan menyenangkan.
Seperti apa contohnya?
Quiz tebak-tebakan soal pertanyaan
Untuk membuat anak antusias, pada saat materi pelajaran, misalnya fiqh, aqidah atau lainnya, anda bisa membuat quiz tanya jawab.
Bukan hanya sekedar tanya jawab, namun ada apresiasi bagi santri yang berani menjawab, dan penghargaan juga kepada murid yang dapat menjawabnya dengan benar.
Contoh apresiasi misalnya membuat tanda bintang pada tangan, atau memberikan skor nilai di papan tulis bagi mereka yang berani menjawab, dan tambahan nilai apabila jawabannya benar.
Bisa juga dengan membagi beberapa kelompok siswa dengan melakukan tanya jawab semisal cerdas cermat dengan materi yang ada.
Bagi yang juara akan mendapatkan penghargaan, misalnya mendapat peringkat 1 untuk kejuaraan pada kali ini.
Mendongeng dan Bercerita
Anak-anak TK maupun SD biasanya akan lebih antusias mendengarkan dongeng atau cerita daripada mendapatkan materi pembelajaran dari buku.
Bagi ustadz ustadzah, untuk materi dongengnya sebenarnya mudah saja mencari di internet. Yang penting adalah bagaimana cara membawakannya didepan anak-anak.
Tentu pertama kali hasilnya kurang begitu sukses. Karena mendongeng merupakan suatu seni menyampaikan cerita secara verbal kepada anak kecil.
Keberhasilan guru membawa anak-anak kedalam dunia dongeng tentu berkembang seiring dengan sering praktek dan belajar. Intinya adalah jam terbang dan kemauan dalam belajar mendongeng.
Game permainan ice breaking
Anak-anak mulai pagi sampai siang hari belajar di sekolahan. Ada yang mengatakan para santri ini sudah mengalami kelelahan berpikir karena pembelajaran semenjak pagi hari. Jadinya saat di TPQ hanya mendapatkan sisa sisa tenaganya.
Untuk mencharge atau ngecash anak secara psikis, permainan bisa menjadi alternatif agar pikiran otak serta psikis anak lebih rileks dan santai.
Contoh game permainan TPQ bisa anda baca pada artikel contoh game permainan Taman Pendidikan Al-Qur’an.
Masuk dalam permainan ini adalah tepuk tangan, menyanyi, syair yang mengandung materi pembelajaran, semisal rukun islam, rukun iman, syarat sholat dan lain sebagainya.
Nah jadi kesimpulannya, sebenarnya materi pembelajaran TPQ ada tujuannya yaitu secara keilmuan (mampu membaca, menulis, menghafal al-Qur’an) dan juga secara perilaku atau akhlak (mengamalkan isi kandungan al-Qur’an).
Dari materi ini, selanjutnya adalah membuatnya menjadi menarik minat anak didik agar antusias dalam belajar sehingga memudahkan dalam mencapai tujuan dari keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ atau TPA).
Adapun beberapa guru yang menjadi pemenang lomba teladan, menyatakan bahwa dalam pembelajaran ini membuat anak nyaman, dekat dan antusias dengan berbagai cara. Misalnya yaitu kompetisi yang baik (quiz antar siswa), kegiatan ice breaking (tepuk tangan, senandung syair menyanyi, game permainan anak yang mendidik) dan lain sebagainya.
Bagi yang memiliki pengalaman lain, silakan menambahkan pada kolom komentar agar menambah wawasan ustadz ustadzah lainnya dalam mengajar santri TPQ. Maturnuwun sudah mampir, wassalamu’alaikum.