Wong Sing Tansah Kuwatir Paribasane

Wong Sing Tansah Kuwatir Paribasane

Diparibasakake wong sing tansah duweni rasa kuwatir was sumelang uripe nandang wedi yen keluputan ngemu tegese paribasan yaiku Ancik-ancik pucuking eri. Artinya pepatah Bahasa Jawa orang yang sangat khawatir gelisah karena takut akan kesalahan yaitu berdiri pada ujung duri.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng sonten selamat sore para pembaca internet khususnya pelajar yang sedang mengerjakan soal bahasa Jawa.

Arti kuwatir dalam bahasa Jawa yaiku sumelang utawa wedi nggagas marang kacilakan, artinya adalah rasa was was takut karena memikirkan hal yang buruk.

Dalam khazanah sastra jawa ada peribahasanya. Jadi paribasan untuk orang yang memiliki rasa was was ketakutan serta kekhawatiran ini semisal berdiri pada ujung duri.

Berbeda dengan Bahasa Indonesia yang pepatahnya berbunyi bagaikan telur diujung tanduk, memiliki makna dan pengertian yang berbeda.

Untuk pepatah bagai telur diujung tanduk mempunyai arti yaitu dalam keadaan sangat sulit dan gawat, kritis, berbahaya. Namun untuk bahasa Jawa berdiri pada ujung duri maksudnya yaitu ketakutan dan rasa khawatir.

Contoh Paribasane Wong Sing Tansah Kuwatir

Contoh misalnya ada aparat yang sedang menghadapi pemeriksaan dari inspektorat ataupun polisi dalam pemeriksaan propam.

Apabila ada kesalahan yang dia sadari maka hatinya akan tidak tenang, tidur tidak nyenyak, makan tidak nikmat, mandipun rasanya tidak segar.

Hal ini cocok dengan paribasan ini yaitu ancik-ancik pucuking eri. Tegese yaiku wong sing tansah nandang kuwatir duweni rasa was sumelang.

Dalam bahasa jawa, ancik-ancik yaiku yaiku apa-apa sing dianggo sanggan sikil nalika ngadeg. Artinya yaitu apapun yang dipakai untuk menyangga kaki ketika berdiri.

Pucuking asale saka tembung lingga pucuk. Tegese yaiku panggonan paling ndhuwur, artinya adalah pada tempat paling ujung bagian pucuknya atau puncaknya.

Eri tegese yaiku perangane tetuwuhan kang lincip, bisa gawe cidra. Artinya adalah bagian tumbuh-tumbuhan yang lancip, tajam dan bisa melukai karena ketajamannya itu.

namun saya kok merasa ini masuk dalam kategori bebasan ya, karena dia memiliki arti pemisalan, bukan sesuatu yang wantah.

Adapun paribasan itu duweni teges wantah, lan ora ngemu surasa pepindhan yang artinya memiliki arti apa adanya dan tidak mengandung kiasan.

Padahal berdiri pada ujung duri hanyalah kiasan. Jadi fix menurut saya sih kalau ada yang menyebutnya dengan bebasan ya lebih tepat (CMIIW).

Demikian informasi sore hari ini mengenai paribasane uwong kang tansah kuwatir was sumelang. Lengkap eserta arti dan penejelasannya dari Bahasa Jawa kedalam Bahasa Indonesia.

Maturnuwun sudah mampir ke blog sederhana ini, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*