Cincing cincing Meksa Klebus Tegese, Tuladha Ukara
tegese cincing-cincing meksa klebus yaiku karepe ngirit malah entek akeh maksudnya sudah menyingsingkan celana bagian bawah namun tetap saja basah kuyub, maksudnya yaitu hendak irit namun malah habis banyak atau ingin berhemat malahan boros.
Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi, dalam ungkapan (unen-unen) ini masuk dalam kategori jenise bebasan basa Jawa.
Adapun pengertian bebasan dalam bahasa Jawa adalah yaiku unen-unen kang ajeg panganggone, mawa teges entar, lan ngemu surasa pepindhan.
Artinya kedalam Bahasa Indonesia, pengertian bebasan adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yang memiliki makna konotatif, serta mengandung perumpamaan.
Jadi dalam unen unen atau ungkapan ini mengandung perumpamaan orang yang hendak berhemat namun malah menghabiskan banyak hal alias boros, yang dalam bahasa Jawanya yaitu karepe ngirit malah entek akeh.
Perumpamaannya berupa orang yang menyingsingkan celana, maksudnya supaya tidak basah kena cipratan air. Namun apa daya karena keadaan akhirnya tetap saja basah bahkan sampai pada tingkatan kuyub.
Untuk lebih jelas maksud dari bebasan ini mari kita mencari makna dalam bausastra ini satu persatu.
Cincing tegese yaiku disilakake munggah tumrap tapih utawa jarit, artinya yaitu dilingkis keatas, dinaikkan lebih tinggi yang dalam hal ini biasanya adalah jarik atau kain, kalau sekarang bisa celana.
Meksa asale saka tembung lingga peksa, tegese yaiku njiyat, ngudokake, artinya adalah harus, terpaksanya, dan lain sebagainya.
Klebus tegese yaiku teles mergo kodanan, artinya basah karena kena hujan, jadinya menjadi kuyub,
Jadi maksudnya perilaku cincing, melingkis, menyingsingkan pakaian tujuannya agar tidak basah, namun apadaya karena keadaan tetaplah klebus, yaitu teles mergo kodanan (basah karena hujan).
Tuladha Ukara cincing cincing meksa klebus
Berikut adalah contoh kalimat tuladha ukara ukarane tuladhane lengkap dengan arti dan terjemah kedalam Bahaas Indonesia.
Adapun contoh kalimatnya adalah sebagaimana berikut ini;
Jaman saiki apa-apa sarwa larang kabeh uwong padha cincing-cincing mêksa klêbus. Artinya masa sekarang ini segala sesuatu mahal semuanya, semua orang pada hendak berhemat namun apa daya tetap saja boros.
Jadi masa BBM naik, kemudian pajak juga membumbung tinggi, pertambahan prosentasenya. Adapula pajak progresif dan PBB yang semakin tinggi membuat orang memangkas banyak hal supaya bisa berhemat.
Namun dengan adanya potongan gaji yang mencapai 25% membuat kalangan bawah kalang kabut. Meskipun sudah berusaha hidup sehemat mungkin karena gajinya yang kena sunat, tetap saja boros karena kenaikan BBM, PBB, serta biaya listrik maupun air.
Demikianlah bebasan basa Jawa tentang karepe ngirit malah entek akeh beserta contoh kalimat dan arti terjemah beserta gambaran dalam kehidupan.
Maturnuwun sudah mampir, wilujeng enjang selamat pagi dan wassalamu’alaikum.
Tinggalkan Balasan