Mengintip Penghasilan Freelance Content Writer di Internet

freelamcer content writer

Informasi tentang penghasilan dari seorang freelance content writer yang menjual tulisannya lewat acara lelang di ads id hasil wawancara dengan seorang yang terjun di bidang penulis konten bagi internet blog website kategori kesehatan property atau apapun yang diinginkan oleh sang pemesan.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh, wilujeng dalu bagi para penyimak dunia maya khususnya alam per bloggeran yang katanya makin hari makin suram masa depannya karena galaknya media besar dan nasional memakan ceruk blog.

Saya memiliki teman satu kelas dahulu zaman SMA, dia berasal dari Sukoharjo, dan sekarang menekuni dalam dunia tulis menulis untuk dijual kepada siapapun yang membelinya. Bisa blog blog besar atau pemesan dari pihak perusahaan yang perlu di endorse.

Baca : Estimasi Jumlah Pageview setiap hari supaya bisa PO Adsense setiap Bulan

Secara teknis, dalam dunia tulis menulis ini dia menuturkan bahwa setidaknya dalam membuat content yang layak jual yaitu lolos copyscape  atau tools plagiarism alias plagiat, kemudian ramah secara SEO, serta memiliki kepadatan kata yang cukup serta minimal memuat 1000 kata.

Weleh weleh, abot juga mas bro syarat dan ketentuannya, apalagi seribu kata, lha wong saya bikin artikel 700 kata saja sudah mengkis mengkis mikir bagaimana supaya layak baca dan informasinya tidak mbulet diulang ulang oleh para pembaca.

Sebelum mengetahui berapa penghasilan dari penulis lepas artikel atau istilah kerennya freelancer content writer, ada baiknya kita mengetahui seluk beluk dunia penulis ini.

Menjual tulisan konten secara lelang di forum

pengertian istiqomah
istiaqamah dalam membuat artikel

Saat ngobrol dengan rekan tadi, saya bertanya kepadanya, biasa nulis content dimana? Maksud saya tulisan konten yang dia buat dalam rangka menghasilkan uang.

Awalnya saya kira dia menulis pada media tertentu sesuai pesanan, ternyata bukan seperti bayangan saya.

Dia menjawab bahwa penulisan kontennya di tempat pelelangan.

Dimana tempat pelelangan tulisan content writer?

Jawabnya ada di forum, contohnya forum ads id.

Jadi teman saya tidak menulis berdasarkan media tertentu, akan tetapi membuat tulisan dan kemudian di taruh pada tempat pelelangan (dia di ads id) yang selanjutnya menanti orang yang membelinya.

Alasan seorang content writer tidak membuat blog sendiri

Kita tahu bahwa seorang penulis konten yang dijual tentu telah memiliki pengalaman dan jam terbang yang mumpuni.

Artinya secara kualitas isi dan seo pada internet telah memadai dalam persaingan di mesin pencari.

Kenapa tidak membuat blog sendiri? Khan blog bisa menghasilkan uang? Apalagi jika diisi dengan konten yang berkualitas, tahu sendiri khan semboyan para mastah, “content is the king” alias konten isi tulisan adalah raja.

baca : analisa penghasilan blogger 100 pageview/day

Ternyata rekan saya pembuat konten ini lebih memilih membuat artikel untuk dijual karena cepatnya proses pencairan atau mendapatkan uang.

Apabila dia mengelola blog, hasilnya tidak bisa instan, perlu menunggu waktu lama.

Alasan klasik karena diburu oleh kebutuhan hidup sehingga memilih mana yang lebih cepat mendapatkan uang.

Itulah pertimbangan teman saya saat saya wawancara kenapa tidak mengelola website atau blog sendiri.

Artikel SEO minimal jumlah Kata dan sistem OB (Open Bid)

Yang namanya jualan, tentu ono rego ono rupo, alias ada harga ada bentuk barang, seperti itu juga dalam berjualan content di forum ads.

Teman saya menggambarkan tulisannya dengan kata kata, SEO Friendly, terdiri dari 1.000 (seribu) kata.

Walah, betapa puyeng bikin artikel seribu kata buat saya, biasanya kisaran 700 kata saja dalam rangka memenuhi asas kepantasan sebuah konten di blog.

baca : Saingan Blogger dalam menulis Konten di Internet

Jadi kalau anda hanya bisa membuat artikel 1000 kata tanpa memperhatikan seo pada tulisan yang anda jual, niscaya kedepannya akan mengalami jalan terjal di bisnis ini.

Dalam sistem pelelangan, akan dimulai dengan OB alias Open Bid harga yang dipatok oleh sang penulis.

Misalnya OB = 100 ribu, kemudian apabila lelangnya ramai akan ada inc (penambahan harga) dari yang melelang, 10 ribu per penambahan.

Kemudian apabila telah mendapat pembeli, maka dia menyebut dengan Bin ((bayar cash/harga tertinggi)).

Begitulah kira kira dunia lelang di ads id.

Harga Artikel tulisan di situs lelang content

mengambil uang tunai di indomaret dengan atm mandiri

Nah ini harga yang dipasang oleh teman saya, dia memulai dengan Open Bid sebesar 100 ribu rupiah.

Eits tapi tunggu dulu, jangan anda kira bahwa 1 tulisan dihargai dengan Rp. 100 ribu rupiah.

Ternyata 100 ribu itu merupakan harga paketan dari suatu tulisan.

Dalam satu paket, teman saya membuat bundling.

Yaitu 5 tulisan yang masing masing 1 konten terdiri dari 1000 kata dan memiliki kualitas seo ditawarkan dengan harga awal sebesar Rp. 100.000,-.

Jadi bisa dikatakan bahwa sebuah konten dengan panjang 1000 kata dan memiliki kualitas seo dihargai kisaran Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

Weleh weleh, berat juga ya untuk para content writer yang masih belum memiliki nama kondang yang jualan tulisan kalau mengacu kepada rekan saya yang menjual tulisannya secara bundling sebesar Rp. 100.000,- untuk 5 judul artikel.

Padahal masing masing artikel ini setidaknya mengandung 1.000 kata dan didalamnya telah seo friendly.

Anda mau mencobanya? Mau ujicoba kualitas tulisan anda apakah bisa dijual di situs lelang? Silakan sebagai pengalaman hidup hehee.

Menurut saya pribadi, membuat 1 konten dengan 1000 kata dan seo friendly bikin pusing dan susah.

Akan tetapi teman saya memberi komentar, apabila sudah terbiasa maka biasa biasa saja koq alias tidak serumit dan semembuat mumet sebagaimana bayangan saya.

Ah tetap saja bagiku itu bikin pusing tujuh keliling.

Begitu saja berbagi informasi tentang dunia penulis lepas content writer, semoga menambah wawasan kita semua dalam dunia blog website internet.

Wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan