Ngadu Wuleding Kulit Atosing Balung Tegese

ngadu wuleding kulit atosing balung
tembung entar ngadu wuleding kulit atosing balung yang artinya unggul-unggulan dalam kekuatan ataupun kesaktian (kedigdayaan)

Ukara tembung unen-unen sing unine Ngadu wuleding kulit atosing balung tegese yaiku unggul-unggulan kadigdayan. Artinya secara harfiah yaitu mengadu uletnya kulit kerasnya tulang, maknanya adalah adu saling unggul kesaktian atau keampuhan (kekuatan).

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam bahasa Jawa ada ungkapan tembung entar yang maknanya adalah mengadu kekuatan ataupun kesaktian.

Dalam Bahasa Jawa, orang yang sakti mendapat sebutan digdaya. Tegese digdaya yaiku ampuh, sekti, nduweni kaluwihan ana ing ilmu kanuragan lair utawa bathin.

Untuk lebih memahami maksud dari tembung entar mengadu kekuatan (umumnya secara olah kanuragan atau fisik) ini, mari kita mengartikannya satu persatu.

Ngadu asale saka tembung adu utawa edu, tegese yaiku narungake. Artinya adalah mengadu, berasal dari kata adu yang artinya adalah menarungkan, membuat dua belah pihak atau lebih bertarung.

Wuleding kulit tegese yaiku kahanan kulit kang ora gampang pedhot utawa suwek. Wuled tegese yaiku ora gampang pedhot utawa suwek. Artinya wuled adalah liat.

Dalam hal ini artinya adalah mengadu bagaimana liatnya kulit yang ada pada tubuh.

Atosing balung tegese yaiku kuat, alot, ora gampang pecah, balung yaiku rangkane raga utawa awak. Artinya adalah kerasnya tulang belulang. Keras dalam kbbi memiliki makna kuat, tidak mudah pecah, patah dan lain sebagainya.

Tuladha ukara Ngadu Wuleding Kulit Atosing Balung

Dari ungkapan ini maka ungkapan tembung entar ini mempunyai arti harfiah yaitu mengadu liatnya kulit dan kerasnya tulang. Maknanya adalah mengadu kekuatan, saling mengunggulkan kemampuannya.

Dalam saling mengunggulkan kemampuan dapat mempunyai arti harfiah yaitu berkelahi, duel atau berhadapan langsung melakukan pertempuran. Namun bisa juga memiliki arti pertandingan mengadu kekuatan dalam kepintaran berstrategi ataupun mengandalkan pangkat jabatan ataupun kekayaan.

Contoh kalimat dalam bahasa Jawa misalnya adalah pertandingan antara dua orang ksatria wayang sebagai berikut ini.

Raden Werkudara lan Prabu Anom Kurupati Ngadu Wuleding Kulit Atosing Balung ana ing tengah – tengahe palagan peperangan. Artinya adalah Bima dan Duryudana bertanding mengadu kekuatan saling mengunggulkan kemampuan di tengah-tengah medan pertempuran.

Demikian informasi yang bisa kami bagikan kali ini tentang tembung entar basa jawa kang ateges unggul-unggulan kadigdayan. Maturnuwun sudah mampir, wilujeng siang dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan