Dhikyuyu Tukwitmangwu Batangane

Batangane cangkriman wancahan Dhikyuyu tukwitmangwu wangsulane yaiku adhik ngguya-ngguyu entuk dhuwit limang ewu artinya adik ketawa ketuwi mendapatkan uang lima ribu.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmaullahi wa barakatuhu, dalam bahas Jawa cangkriman wancahan yaiku bedhekan kang di jupuk saka Suku kata ngarep lan mburi.

Maksudnya merupakan teka teki tebak tebakan singkatan kata yang diambil dari suku kata bagian depan atau belakangnya.

adapun cara menjawabnya dengan menebak suku kata yang ada dalam kalimat teka teki bahasa ini.

Carane anggone mbatang cangkriman wancahan mangsuli cangkrimane kudu adhedhasar wanda ing sajrone gatra yaiku cangkriman wancahan.

nah sekarang mari kita mengurai alias menebak teka teki singkatan Basa Jawa ini

Batangane Cangkriman Dhikyuyu Tukwitmangwu

contoh cangkriman wancahan

karena menebak kepanjangan suku kata dalam baris cangkriman ini kita seharusnya mengerti pada bagian mana potongan singkatannya.

Dhikyuyu asale saka tembung wancahan dhik lan yuyu. Dhik asale saka adhik artinya adalah adik (orang yang lebih muda), yuyu wancahan saka tembung ngguya ngguyu.

Ngguya ngguyu sendiri memiliki arti ketawa ketiwi, bukan hanya tertawa saja, namun ketawa karena hati senang girang bukan kepalang.

kenapa bisa begitu bergembira si adik?

Alasannya karena deret kata cangkriman berikutnya yang bunyinya;

tukwitmangwu dari kata thukwit yang merupakan wamcahan entuk dhuwit, artinya mendapatkan uang.

adapun mangwu saya kira anda biasa medengarnya yaitu berasal dari singkatan kata limang ewu (lima ribu rupiah).

terus terang bagi saya cangkriman tebakan kata ini sudah tampak usang dan ketinggalan jaman.

kenapa?

bukan kepada teka tekinya namun isi dari teka teki atau cangkriman wancahan ini.

Jaman sekarang anak kecil mendapatkan uang Rp. 5.000 (lima ribu) bukanlah sesuatu yang wow, karena nominal ini masih dalam batas wajar atau bagi kalangan tertentu nilainya adalah kecil.

kalau di era tahun 80 an uang lima ribu rupiah tentu sudah begitu banyak. Masa saya kecil sangat jarang orang ngasih pitrah 5 ribu keatas saat lebaran.

namun saat sekarang uang lima ribu bisa hanya jumlah nominal uang saku jajan anak sekolah. Bahkan banyak yang sangunya 10 ribu.

mungkin saja biar agak kekinian cangkrikan ini bisa kita sesuaikan dengan dhikyuyu tukditketwu yang artinya entuk dhuwit seket ewu.

maturnuwun sudah mampir, salam kebal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan