Ukara Tembung unen – unen saloka kang duwe teges Wong kang kumudu kudu ditakoni Salokane yaiku gong lumaku tinabuh utawa sumur lumaku tinimba artinya orang yang harus ditanyai karena keahlian dan kemampuan pemahamannya.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, wilujeng enjang selamat pagi. Kali ini kita akan membahas mengenai tembung saloka menggambarkan orang yang menjadi rujukan.
Maksudnya rujukan yaitu tempat bertanya karena kemampuan keahlian kecerdasan serta pemahamannya mengenai sesuatu.
Ada dua ungkapan unen unen saloka yaitu gong lumaku tinabuh dan satunya lagi adalah sumur lumaku tinimba.
Kedua saloka ini memiliki arti atau nduwe teges/ateges uwong kang tansah kudu kumudu dijaluki warah piwulangutawa ditakoni, orang yang seharusnya ditanya tempat meminta pembelajaran.
Kenapa seperti itu?
Jadi dalam ungkapan ini menjelaskan bahwa cara berfungsinya alat musik gong yaitu dengan cara menabuhnya. Sedangkan menjalankan sumur adalah dengan menimbanya.
Basa Rinengga Paribasan basa Jawa kang kalebu jenise saloka ini orang yang hendak ingin mengetahui sesuatu, menambah kemampuan dan keilmuan untuk pro aktif mendatangi sumbernya.
Karena sumur tidak mengeluarkan air dengan sendirinya dan alat musik berupa gong tidak berbunyi sendiri, harus ada usaha untuk membuatnya berfungsi yaitu sumur tinimba (sumur dengan menimba) dan gong tinabuh (alat musik gong dengan menabuhnya).
Wong kang kumudu kudu ditakoni Salokane yaiku Gong Lumaku Tinabuh
Pangertene tembung saloka dalam Bahasa Jawa yaiku Tembung unen-unen sing ajeg penganggone ngemu surasa pepindhan kang dipindahake wonge.
Artinya adalah ungkapan yang tetap tempatnya, mengandung makna pemisalan yang menjadi pemisalannya adalah orangnya.
Dalam bahasa Jawa tegese kumudu kudu yaiku ora kena ora, mesthi wajib ditindakake, artinya tidak bisa tidak, pasti harus dikerjakan.
Gawea tuladha ukara contoh kalimat dalam unen unen ini.
Misalnya contohnya (tuladhane ukarane) yaiku,” Ika Diyah Komalasari pinter banget komputer, menawa takon program dheweke gong lumaku tinabuh.
Contoh ungkapan lain dalam kalimat semisal Amarga ahli gawe program Ika dadi papan pitakonan, sumur lumaku tinimba.
Dalam kedua contoh kalimat saloka ini menggambarkan keahlian dan kemampuan orang dalam yang begitu mendalam.
Karena kehebatannya maka menjadi sumber dan tempat bertanya bagi yang hendak mengetahuinya.
Demikianlah informasi pagi ini, semoga menambah khazanah pengetahuan dalam sastra dan budaya Jawa. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.