Mbondhan Tanpa Ratu Tegese (Paribasan Bebasan Basa Jawa)

mbondhan tanpa ratu
mbondhan tanpa ratu tegese

Mbondhan Tanpa Ratu Tegese yaiku mbangkang marang negara artinya membangkang terhadap Negara, yaitu suatu perilaku tindakan yang tidak wajar maupun melanggar adat ketentuan yang sudah ada ketetapannya.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, kali ini kita akan membahas tentang bebasan atau paribasan Bahasa Jawa yang maknanya semaunya sendiri tidak mengindahkan aturan dan ketentuan negara atau kesepakatan suatu wilayah.

Bagaimana makna kandungan ungkapan dalam Bahasa Jawa ini memiliki arti sebagai tindakan membangkang atau tidak mengikuti aturan tata krama adat istiadat?

Untuk lebih memahami maknanya mari kita urai satu persatu kata atau tembung dalam ungkapan bebasan paribasan ini.

Tegese Mbondhan Tanpa Ratu Artinya Beserta Penjelasan dan Uraian Singkat

Mbondhan asale saka tembung bondhan (bondan) yaiku tarian asale saka Sala (Surakarta). Mbondan berasal dari kata bondan yaitu nama sebuah tarian. Maksudnya mbondan disini yaitu menari bondhan.

Tari bondan adalah salah satu contoh tari klasik yang berasal dari daerah Surakarta, Jawa Tengah. Dibandingkan dengan tari-tarian tradisional lainnya, tari bondan dianggap memiliki keunikan tersendiri.

Tarian yang dimainkan dengan properti berupa payung, boneka bayi dan kendi ini dikatakan unik karena berbagai gerakannya menceritakan tentang kisah dan kasih sayang seorang ibu kepada anak bayinya.

Simak penelusuran kami mengenai asal usul, sejarah, gerakan, dan informasi mengenai tarian tersebut berikut ini.

Tari bondan adalah tarian yang lahir dari kebudayaan masyarakat Surakarta masa yang lalu.

Tarian ini mengisahkan tentang seorang ibu yang mengasuh anaknya, memberikan kasih sayang, dan merawat bayinya hingga besar.

Siapakah yang menciptakan tari bondhan?

Tidak diketahui siapa sebetulnya orang yang menciptakannya.

dalam Sejarah dan Asal Usul Tari Bondan dulunya merupakan tarian wajib bagi para kembang desa di kerajaan Mataram Lama.

Tarian ini dimainkan untuk menunjukan jati diri sebagai seorang yang meski cantik, akan tapi tetaplah memiliki jiwa keibuan.

Adakalanya penari yang menari bondhan membawa payung, boneka bayi, maupun kendi.

Artinya, mbondhan (menari bondhan), tanpa ratu (tanpa raja). Tari bondhan merupakan salah satu tari yang biasanya disajikan dalam perhelatan resmi, seperti dalam penyambutan kunjungan raja, pemimpin, penguasa, orang besar, dan sebagainya. Umumnya tarian ini ditarikan oleh penari wanita.

Dalam adat budaya jawa, tari bondhan sering dipentaskan dalam upacara keraton yang disaksikan oleh raja beserta pembesar kerajaan lainnya.

Tanpa tegese yaiku ora ana, ora nganggo. Artinya sama saja sebagaimana dalam bahasa Indonesia yaitu dengan tidak ada apa kata selanjutnya.

Ratu tegese yaiku pucuke panguasa. Dalam masyarakat Jawa ratu juga memiliki arti raja, bukan ratu sebagaimana dalam Bahasa Indonesia yang lebih sempit merujuk kepada kata permaisuri.

Paribasan Bebasan Mbangkang Marang Pemerintah utawa Negara

Maka, apabila ada seorang penari menarikan tari bondhan tanpa disaksikan raja, hal itu merupakan tindakan yang tidak lumrah, keluar pakem, aneh atau melanggar adat yang sudah ada ketentuannya.

Dengan begitu peribahasa ini menggambarkan bagaimana orang yang bertingkah semaunya sendiri, tanpa mengindahkan aturan (ketentuan) yang ada.

Perilaku seperti itu jelas merupakan perbuatan yang bertentangan dengan kebiasaan masyarakat.

Akibatnya, orang yang bersangkutan akan masuk kategori melawan kesepakatan yang telah ada ketentuannya secara bersama dalam merumuskan aturan.

Demikianlah tegese Mbondhan Tanpa Ratu artinya dalam Bahasa Indonesia serta sekilas uraian singkat mengapa maknanya adalah orang yang membangkang pemerintah atau perintah penguasa.

Terima kasih sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan