Laa tahtaqir man dunaka wa likulli sain maziyah artinya arab

laa tahtaqir man dunaka tulisan arab

Laa tahtaqir man dunaka wa likulli sain maziyah artinya beserta tulisan teks Bahasa Arab berharakat syakal dan versi gundul bisa copy paste.

pontren.com – mahfudzot tulisan arab Laa tahtaqir man dunaka wa likulli syai’in maziyyatun merupakan kata petuah bijak berkenaan untuk tidak menghina orang lain yang berada dibawah atau lebih rendah dalam hal misalnya ekonomi, strata sosial, pengetahuan ilmu dan lain sebagainya.

Alasan larangan menghina dalam kata kata arab ini adalah karena setiap sesuatu itu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki lainnya.

Adapun tulisan arab versi gundul maupun berharakat lengkap adalah sebagai berikut;

Tulisan arab la tahtaqir man duunaka falikulli syaiin maziyyah

Yang pertama teks versi Arab gundul

لا تحتقر من دونك فلكلّ شيئ مزيّة

Sedangkan dalam versi berharokat lengkap dengan syakalnya yaitu

لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَيْئٍ مَزِيَّةٌ

Dibuatnya dalam dua versi ini untuk memudahkan sampean memilihnya apabila hendak copy paste (copas) atau kopi paste (kopas) sesuai dengan keperluan anda, dapat anda taruh pada blog maupun word.

Arti la tahtaqir man duunaka falikulli syaiin maziyyatun

Arti kata kata bijak pepatah arab ini adalah

Janganlah kamu menghina orang yang lebih rendah darimu karena segala sesuatu memiliki kelebihan.

mahfudzot jangan menghina

Itulah artinya dalam bahasa Indonesia.

Bagaimana arti setiap kata mufrodat pada mahfudat ini?

Berikut adalah artinya mahfudzot laa tahtaqir man duunaka perkata.

Bahasa Arabteks latinartinya
لَاLaaJanganlah
تَحْتَقِرْTahtaqirKamu menghina
مَنْManSiapa (orang)
دُوْنَكَDuunakaLebih rendah darimu
فَلِكُلِّFalikulliMaka setiap
شَيْئٍSyaiinSesuatu
مَزِيَّةٌMaziyyatunKelebihan

Penjelasan dan uraian mahfudzot

Kata pepatah bijak berbahasa Arab ini menjelaskan mengenai larangan untuk menghina meskipun terhadap orang yang posisinya lebih rendah dari anda atau orang yang hendak mencerca.

Alasan dalam larangan melakukan penghinaan ini adalah adanya kelebihan yang melekat pada setiap orang.

Dengan adanya kelebihan pada setiap orang maka tentunya pada suatu tempo atau suatu posisi tentu orang yang menghina bisa saja berada pada posisi yang dihina (lebih renda).

Tentunya pada saat berada pada posisi dibawah tentu juga tidak suka dikata katai dan dilecehkan karena keadaan yang lebih rendah.

Hal ini sejalan dengan petikan pada surat al Hujurat ayat 11 yang berbunyi;

لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ

Laa yaskhor qoumun min qoumin ‘asaa ay-yakuunuu khoirom-minhum.

Yang artinya : Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)

Dalam lanjutan ayat ini juga melarang wanita mengolok-olok, menghina wanita yang lain, karena bisa jadi yang diolok olok lebih baik daripada yang mengolok.

Selanjutnya melarang saling mencela dan memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.

Adapun g mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman.

Untuk lebih lengkap mengenai ayat ini anda bisa melihat pada https://quran.kemenag.go.id/sura/49.

Demikianlah informasi mengenai mahfudzot berkenaan dengan jangan menghina, tulisan arab Laa tahtaqir man dunaka wa likulli sain maziyah artinya beserta penjelasan singkat versi admin. Wilujeng enjang, selamat lanjut aktivitas, wassalaamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan