Kaya Kucing Ambi Asu Artine

Kaya Kucing Ambi Asu Artine

Paran artine unen-unen ngisor iki? Kaya kucing ambi asu artine sing bisa rukun, artinya secara harfiah adalah seperti kucing dengan anjing, maknanya yaitu tidak bisa akur.

pontren.com – dalam soal ini ada beberapa pilihan Jawaban.

Adapun opsi pilihannya adalah ;

Ulih kanca kang cocog, namun jawaban ini tidak tepat. Karena ulih kanca kang cocog paribasane yaiku kaya timbu ulih tutup. Mendapatkan teman yang sesuai dalam paribasan Basa osing yaitu seperti tumbu ketemu tutupnya.

Kemudian opsi jawaban selanjutnya yaitu sing bisa dadi siji, paribasane sing bener yaiku kaya banyu ambi lenga.

Karena sifatnya yang alamiah membuat air dan minyak tidak bisa bersatu, makanya kaya banyu ambi lenga artine sing bisa dadi siji.

Pilihan jawaban selanjutnya adalah lali asal usule, dalam paribasan basa osing paribasane yaiku kaya kacang lali kulite.

Dalam pepatah Bahasa Indonesia berbunyi bagaikan kacang yang lupa dengan kulitnya. Maknanya yaitu orang yang lupa dengan asal usulnya.

Kaya Kucing Ambi Asu Artine yaiku sing bisa rukun, ora bisa akur, artinya adalah bagaikan kucing dengan anjing yang maknanya selalu berkelahi, tidak bisa akur satu dengan lainnya

Contoh tuladha ukara kalimatnya adalah sebagai berikut ini : Ibu Ida menawa ketemu karo Pak Bambang kaya kucing ambi asu, mesthi rame padu.

Pertikaian antara kucing dengan anjing ini bahkan ada banyak film yang mengangkatnya kedalam cerita, baik itu dalam bentuk kartun, animasi maupun menggunakan teknologi komputer dengan layar hijau.

Kenapa anjing dan kucing selalu bertikai?

Hal ini karena salah persepsi dari kedua binatang ini.

Hewan anjing memiliki keingintahuan yang tinggi. Anjing Menyukai perhatian dan juga memiliki sifat mudah bersemangat.

Adapun kucing lebih suka sendirian atau menyendiri.

Karena kucing menganggap anjing adalah ancaman, maka dia akan berlari atau mengejar si anjing.

Nah kesalahpahaman letaknya adalah si anjing mengira bahwa larinya kucing merupakan kode atau tanda untuk mengejarnya (dalam artian bermain).

Karena kesalahpahaman ini, yaitu si kucing yang merasa tidak aman (insecure) karena didatangi anjing, membuat dia menaikkan ekornya dan membuat bulu-bulunya bediri (pertanda siap siaga dan marah).

Dan anjing yang tidak bisa mengeong memahaminya sebagai ajakan untuk bermain kejar-kejaran.

Karena perilaku yang tidak pernah bisa akur antara kedua hewan ini sehingga menjadi paribasan kaya kucing ambi asu artine yaiku sing bisa rukun. Maturnuwun sudah mampir dan wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*