Apa tegese paribasan ing ngisor iki! Sing sapa salah seleh tegese yaiku wong kang tumindak luput bakal konangan. Artinya barang siapa yang bersalah akan menyerah atau meletakkan, maknanya yaitu orang yang berbuat kesalahan nantinya akan ketahuan.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dalam materi pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa, ungkapan atau unen-unen ini masuk dalam kategori jenis tembung paribasan.
Yaitu kalebu jenise tembung paribasan Basa Jawa.
Ungkapan ini menunjukkan hal yang umum. Maksudnya bagaimana? Yaitu berlaku hukum umum, siapa saja, mencakup semuanya yang melakukan kesalahan.
Hal ini mirip dengan ungkapan bijak bahasa Jawa lainnya yaitu becik ketitik ala ketara sing tegese yaiku samubarang tumindak apik utawa elek wusanane bakal konangan.
Artinya harfiah becik ketitik ala ketara adalah yang baik kelihatan dan yang buruk tampak jelas, maknanya berbuat baik ataupun buruk pada akhirnya akan tampak kelihatan yang sebenarnya.
Tegese paribasan sing sapa salah seleh, contoh tuladha ukara
Berikut ini adalah contoh ukara contohnya kalimatnya dalam Basa Jawa. Ora usah kenceng anggone padudon ngurusi janji amarga sapa salah bakal seleh. Artinya adalah tidak usah kencang dalam bertikai mengurus janji karena siapa yang salah akan ketahuan.
Untuk lebih jelas memahami maksud dari unen unen basa Jawa ini, mari kita menguraikan arti kata (tembung) dalam paribasan ini.
Sing sapa tegese yaiku sapa wae manungsa, semua orang secara umum tanpa ada pengecualian.
Salah tegese yaiku kleru, tumindak ora bener, ora becik, luput, gawe kaluputan. Artinya adalah melakukan tindakan yang salah, keliru, curang, jahat, tidak baik dan lain sebagainya yang maksudnya adalah perilaku negatif.
Seleh tegese yaiku wis mapan, wis gumathok, wis lerem, artinya adalah sudah mapan, sudah terpancang, sudah mereda. Maksudnya yaitu meletakkan tanda menyerah atau ketahuan.
Semisal ada orang yang mengaku tidak melakukan kesalahan atau membela diri karena tuduhan dengan menyampaikan argumen maupun bukti dan lain sebagainya. Atau ada dua orang yang bertikai karena suatu hal.
Ungkapan ini menjadi pas untuk menekankan bahwa pada akhirnya nanti akan kelihatan siapakah yang bersalah karena lama kelamaan terungkap kebenaran.
Karena kebenaran terungkap tentunya yang berbuat salah akan kelihatan atau tampak yang dalam Bahasa Jawa yaitu konangan (tertangkap atau ketahuan).
Demikianlah paribasan Basa Jawa kang ateges wong kang tumindak luput bakal konangan, maturnuwun, salam kenal dan wassalamu’alaikum.