Durung Pecus Keselak Besus

Durung Pecus Keselak Besus
pepatah bahasa Jawa yang menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu namun dia belum memiliki kualifikasi kemampuan untuk meraihnya.

Apa tegese peribahasan ” durung pecus keselak besus “? Jawabane yaiku durung sembada wis kepengen neka neka. Artinya adalah belum mumpuni namun memiliki keinginan yang macam-macam.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, orang Jawa biasa menggambarkan seseorang yang belum mumpuni, belum waktunya namun sudah ingin ini itu.

Maksudnya adalah belum sampai masanya, belum mencukupi kemampuan, persyaratan dan sebagainya tetapi hendak meraih, memiliki sesuatu.

Maksudnya sesuatu bisa berupa barang, derajat, pangkat, kepemilikan, atau dalam hal cinta dan asmara.

Ungkapan ini masuk dalam kategori jenis paribasan karena dia memiliki arti terjemahan yang harfiah.

Namun karena kurangnya literasi kita dalam kosakata Bahasa Jawa menjadikan agak bingung apabila menerjemahkannya perkata.

Jadi secara singkat, ungkapan ini maksudnya adalah menyampaikan tentang “belum saatnya, belum waktunya, masih banyak hal yang kurang atau belum memenuhi persyaratan”.

Contoh kalimat atau tuladha ukara misalnya : isih cilik kok njaluk rabi, kowe kuwi durung pecus keselak besus. artinya : masih kecil kok minta menikah, kamu itu belum pandai namun ingin segera yang serba indah dan bagus.

Tegese Durung Pecus Keselak Besus kalebu jenise tembung Paribasan Basa Jawa

Contoh misalnya ada anak laki-laki usia baru 17 tahun dan baru lulus SMA hendak menikah dengan pujaan hatinya.

Padahal dia belum memiliki pekerjaan tetap, dan hartanya masih sedikit atau bahkan sama sekali tidak ada uang. Untuk makan minum masih nebeng pada kedua orang tuanya.

Kondisi seperti ini merupakan orang yang terburu-buru hendak meraih sesuatu padahal masih banyak hal yang dia belum mumpuni untuk melakukannya.

Contoh lain misalnya ada staf pada Kantor yang berambisi naik jabatan menjadi pimpinan. Padahal dia baru bekerja 4 tahun, masih banyak senior dengan pangkat yang lebih tinggi. Kondisi ini juga bisa dengan ungkapan paribasan ini.

Lebih jelasnya, arti harfiah dari ungkapan paribasan ini adalah;

Durung tegese yaiku isih kurang karo mangsané (kaanan, tindak, lelakon) kang dituju, kb wis; upama
durung tau, durung mateng, durung bisa. Artinya adalah belum atau kurang dari situasinya (keadaan, kemampuan, dll).

Pecus tegese yaiku pinter, lantip, ahli, nduweni keahlian. Artinya pecus adalah pandai, pintar, ahli. Sehingga arti durung pecus yaitu belum pandai, belum pintar, belum bisa dan lain sebagainya.

Keselak tegese yaiku kesusu, artinya adalah tergesa gesa.

Besus tegese yaiku sarwa resik lan becik (tumrap sandhangan, omah lan liya-liyane); seneng macak (ngrengga awak lan sakpiturute).

Artinya besus adalah serba bersih dan bagus dalam hal pakaian, rumah dan lain sebagainya, suka berdandan, memperindah wajah tubuh dan lain sebagainya.

Jadi secara harfiahnya adalah belum pintar namun hendak bersih indah dan mempesona.

Makanya merupakan ungkapan Bahasa Jawa untuk mengkritisi seseorang yang belum masanya (karena kurang waktu, kepandaian, harta benda dll) namun mempunyai keinginan yang tinggi bermacam macam. Wassalamu’alaikum.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*