Review mie instan richeese mi goreng keju pedas fire level 4 extra hot, hasil iseng mencoba berbagai macam produk beli di indomaret ataupun alfamart dengan harga yang beraneka warna dan dari asal negara bermacam macam.
Dalam kemasannya berbunyi mi instan goreng rasa keju pedas, spicy cheese fried noodle dengan berat bersih atau net weight 75 g (gram).
Saat memasaknya, saya merasa agak dongkol, karena untuk mie instan yang baru dan belum pernah saya icipi cenderung saya lihat kemasan dan cara memasak.
Namun sayang berjuta sayang, dalam kemasan bungkusnya memang ada petunjuk cara memasak beserta keterangan bumbu maupun ingridiens, akan tetapi tulisannya dalam skala mikroskopic alias sangat kecil, pake banget.
Sampai-sampai saya yakin tidak mampu untuk membaca apa tulisan petunjuk dalam kemasannya. Benar-benar basa basi tulisan, mungkin sekedar memenuhi syarat ketentuan harus ada cara masak serta komposisi bahannya.
Perkara pada tidak bisa membaca, yang penting tetap ada, maksudnya tidak menyalahi aturan dan ketentuan.
Bahkan karena kecilnya huruf pada kemasan, saya kesulitan untuk mencari produsen dai mie instan ini, dia masuk grup mayora atau wings food, indofood ataupun lainnya juga saya tidak paham.
Yang jelas pada kemasannya ada tulisa nabati, apakah itu nama perusahaan atau merujuk kepada kualitas kesehatan bagi yang hendak mengonsumsinya.
Review Richeese mi instan Mi Goreng Keju Pedas, harga di alfamart indomaret
Untuk harganya sendiri satu bungkusnya berada pada kisaran Rp. 3.300,- (tiga ribu tiga ratus rupiah). mungkin ada selisih sedikit di toko online semisal tokopedia, shopee, bukalapak, blibli dan yang lainnya.
Lanjut cerita, selesai memasak, karena ini merupakan jenis mie goreng maka saya meniriskan air dan kemudian memasukkan dua bungkus bumbunya. Satu berupa minyak, dan satunya lagi berupa powder atau bubuk.
Untuk durasi memasak, saya memperkirakan antara 2 – 4 menit, mengacu umumnya mi instan yang beredar di Indonesia.
Segi aroma, menurut bini saya baunya seperti makanan gordon waktu dia kecil. Yaitu makanan semisal chiki yang harga perbungkusnya kisaran Rp. 25,- (dua puluh lima rupiah) atau Rp. 50,- (lima puluh rupiah) pada tahun 90 an.
Kalau anak laki-laki saya menunjukkan gestur mimik dan perilaku kurang menyukai aromanya. Selanjutnya dia mencoba mencicipinya dan hanya sekali saja tidak lanjut.
Alasannya karena rasa pedasnya yang menurut saya tidak cocok untuk anak kecil.
Bagaimana kalau menurut saya?
Tentu karena ini berjudul mi goreng keju pedas maka ada rasa tipis keju dengan rasa pedas yang begitu dominan. Perihal aroma lebih dominan bau keju daripada pedasnya.
Gimana, nikmat sedap enakatau bagaimana? Well, saya memberi skor average untuk rasanya, dalam artian tidak mencela namun juga tidak memberikan pujian yang tinggi.
Selain itu, secara kuantitas yang hanya sekedar 75 gram saja berat bersihnya sepertinya tidak begitu membantu orang yang sedang lapar.
Jadi mie ini hanya sekedar untuk menuruti keinginan menikmati rasa pedas namun bagi saya tidak sebagai pengisi perut yang lapar.
Demikian sekedar review salah satu mi instan pedas yang beredar di Negeri ini, kalau anda memiliki pengalaman menyantap merk yang sama, silakan tuliskan pengalaman sampean pada kolom komentar. Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalamu’alaikum.