Bacaan Hadits makan dengan tangan kanan dalam tulisan Bahasa Arab maupun teks Latin bisa untuk anak TK atau mengisi kultum pengajian sebagai dasar larangan makan dengan tangan kiri pendapat beberapa ulama sebagai pendukung.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, memakan makanan menggunakan tangan kanan merupakan norma yang lazim di Indonesia, termasuk dalam norma kesopanan.
Lebih dari itu, bahkan dalam Agama Islam, ada hadits yang mengajarkan untuk menggunakan tangan kanan saat memakan makanan baik dalam perjamuan maupun waktu bersama keluarga.
Berikut ini adalah bacaan hadits makan dengan tangan kanan dalam tulisan Arab beserta teks Bahasa Indonesia lengkap dengan arti dan terjemahnya.
Bacaan Hadits makan dengan tangan kanan Arab Latin dan artinya
Yang pertama adalah hadits riwayat Aisyah Radhiyallahu ‘anha dalam kitab shahih Bukhari sebagai berikut bunyi teks bacaannya;
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِي تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ فِي شَأْنِهِ كُلِّهِ
Latin : anna-n nabiyya shollallaahu ‘alaihi wa sallama kaana yu’jibuhut-tayammunu fii tana’ ‘ullihi wa tarajjulihi wa thuhuurihii fii syanihi kullihi
Artinya “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (Hadits Riwayat Imam Bukhari 168).
Hadits selanjutnya yaitu berasal dari sahabat Umar bin Abi Salamah radhiyallah ‘anhu dalam HR. Bukhari no.5376, Muslim no.2022.
Berikut teks haditsnya dalam Bahasa dan Tulisan Arab;
: كُنْتُ غُلاَمًا فِي حِجْرِ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ، فَقَال لِي رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ، وَكُل بِيَمِينِكَ، وَكُل مِمَّا يَلِيكَ
Teks latin : kuntu ghulaaman fii hijri rasuulillaahi shollallaahu ‘alaihi wa sallama, wa kaanat yadii tatiisyu fish-shohfati, faqoola lii rasuulullaahi shollallaahu ‘alaihi wa sallama : yaa ghulaamu sammil-llaaha wa kul biyamiinika wa kul mimmaa yaliika.
Artinya : pada waktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam, pernah suatu ketika tanganku ke sana ke mari (pada waktu mengambil makanan) di nampan. kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku: “wahai bocah, ucaplah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, serta ambil makanan yang berada di dekatmu”.
Hadits tentang Setan makan dan minum menggunakan Tangan Kiri
Kemudian sebuah hadits lagi sebagai dalil naqli mengenai memakan makanan dengan menggunakan tangan kanan.
Hadits ini berdasarkan riwayat Ibnu Umar juga.
Perihal makan dengan tangan kanan, Ini juga berlaku ketika minum, berdasarkan hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhuma.
Berikut bacaan hadits menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum.
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ . وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ . فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
Idzaa akala ahadukum falya’kul biyamiinihi. Wa idzaa syariba falyasyrob biyamiinihi, fainnasy-syaythoona yakulu bisyimaalihi wa yasyrobu bisyimaalihi.
“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).
Pendapat beberapa ulama mengenai makan dan minum menggunakan tangan kanan
Berikut ini kami sarikan mengenai hukum makan menggunakan tangan kanan dan larangan memakai tangan kiri.
Setidaknya makan dan minum dengan menggunakan tangan kanan hukumnya adalah sunnah atau mandub.
Menurut pendapat Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berdasarkan hal hadits diatas maka hukumnya makan dan minum dengan tangan kiri boleh apabila ada udzur, misalnya tangan kanan sakit dan lain sebagainya.
Dalam situasi tangan kanan sakit atau terluka sehingga memakai tangan kiri untuk minum dan lainnya maka tidak makruh menggunakan tangan kanannya.
Dalam hukum menggunakan tangan kiri, ulama berbeda penapat sebagai berikut;
Yang pertama yaitu pendapat hanabila dan syafi’iyyah.
Syafi’iyyah dan Hanabilah menegaskan bahwa makruh hukumnya makan dan minum dengan tangan kiri ketika tidak dalam keadaan darurat.
Pendapat kedua yaitu mengharamkan makan minum dengan menggunakan tangan kiri apabila tidak ada udzur.
Yang berpendapat seperti ini (haram makan dan minum dengan tangan kiri tanpa adanya udzur) diantaranya adalah Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.Ibnu Hajar Al Asqalani, Ibnul Qayyim, Ibnu ‘Abdil Barr, Ash Shan’ani, Asy Syaukani.
Demikian informasi mengenai teks matan hadits tulisan dalam Bahasa Arab tentang Bacaan Hadits makan dengan tangan kanan dan larangan makan dengan tangan kiri.
Akhirnya wilujeng siang, selamat ishoma, salam kenal dan wassalaamu’alaikum.
