Yen Mlebu Malah Metu Yen Munggah Malah Mudhun Batangane

Yen Mlebu Malah Metu Yen Munggah Malah Mudhun Batangane

Cangkriman Yen mlebu malah metu yaiku benik klambi utawa kancing baju. Cangkrimane yen munggah malah mudhun bedhekane yaiku wong numpak pit onthel utawa wang nimba, kalebu cangkriman pepindhan utawa irib iriban.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, kali ini kita akan membahas teka teki yang jawabannya kancing baju dan orang yang naik sepeda kayuh/angin serta orang menimba.

Teka teki tebak tebakan kata keduanya masuk dalam kategori cangkriman pepindhan utawa irib-iriban, yaitu tebak tebakan apa adanya maksud pertanyaannya, bukan cangkriman blenderan yang artinya plesetan atau wancahan yaitu tebak tebakan yang berasal dari singkatan kata.

Tanpa basa basi mari kita bahas 2 contoh tuladha cangkriman pepindhan dalam Basa Jawa lengkap dengan artinya Bahasa Indonesia beserta penjelasan secara singkatnya.

Yen mlebu malah metu batangane benik klambi

Arti kalimat teka teki permainan tebak tebakan kata yang bahasa Jawanya cangkriman diatas adalah apabila masuk malah keluar. Maka jawabannya atah bedhekane yaiku benik klambi alias kancing baju.

Sampean apabila memakai busana yang ada kancingnya, silakan saja anda cermati pada saat mengancingkannya.

Prosesnya adalah dengan memasukkan anak kancing baju (bahasa Jawanya benik) kedalam lobang baju pakaian anda.

Namun hasilnya dia malah keluar lagi.

Maka cangkrimannya atau pertanyaan tebak tebakannya yaitu apabila masuk malahan keluar. Jawabannya teka teki ini adalah kancing baju.

Cangkriman Yen Munggah malah mudhun batangane yaiku wong numpak pit utawa wong nimba

yen munggah malah mudhun batangane
sepeda kayuh lengkap dengan kranjang depan untuk membawa barang

Arti teka teki di atas dalam bahasa Indonesia adalah apabila naik malah turun. Jawaban permainan kata ini adalah orang yang naik sepeda kayuh/onthel, bisa wong nimba artinya orang yang sedang menimba air (disumur).

Bagaimana bisa seperti itu?

Jika jawabannya wong numpak pit (orang atau bocah yang menaiki sepeda) maksudnya munggah yang artinya naik adalah kondisi jalannya.

Yaitu jalan jalur sepeda tadi dalam kondisi naik.

Sehingga, karena jalannya naik membuat berat mengayuhnya, maka dengan terpaksa orang yang naik sepeda tadi turun dari sadel untuk menuntun kendaraannya.

Itulah kenap yen munggah malah mudhun, apabila naik (jalannya) maka (orang yang naik sepeda) akan turun untuk menuntunnya.
Jawaban versi kedua cangkriman ini adalah wong sing nimba, artinya orang yang sedang menimba air di sumur.

Maksudnya, tindakan orang yang menimba air, maka ketika dia menaikkan tali yang dipegang, otomatis ember airnya akan turun.

Sehinggu muncul ukara yen munggah malah mudhun artinya apabila naik malah turun.

Sekedar mengingatkan kembali, kedua tebak tebakan kata bahasa jawa ini masuk dalam kategori cangkriman pepindhan utawa irib iriban.

Demikian tambahan tulisan siang hari sekitar jam setengah satu siang, semoga sampean dalam keadaan sehat selalu, lancar rizki, salam kenal dan wassalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Tentang

salam blogger

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*