Sedekah Atas Nama Orang Tua Pahalanya Sampai Begini Logika dan analisa mengenai sampainya pahala bersedekah atas nama orang tuanya yang sudah meninggal menganalisa lewat dalil hadits.
pontren.com – assalaamu’alaikum, masa pandemi corona membuat lebaran menjadi susah bertemu dengan keluarga sanak famili saudara yang rumahnya berada diluar kota, kebanyakan merantau di Kota Besar seperti Jakarta, bahkan ada yang sudah menetap memiliki rumah disana.
Hal ini juga kami alami sebagaimana umumnya orang lain yang melaksanakan idul fitri 1 syawal 1442 Hijriyah tahun 2021 dengan berdiam diri dirumah meminimalisir bepergian. Lebih tepatnya berlebaran hanya didalam kota.
Alhamdulillah dengan kemajuan teknologi, meskipun jarak memisahkan raga, keberadaan aplikasi whatsapp menjadi jalan untuk bersua secara virtual, saya kira kebanyakan pada memakai WA untuk ngobrol bersama daripada menggunakan zoom.
Dalam sillaturrahmi via wa ini uwak saya (pakde) memberikan tausiyah pengajian lewat hape berkaitan dengan berbakti kepada orang tua.
Berbakti Kepada Orang Tua
Adapun amalan berbakti kepada orang tua yang masih hidup tentunya banyak sekali macamnya.
Sedangkan apabila sudah wafat salah satu dari keduanya atau bahkan kedua duanya masih ada cara untuk berbakti.
Yaitu dengan menjalin sillaturrahmi menyambung tali persaudaraan dengan orang orang yang menjadi kerabat sahabat orang tua.
salah satu caranya dengan mengunjunginya atau apalah intinya menyambung kembali pertalian saudara ini.
Apabila sahabat kerabat yang menjadi kawan baik orang tua telah tiada, maka dengan menjalin tali persaudaraan anak keturunan sahabat saudara yang menjadi kawan akrab atau teman yang disayangi oleh ayah ibunda pada waktu keduanya masih hidup.
Dan tentunya ritual mendoakan keduanya (biasanya memakai doa robbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaani soghiiroo).
semoga kita konsisten dalam mendoakan kedua orang tua kita baik yang masih hidup maupun sudah tiada. amiin.
Sedekah Atas Nama Orang Tua pahalanya Akan Sampai
Kemudian uwak atau pakde saya menjelaskan mengenai sampainya pahala bersedekah atas nama orang tua.
Adapun dasarnya adalah dengan alasan bahwasanya harta anak adalah harta milik orang tuanya.
Maka apabila dia menyedekahkan hartanya atas nama orang tua berarti orang tuanya juga bersedekah, alasannya harta anaknya adalah harta orang tuanya.
Memangnya ada hadits yang menyebut harta anak adalah milik orang tuanya?
Kemudian saya browsing dan mencari matan hadits berkenaan harta anak dan kaitan kepemilikan bapak dalam harta sang anak.
Akhirnya ketemu beberapa hadits yang berbunyi;
Berdasarkan riwayat ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata bahwa ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta dan anak. Namun orang tuaku membutuhkan hartaku. Rasulullah kemudian menjawab,
أَنْتَ وَمَالُكَ لِوَالِدِكَ إِنَّ أَوْلاَدَكُمْ مِنْ أَطْيَبِ كَسْبِكُمْ فَكُلُوا مِنْ كَسْبِ أَوْلاَدِكُمْ
“Engkau dan hartamu milik orang tuamu. Sesungguhnya anak-anakmu adalah sebaik-baik hasil usahamu. Makanlah dari hasil usaha anak-anakmu.” (HR. Abu Daud, no. 3530; Ahmad, 2: 214. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi, sanad haditsnya hasan)
Akan tetapi ada beberapa batasan mengenai kepemilikan harta anak yang merupakan hak orang tua.
Dalam hal ini ayah boleh mengambil harta anaknya dengan 2 syarat yaitu;
Tidak memusnahkan harta dan tidak memudaratkan anak, juga bukan mengambil harta yang menjadi kebutuhan penting sang anak.
Tidak boleh mengambil harta tersebut dengan tujuan memberikan pada yang lain.
Kesimpulan
dari tulisan yang kami haturkan kepada anda sekalian maka beberapa kesimpulan yang bisa saya kumpulkan adalah;
- Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban anak;
- Berbakti kepada orang tua yang telah tiada dengan cara menyambung sillaturrahmi kerabat kawan orang tua;
- Bersedekah atas nama orang tua pahalanya sampai;
- Anak beserta hartanya adalah milik orang tuanya;
- Ayah boleh mengambil harta anak selama tidak untuk diberikan kepada orang lain, menimbulkan madharat kepada sang anak dan mengambil harta kebutuhan penting sang anak.
Nah demikianlah hasil pengajian via whatsapp beserta tambahan matan hadits berkenaan dengan logika sampainya pahala bersedekah atas nama orang tua.
Apabila punya pandangan lain dan berbeda silakan menuliskan pada kolom komentar.
Wilujeng dalu, semoga kita masuk dalam kategori anak yang berbakti kepada orang tua.
Salam kenal dan wassalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
sumber :
pengajian keluarga saat lebaran;
https://rumaysho.com/14672-mengambil-harta-anak-tanpa-izin.html
