Informasi tentang sistem atau metode pembelajaran untuk siswa madrasah pada masa darurat mengacu kepada surat keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 2791 TAHUN 2020 tentang panduang kurikulum darurat pada madrasah.
Pontren.com – assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh, saat ini keberadaan covid-19 membuat keberadaan aturan dan ketentuan baik berupa PMA maupun KMA serta Keputusan dirjen yang seharusnya menjadi pegangan bagi PNS ataupun ASN yang berada dibawah lingkup Kementerian Agama.
Termasuk didalamnya yaitu panduan bagaimana pembelajaran pada masa darurat untuk siswa madrasah baik MI MTs dan MA.
Perihal pembelajaran masa darurat ini, ada 8 (delapan) hal yang perlu diketahui para pengelola lembaga pendidikan. Kedelapan hal tersebut adalah;
Satu. KBM Kegiatan Pembelajaran Madrasah pada masa darurat tetap berpedoman pada Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran berjalan yang ditetapkan oleh Dirjen Pendis.
Dua. Apabila terjadi keadaan darurat sedang berlangsung dan ditetapkan sebagai masa darurat oleh pemerintah maka proses pembelajaran di madrasah mengikuti mekanisme kurikulum darurat yang ditetapkan pada ketentuan SK Dirjen Pendis ini.
Tiga. Kegiatan pembelajaran masa darurat menekankan pada:
- penguatan karakter,
- praktek ibadah,
- peduli pada lingkungan dan;
- kesalehan sosial lainnya,
bukan di bidang ketuntasan kompetensi dasar (KD) kurikulum semata.
Empat. Dalam hal yang dilibatkan pembelajaran masa darurat maka berikut yang dilibatkan
- guru,
- orang tua,
- siswa dan;
- lingkungan sekitar.
Lima. Kegiatan pembelajaran harus dapat mengembangkan kompetensi siswa pada;
- aspek sikap,
- aspek pengetahuan dan;
- aspek keterampilan.
Enam. Kompetensi yang harus ditumbuhkembangkan dalam pembelajaran adalah;
- kompetensi literasi bahasa,
- literasi matematik,
- literasi sains,
- literasi media,
- literasi teknologi dan;
- literasi visual.
Tujuh. Kegiatan pembelajaran harus dapat merangsang tumbuhnya 4C pada diri siswa.
Adapun 4 c tersebut adalah ;
- Critical thinking,
- Collaborative,
- Creativity dan;
- Communicative)
Delapan. Hal yang wajib dipertimbangkan dalam kegiatan pembelajaran adalah K terjaganya kesehatan, keamanan,dan keselamatan civitas akademika madrasah baik pada aspek fisik maupun psikologi.
Prinsip Prinsip Pembelajaran masa darurat
Dalam hal kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan;
- tatap muka,
- tatap muka terbatas, dan/atau;
- pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar jaringan).
Kegiatan pembelajaran dapat dilangsungkan pada madrasah, rumah, dan di lingkungan sekitar menyesuaikan dengan keadaan serta kondisi situasi masing-masing madrasah.
Dalam hal kegiatan dan proses pembelajaran dengan penggunaan pendekatan ilmiah, berbasis kompetensi, keterampilan aplikatif, dan terpadu.
Perihal pembelajaran perlu berkembang secara kreatif dan inovatif dalam memaksimalkan pertumbuhan kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif siswa.
Yang menjadi penekanan dalam pembelajaran adalah nilai guna aktivitas belajarnya untuk kehidupan nyata dan riil anak didik, orang lain atau masyarakat sekitar, serta alam lingkungan tempat siswa beraktivitas dan bertempat tinggal.
Untuk mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat dalam hal kegiatan pembelajaran.
Keberlangsungan pembelajaran dimasa darurat agar menerapkan 3 nilai, yaitu;
- memberi keteladanan yang perilaku belajar positif, beretika, dan berakhlakul karima (ing ngarso sung tulodo);
- membangun kemauan dan motivasi dalam belajar dan bekerja (ing madyo mangun karso), dan;
- mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tutwuri handayani);
dalam kegiatan pembelajaran untuk menerapkan prinsip siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
Memaksimalkan keberadaan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Pengakuan atas perbedaan masing masing siswa serta background budaya siswa menjadi tolak ukur dan acuan penting dalam pelaksanaan pembelajaran.
Materi, Metode, Media dan Sumber Belajar Masa darurat pada Madrasah
Dalam hal pengembangan materi ajar, seorang Guru dapat memilih materi pelajaran esensi untuk menjadi prioritas dalam pembelajaran.
Untuk materi yang lain dapat diperoleh siswa dengan jalan pembelajaran secara mandiri.
Materi pembelajaran dapat diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:
- buku-buku sumber seperti buku siswa, buku pedoman guru, maupun buku atau literatur lain memiliki hubungan kuat dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar.
- hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan adanya fenomena sosial yang bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan virus corona atau hal lainnya yang sedang terjadi di pada lingkungan.
Model dan metode pembelajaran
Ada 3 model Model dan Metode Pembelajaran yang dapat dilaksanakan yaitu;
(1) Rancangan pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik dapat berbentuk model-model pembelajaran, seperti ;
- model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery learning)
- model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning),
- Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning),
- Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), dan ;
- model pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan kreatif.
(2) Pendidik atau biasa disebut dengan guru dapat melakukan pilihan cara yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran pada kondisi darurat.
(3) Pihak Pengajar atau guru secara aktif dan kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema yang diampu/menjadi tanggungjawabnya dalam KBM.
Media dan Sumber Belajar
Pada prinsipnya segala benda yang sesuai dapat dijadikan media pembelajaran. Guru diharapkan kreatif dan inovatif untuk memanfaatkan benda tersebut menjadi media agar dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran.
Contoh media pembelajaran yang sederhana;
- Gambar,
- Peta dan Globe,
- Grafik,
- Papan Tulis,
- Papan Flanel,
- Display,
- Poster,
- Bagan (Chart), dan;
- sebagainya.
Tentunya pemilihan media ini menyesuaikan dengan materi ajar dan juga memperhatikan kesesuaian indikator dengan memperhatikan kondisi darurat yang sedang berlangsung.
Pengelolaan Kelasa Masa darurat pada Madrasah
Dalam hal kelas, pembentukannya bisa secara nyata tatap muka maupun melalui cara virtual dengan media IT.
Wilayah zona hijau madrasah dapat melakukan tatap muka kelas, sedangkan yang berada di zona merah menerapkan pertemuan secara virtual.
Dalam hal kelas bertemu secara tatap muka, maka Bila dalam bentuk kelas nyata, untuk memperhatikan protokol kesehatan. Jika ruang kelas tidak cukup maka dilaksanakan secara sift pagi dan siang. Dalam hal penjadwalan masuk pagi siang atau model yang lain diserahkan kepada masing-masing madrasah sesuai dengan kondisi kedaruratan.
Untuk kelas dengan model virtual dengan menggunakan aplikasi pembelajaran digital yang menyediakan menu/pengaturan kelas virtual. Misalnya aplikasi Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah atau aplikasi.
Yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan virtual adalah pengaturan kelas yang proporsional, misalnya dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual.
Tujuannya adalah agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian penuh. Dan termasuk didalamnya unsur penghematan penggunaan paket data internet.
Itulah hal yang berkaitan dengan pembelajaran masa darurat pada madrasah yang disarikan dari SK Dirjen Pendis nomor 2791 TAHUN 2020 tentang panduang kurikulum darurat pada madrasah.
Sugeng sonten, wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.