Tengu Ngedu Gajah Tegese, Contoh Ukara, Kalebu Jenise

tengu ngedu gajah
tembung saloka tengu ngedu gajah tegese yaiku, tuladha ukara

Tengu ngedu gajah tegese yaiku wong ngisoran ngedu bendarane, utawa wong cilik ngedu wong gedhe (pangkate, kaluhurane, lan liya liyane. Terangna tegese! Artinya adalah tungau mengadu gajah. Maknanya adalah orang kecil mengadu orang yang besar, bawahan mengadu atasannya. Contoh ukara tuladha ukarane (contohnya kalimat) ana ing ndhuwur utawa ngisor iki.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, ukara unen unen saloka kang nduweni teges utawa ateges wong ngisoran ngedhu bendarane salokane yaiku kaya irah-irahan (judul) tulisan iki.

Jadi ungkapan bahasa Jawa atau unen-unen ini kalebu jenise tembung saloka Basa Jawa, bukan paribasan ataupun bebasan.

Pada jaman dahulu semasa kecil, apabila bermain dari hutan atau perkebunan, lazimnya akan merasakan gatal yang sangat pada bagian titit anak laki-laki. Setelah anda perhatikan secara seksama,kemungkinan ada tengu atau tungau yang menempel pada bagian telornya.

Duh gatalnya sangat menyenangkan apabila anda menggaruknya.

Jadi yang jelas hewan tengu ini mempunyai wujud yang sangat kecil, namun masih bisa mata untuk melihatnya meski perlu ketelitian. Warnanya merah dan apabila menempel pada bagian tubuh rasanya sangat gatal.

Tegese Tengu Ngedu Gajah Yaiku, Kalebu

Dalam bahasa jawa, tengu yaiku araning kéwan gegremetan lembut banget warnané abang. Adalah tungau, yaitu hewan yang merayap, sangat kecil dan berwarna merah.

Sedangkan gajah, sebenarnya tidak perlu kita membahasnya, yaitu hewan besar, kuat, berkaki empat dan mempunyai hidung yang panjang.

Dalam hal ini yaitu tungau mengadu gajah menggambarkan orang kecil yang membuat dua orang kuat atau lebih untuk berkelahi, bertanding, bermusuhan dan lain sbagainya.

Tengu yang wujudnya sangat kecil menjadi representasi atau gambaran dari orang yang kecil. Maksudnya bukan orang secara fisiknya yang kecil, namun dalam hal pangkat derajat stratat sosial atau kepemilikan harta.

Adapun gajah sebagai gambaran tentang kebesaran seseorang dari segi finansial, pangkat kedudukan kekuasaan maupun golongan ningkrat.

Agustinus senengane gawe kisruh juragane loro karo, persis ukara unen unen saloka tengu ngedu gajah. Artinya si Agustinus sukanya membuat ribut kedua tuannya, persis ungkapan pepatah yang mengatakan tungau mengadu gajah.

Demikianlah salokane wong cilik ngedu wong gedhe lengkap dengan contoh kalimat, tegese, artinya dalam Basa Jawa kedalam Bahasa Indonesia. Wilujeng sonten salam kenal dan wassalaamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan