Standar Kemampuan Menulis Huruf Al-Quran santri TPQ

Standar Kemampuan Menulis Huruf Al-Quran santri TPQ

Standar Kemampuan Menulis Huruf Al-Quran santri TPQ taman pendidikan Al-Qur’an pada setiap jilid atau jenjang kelas pendidikan mengacu kepada SK Dirjen Pendis nomor 6093 sebagai pedoman tahsinul kitabah TPA.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, dengan keberadaan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6093 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Kompetensi Pendidikan Al-Quran bisa menjadi acuan dalam mengajar menulis huruf Arab untuk TPQ.

Bagaimana standar kompetensi dalam kemampuan menulis huruf hijaiyah untuk anak didik pada Taman Pendidikan Al-Qur’an?

Mengacu kepada juknis ini ada 4 tingkatan atau jenjang pendidikan untuk Taman Pendidikan Al-Qur’an. Pada masing-masing jilidnya sudah ada standarnya menjadi acuan dalam KBM tahsinul kitabah.

Berikut adalah standar kemampuan santri TPQ dalam tahsinul kitabah atau menulis huruf al-Qur’an (hijaiyah).

Standar Kemampuan Menulis Huruf Al-Quran santri TPQ setiap jenjang Kelas

Untuk jilid atau jenjang pendidikan TPQ kelas 1 Kemampuan Menulis Huruf AlQuran adalah Menulis Huruf Tunggal Memisahkan huruf.

Jadi mulai huruf alif sampai dengan ya’ semestinya anak-anak sudah tidak begitu kaku dalam menulisnya meskipun dalam batasan huruf tunggal tidak digandeng.

Pada TPQ jenjang pendidikan kelas 2 yaitu Menulis dengan merangkai / Menyambung Huruf.

Ada peningkatan dari sebelumnya dari huruf tunggal menjadi merangkai atau huruf sambung.

Untuk jenjang Taman Pendidikan Kelas 3 masih sama saja dengan kemampuan pada kelas 2 yaitu Menyambung huruf Hijaiyah.

Ini bagaimana guru meningkatkan kemampuan santri yang awal pada kelas 2 sambungan huruf hijaiyah yang sederhana, kemudian pada tingkat kelas 3 (tiga) bisa lebih banyak hurufnya atau kombinasi yang bermacam macam.

Pada kelas 4 kemampuan santri dalam tahsinul kitabah adalah Menulis dengan cara imla/dikte.

Imla’ berarti talqin yaitu menyampaikan atau mendiktekan kepada orang lain dengan suara keras agar dia memindahkan secara baik dan benar kedalam tulisan.

Misalnya guru mengucapkan ba ta tsa, kemudian santri menuliskan pada kertas atau buku tulisnya.

Bisa juga ayat atau kalimat yang sudah familiar bagi santri semisal bismillaahirrahmaanirrahiim, atau alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, dan lain sebagainya.

Demikian sekedar informasi tentang standar kemampuan santri TPQ dalam hal tahsinul kitabah menulis huruf al-Qur’an atau hijaiyah mengacu kepada juknis dari Kemenag.

Maturnuwun sudah mampir ke blog ini, salam kenal dan wassalamu’alaikum.

Ibnu Singorejo

Postingan baru : Kami usahakan Jadwal hari Senin dan Jumat akan ada tambahan postingan artikel baru. Terima kasih sudah menyimak. saran dan kritik serta sumbangan artikel kami tunggu. contact info : cspontren@yahoo.com twitter : PontrenDotCom FB : Gadung Giri

Tinggalkan Balasan