Madin Al Jamiah Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Jami’ah

Madin Al Jamiah Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Jami’ah MDT untuk jenjang mahasiswa Perguruan Tinggi maupun Mahasanti pada Ma’had Aly, contoh blangko syahadah ijazah, buku raport, struktur kurikulum serta mata pelajaran dan pengertiannya.

pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, selain jenjang MDT ula wustha dan ulya, ada kelanjutannya lagi yaitu jenjang Al Jami’ah alias Madin untuk tingkatan perguruan tinggi ataupun Ma’ad Aly (mahasiswa dan Mahasantri).

Perihal juknis dan pedoman penyelenggaraan tentang ketentuan madin untuk jenjang perguruan tinggi ini ada dalam SK Dirjen Pendis nomor 2230 tahun 2022 tentang revisi Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 7131 tahun 2014 tentang pedoman penyelenggaraan Madrasah Diniyah Takmiliyah.

Mengacu kepada juknis dari Kemenag ini, Madin Al Jami’ah merupakan Madrasah Diniyah Takmiliyah Sebagai Satuan Pendidikan. Alasannya karena penyelenggara madrasah diniyah Al Jamiah adalah pengelolaannya secara mandiri oleh masyarakat/pesantren.

Pengertian Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Jami’ah (Madin AlJamiah) dan Kedudukannya sebagai lembaga

Dalam juknisnya, Kemenag memberi tanda kurung () pada lembaga ini dengan sebutan Mandiri.

Selanjutnya Pengertian Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Jami’ah (mandiri) adalah satuan pendidikan keagamaan Islam nonformal tingkat tinggi yang menyelenggarakan pendidikan agama Islam sebagai pelengkap bagi mahasantri pada perguruan tinggi/ masyarakat usia perguruan tinggi dan telah lulus Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) ulya.

Waktu masa pembelajaran menyelesaikan pendidikan Jenjang ini ditempuh dalam 2 (dua) atau 3 (tiga) tahun sesuai kearifan atau kebutuhan masyarakat dengan ketentuan waktu belajar minimal 20 jam pelajaran seminggu.

Jadi apabila pada jenjang madin Ula Wustha dan Ulya waktu belajarnya minimal 18 Jam pelajaran, maka pada Madrasah Diniyah Al Jami’ah waktunya 2 jpl lebih banyak.

Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al Jami’ah (mandiri) merupakan pendidikan keagamaan Islam non formal tingkat tinggi yang berbasis masyarakat yang pengelolaan serta penyelenggaraannya oleh semua kelompok masyarakat, lembaga sosial keagamaan, kelompok profesi atau lembaga pendidikan) dan berada di dalam pembinaan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota melalui Kepala Seksi Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren, atau tingkat organisasi sejenis.

Jadi pembinaan untuk Madin berada pada naungan Kepala Kankemenag melalui Kasi PD Pontren atau Pakis ataupun organisasi pada Kantor Kemenag yang menanganinya.

Tujuan dan fungsi MDT Al Jami’ah

Tujuan dari Madrasah Diniyah Takmiliyah jenjang tingkatan untuk para mahasiswa dan juga mahasantri ini ada 5 (lima) yaitu;

1. Menanamkan kepada mahasantri untuk memiliki keimanan kepada Allah SWT;
2. Mengembangkan kemampuan, pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasantri untuk menjadi ahli ilmu agama Islam (tafaqquh fid dien);
3. Membentuk mahasantri menjadi muslim yang dapat mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya sehari-hari;
4. Mengembangkan pribadi mahasantri yang berakhlakul karimah dan memiliki kesalehan individual dan sosial dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan dan kemandirian;
5. Membina mahasantri untuk memiliki sifat persaudaraan sesame muslim (ukhuwah islamiyah), rendah hati (tawadlu’), toleran (tasamuh), keseimbangan (tawazun), moderat (tawasuth), keteladanan (uswah) dan cinta tanah air.

Adapun fungsi dari Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Al Jami’ah (mandiri) ada 4 (empat yaitu;

1. Melengkapi kebutuhan pendidikan agama Islam bagi mahasiswa perguruan tinggi umum (PTU) maupun perguruan tinggi agama Islam (PTAI) dan masyarakat usia pendidikan tinggi yang belum berkesempatan mengikuti pendidikan formal;
2. Melayani kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama Islam dan kegiatan pengembangan diri yang berkaitan dengan keterampilan dan pengamalan ajaran Islam serta pembiasaan akhlakul karimah;
3. Melaksanakan tata usaha, rumah tangga, dan perpustakaan pendidikan keagamaan Islam tinggi non formal;
4. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua/wali mahasantri dan masyarakat di bidang pendidikan keagamaan Islam.

Kompetensi Lulusan Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Jami’ah

Kita bisa menyebutnya sebagai SKL alias Standar Kompetensi Lulusan Santri Madin Al Jami’ah.

Ada 6 kompetensi lulusan Madin Al Jami’ah Yaitu;

1. Memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT yang tercermin dalam penghayatan dan pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;
2. Memiliki pengetahuan dan wawasan keagamaan Islam di bidang Al Qur’an, Hadis, Aqidah, Akhlak, Fiqih, tarikh Islam, Bahasa Arab serta berbagai bidang cabang ilmu lainnya yang berkaitan sesuai dengan potensi yang dimilikinya;
3. Memiliki karakter yang mencerminkan 58 kesalehan individual dan social dengan menjunjung tinggi jiwa keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, persaudaraan sesame umat Islam (ukhuwwah Islamiyah), rendah hati (tawadlu’), toleran (tasamuh), keseimbangan (tawazun), moderat (tawasuth), dan keteladanan (uswah);
4. Memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas hidupnya sebagai hamba Allah SWT, anggota masyarakat dan sebagai warna Negara yang baik;
5. Memiliki daya juang, kepercayaan diri, tanggung jawab, dan pola hidup sehat;
6. Mampu memberikan manfaat bagi lingkungan social maupun alam sekitar di manapun berada.

Mata Pelajaran dan Struktur Kurikulum Madin Al Jamiah

Dalam panduan penyelenggarannya, untuk Madrasah Diniyah Takmiliyah Al-Jami’ah sebagai satuan pendidikan memiliki 13 mata pelajaran apabila mengacu kepada struktur kurikulumnya.

Adapun ketigabelas mata pelajaran Madin Al Jami’ah adalah;

Keagamaan

a. Ulumul Qur’an
b. Ulumul Hadits
c. Tafsir/ Ilmu Tafsir
d. Aqidah (Tauhid)
e. Akhlak (Tasawuf)
f. Ushul Fiqh
g. Fiqih
h. Tarikh Islam
i. Bahasa Arab
j. Nahwu-Sharaf
k. Balaghah
l. Ilmu Faraid
m.Ilmu Falak

2 Pengembangan Diri/ PPL
a. Safari Dakwah
b. Islamic Gathering
c. dll

apabila pada madin jenjang ula wustha dan ulya selain pelajaran keagamaan adalah ekstrakurikuler atau muatan lokal, maka pada jenjang madin perguruan tinggi ini sebutannya yaitu pengembangan diri atau PPL.

Adapun ketigabelas mata pelajaran ini ada dalam bagan struktur pembelajaran madin jenjang al Jami’ah lengkap dengan waktu dan jumlah JPL setiap mapelnya sebagaimana bagan gambar berikut ini.

Untuk ketentuan durasi waktu 1 JPL bagi madin al Jami’ah adalah 45 menit.

Jadi jika hendak mendirikan madin Al Jami’ah, silakan mempersiapkan guru ustadz ustadzah yang berkompeten untuk menjadi pengajar pada masing-masing mapel.

Raport Madin Al Jami’ah dan Syahadah atau Ijazah

Berikut ini adalah link tautan untuk mengunduh raport Madrasah Diniyah Takmiliyah yang mengacu kepada ketentuan juknis Kemenag. namun sayangnya tidak ada (

I don’t know why kenapa dalam juknis pada kemenag hanya melampirkan contoh raport dan ijazah untuk jenjang ula wustha dan ulya.

Saya sempat sekejap mencermatinya namun setelah menaikturunkan file PDF juknis madin ini tidak juga menemukannya.

Kalau merujuk dalam SK Dirjen berkenaan dengan penulisan ijazah madin, maka warnanya adalah merah.

Namun dalam juknis yang paling baru tidak mencantumkannya, atau saya saja yang belum menemukannya.

Secara umum blangko bisa anda tiru dari banyak file yang menyebar di dunia maya, sedangkan raport dapat anda adaptasikan dari penilaian untuk jenjang ula wustha ulya dengan memasukkan mata pelajaran madin Al Jami’ah pada raport ini.

Sepertinya hanya ini yang bisa saya sampaikan pada malam hari ini, semoga lain waktu bisa menambahkan keterangan yang lebih detil tentang lembaga Madin.

Saya sih bertanya-tanya, siapakah yang bisa yakin ada suatu lembaga atau masyarakat yang mampu dengan baik membuat madin Al Jami’ah ini sebagaimana aturan dan ketentuan dari Kemenag mengacu kepada struktur kurikulum yang ada.

Maturnuwun sudah mampir, akhirnya wilujeng dalu, selamat malam dan wassalamu’alaikum.