Criwis Cawis Tegese Kalebu Tembung Jinise
Apa tegese ukara criwis cawis? Yaiku nduweni teges wong sugih omong nanging uga mrantasi kalebu jenise tembung paribasan Basa Jawa yang artinya adalah ceriwis menyediakan, maknanya yaitu orang yang banyak omong namun juga bisa menyelesaikan masalah.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, kebanyakan orang utamanya laki-laki atau pria akan sebal dengan seseorang utamanya perempuan yang banyak omong alias ceriwis.
Dalam kamus Basa jawa tegese criwis yaiku tansah guneman, madoni, artinya yaitu selalu berbicara, mengajak adu mulut.
Pada KBBI online, ceriwis memiliki arti sangat suka bercakap-cakap, banyak omongnya.
Sedangkan cawis tegese yaiku sadhiya, wis tumata, basa krama inggile cawis yaiku caos. Artinya adalah menyediakan, sedia, memberikan.
Jadi dalam paribasan ini memberikan gambaran mengenai sifat atau watak yang kurang bagus. Atau setidaknya mengganggu yaitu banyak omongnya, namun meski seperti itu dia konsekwen dengan kemampuan untuk menyediakan.
Contohnya adalah perilaku seorang ibu atau boss wanita (yang baik) banyak cuap cuap kesana kemari berkomentar ini itu dan banyak hal.
Meski dia banyak ngomel mengeluh atau mengkritik dan mempunyai kosakata yang melimpah kepada anaknya atau anak buahnya, orang yang cerewet ini memberikan kompensasi berupa menyediakan apa yang tidak ada, atau menyelesaikan suatu permasalahan.
untuk tulisan huruf aksara Jawa sebagaimana dalam gambar ilustrasi diatas.
Apa tegese ukara criwis cawis?
Dalam bahasa Jawa, cawis yang artinya menyediakan ini maksudnya adalah mrantasi.
Apa itu mrantasi?
Asale saka tembung prantas kang duwe teges ngrampungi, dalam bahasa Indonesia artinya yaitu menyelesaikan, membereskan, merampungkan dan lain sebagainya.
Pada kawruh basa dalam buku digital alias PDF memberikan penjelasan paribasan ini dengan penjelasan seneng maido nanging yo seneng muruki utawa menehi.
Tegese maido yaiku ora ngandel artinya adalah tidak percaya.
Muruki asale saka wuruk tegese yaiku ngajari, Artinya yaitu mengajari
Menehi asale saka tembung lingga weneh tegese yaiku maringi, nyaosi, aweh marang, artinya yaitu memberi.
Sedangkan paribasan dalam bahasa Jawa memiliki pengertian yaiku unen-unen kang ajeg pangone, mawa teges entar lan ora ngemu surasa pepindhan.
Ungkapan dalam bahasa Jawa yang tetap, memiliki arti kiasan namun tidak mengandung makna pengandaian. Kayaknya belibet nih maksudnya.
Jadi begini, ungkapan ini merupakan kiasan suatu orang yang berperilaku menyebalkan tapi konsekwen. Berupa banyak omong, namun dia memberikan kompensasi berupa menyediakan, membereskan suatu hal, sepadan dengan cerewetnya dia.
tuladha ukara,”Bu Harti wonge pancen criwis cawis, akeh omong ananging uga mrantasi.”
Jadi demikianlah criwis cawis Tuladha tetembungan kang awujud paribasan yang memiliki makna banyak omong namun bisa membereskan. namun adapula yang memaknai dengan orang yang banyak membantah atau membalas perintah namun tetap melaksanakannya juga.
maturnuwun sudah mampir ke blog yang sederhana ini, wilujeng sonten dan wassalamu’alaikum.
Tinggalkan Balasan