Pangandikane Sepet Madu

pangandikane pait madu

Tegese tembung unen unen pangandikane sepet madu yaiku manus utawa lêgi bangêt, omongane nengsemake ngendikane manis, agawe remen wong kang krungu, kalebu tembung basa rinengga jinise sanepa, utawa bisa uga dadi panyandra.

Pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, sudah sejak lama saya mencari tentang jawaban untuk tembung panyandra pangandikane, namun apa daya didak mudah menemukannya.

Bahkan saya pernah bertanya kepada rekan saya yang lulusan 1 UGM Sastra Jawa namun sepertinya dia yang begitu cantik manis malah belum pernah mendengar atau mengetahuinya. Namun bisa saja lupa atau tidak masuk dalam mata kuliahnya wakkkk, maybe yes maybe no.

Pada saat iseng browsing malah saya menemukan ungkapan sanepa Basa jawa tentang pangandikan ini.

Sebagaimana anda ketahui bahwasanya sanepa adalah ungkapan dalam Bahasa Jawa yang membuat sesuatu menjadi sangat namun memakai kata kebalikannya atau sebaliknya.

Cirinya dalam ungkapan ini adalah kata sepet yang pembandingnya adalah madu.

Tegese Pangandikane Sepet Madu

contoh kalimat tuladha ukara misalnya begini “Wakhidatu Solikatu pangandikane sepet madu,” artinya si Ida perkataannya sangat manis.

Dalam Bahasa Jawa, pangandikan asale saka tembung ngendika, yang artinya yaitu kandha (mengatakan, menyampaikan, berbicara) utawa clathu.

Dalam kamus bahasa Indonesia menyebutkan pangandikan dengan arti sabda.

Yaitu perkataan yang merujuk kepada tokoh yang memiliki kelebihan dan lain sebagainya.

Sepet merupakan sebutan untuk menggambarkan rasa sesuatu, lazimnya adalah buah atau makanan.

Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, arti sepet yaitu rasa kelat seperti rasa buah salak yang masih mentah; sepat.

Apa itu kelat?

Kelat merupakan istilah lain untuk sepat, dalam wiktionary menyebutkan bahwa artinya kelat yaitu sepat (berasa seperti rasa pinang, salak mentah, pisang mentah).

Namun kelat juga memiliki arti lainnya yaitu tali penarik layar perahu. Akan tetapi apabila berkaitan dengan rasa maka arti yang tepat maksudnya yaitu sepet rasanya alias sepat.

Sedangkan madu sendiri anda tentu sudah paham. Yaitu cairan lengket yang sangat manis dan dipercaya memiliki khasiat sangat bagus untuk kesehatan.

Dalam banyak literatur menggambarkan sebagai sesuatu yang indah, bagus, kemakmuran, karena rasanya yang sangat manis serta menyehatkan.

Yang saya herankan kok ya ada yang menjawab ungkapan ini dengan nganyeli banget rasane. Mana ada madu rasanya kok nganyeli (menyebalkan).

Madu ini identik dengan lebah.

Adapun prose singkat madu ini adalah lebah mengumpulkan nektar dari bunga-bunga.

Selanjutnya nectar diolah menjadi madu caranya dengan dikunyah oleh lebah pekerja.

Lebah pekerja akan menghasilkan enzim yang dapat meningkatkan tingkat keasaman dalam nectar dan merubahnya menjadi madu.

Kira kira singkatnya seperti itu.

Jadi maksud dari ungkapan sanepa atau tembung panyandra pangandikane sepet madu, beserta sekilas ulasan maksudnya secara Indonesia.

Maturnuwun sudah mampir, salam kenal dan wassalaamu’alaikum.

Mumtaz Hanif

salam blogger

Tinggalkan Balasan