problematika dan masalah manajemen tpq. Permasalahan-permasalahan yang Dihadapi Manajemen Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ).
Pontren.com – tulisan tentang permasalahan dan problematika dalam manajemen TPQ yang diambil dari Tesis AMBO UPE NIM : 1005 S2 1163 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2012.
baca;
Manajemen TPQ yang baik
menjadi guru TPQ yang baik
Download form administrasi TPQ Lengkap
Adapun judul tesis ini adalah MANAJEMEN TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ) DI KECAMATAN TEMBILAHAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR.
Berikut tulisan beliau mengenai problem permasalahan dalam pengelolaan Lembaga Pendidikan Al Qur-an dalam Hal ini TPQ.
Dalam sosialisasi kebijakan tentang pembinaan dan peningkatan mutu Madarasah yang dialami di Indonesia termasuk di dalamnya adalan lembaga pendidikan non formal seperti Taman Pendidikan al-Qur’an.
Permasalahan permasahalahan tersebut adalah sebagai berikut: (34 Muhaimin dkk, Manajemen Pendidikan, Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah (Kencana:Jakarta: 2009), hal. 207-209)
- MutuPendidikan;
- Relevansi Pendidikan;
- Elitisme;
- Manajemen Pendidikan (Personalia);
- Bidang Keuangan;
- Manajemen Kelas;
- Pemerataan Pendidikan;
- Bidang Sarana dan Prasarana
Berikut pembahasan kedelapan permasalahan diatas secara lebih terperinci dan agak lebar mungkin panjang.
Mutu Pendidikan (problematika dan masalah manajemen TPQ)
Kendala dalam kualitas pendidikan, menurut tesis ini ada dua yaitu;
- Mutu guru yang masih rendah terdapat di semua jenjang pendidikan.
- Alat bantu proses belajar mengajar belum memadai.
Relevansi Pendidikan
Relevansi pendidikan merupakan kesesuaian antara pendidikan dengan perkembangan di masyarakat.
Misalnya lembaga pendidikan tidak dapat mencetak lulusan yang siap pakai dan tidak adanya kesesuaian antara output (lulusan) pendidikan dengan tuntutan perkembangan ekonomi.
Elitisme
Adalah kecenderungan penyelenggaraan pendidikan oleh pemerintah yang menguntungkan kelompok minoritas yang justru mampu ditinjau secara ekonomi.
Dicontohkan tingginya biaya pendidikan yang ditanggung orang tua anak didik berdampak hanya bisa dinikmati oleh orang yang kaya.
Tapi hal ini tidak dijumpai di TPQ-TPQ di Indonesia yang mayoritas sangatlah murah dan bisa dijangkau oleh semua kalangan.
Manajemen Pendidikan (Personalia)
Terdapat empat prinsip dasar manajemen personalia yaitu:
(1) dalam mengembangkan Taman Pendidikan al-Qur’an, sumber daya manusia adalah komponen paling berharga;
(2) sumber daya manusia akan berperan secara optimal jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional;
(3) kultur dan suasana organisasi di Taman Pendidikan al-Qur’an, serta perilaku manajerial Taman Pendidikan al-Qur’an sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengembangan Taman Pendidikan al-Qur’an; dan
(4) manajemen personalia di Taman Pendidikan al-Qur’an pada prinsipnya mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk mencapai tujuan Taman Pendidikan al-Qur’an.
Disamping faktor keberadaaan SDM (sumber daya manusia), hal pokok sangat penting pada manajamen personalia.
Yaitu berkait dengan penguasaan kompetensi dari para personil di Taman Pendidikan al-Qur’an.
Dengan begitu,usaha peningkatan kompetensi dari setiap orang pengelola di Taman Pendidikan al-Qur’an menjadi mutlak diperlukan.
Dari hal kondisi atas biasanya memunculkan beberapa problematika permasalahan kesulitan berikut:
- Masih terdapat pimpinan lembaga Taman Pendidikan al-Qur’an yang tidak mumpuni atau mempunyai kualifikasi utuk memimpin Taman Pendidikan al-Qur’an.
- adanya guru pengajar yang tidak menguasai materi dan metode pada bidangnya.
- terdapat benturan antara personil Taman Pendidikan al-Qur’an menyangkut hak dan kewajibannya.
Bidang Keuangan
Manajemen keuangan di lembaga terutama berkenaan dengan kiat lembaga dalam menggali dana.
Kiat lembaga dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program tahunan Taman Pendidikan al-Qur’an, cara mengadministrasikan dana lembaga, dan cara melakukan pengawasan, pengendalian serta pemeriksaan.
Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas.
Oleh karena itu, disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan maupun kegiatan rutin operasional di lembaga.
Juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat dan sumber-sumber lainnya.
Permasalahan dan problem yang mengemuka yaitu :
- kesulitan mendapatkan suntikan dana dari pemerintah
- pengelolaan tidak ter administrasi dengan baik
- Belum ada pembukuan yang baik
- sumber dana bergantung donatur atau dana pemilik yayasan
- Terjadi ketidakjelasan keuangan bagi lembaga yang mempunyai banyak struktur (ketua yayasan, direktur, kepala Taman Pendidikan al-Qur’an),satu yayasan mempunyai banyak lembaga.
Manajemen Kelas
Dinamika kelas pada dasarnya adalah kondisi kelas yang diliputi dorongan untuk aktif secara terarah yang dikembangkan melalui kreatifitas dan inisiatif murid sebagai suatu kelompok.
Dinamika kelas dipengaruhi oleh cara guru kelas menerapkan administrasi pendidikan dan kepemimpinan pendidikan serta menggunakan pendekatan Manajemen/pengelolaan kelas.
Penerapan kegiatan tersebut antara lain, sebagai berikut:
a. Kegiatan Administratif Manajemen
Kelas pada dasarnya merupakan unit kerja yang di dalamnya bekerja sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan.
Olehnya itu, pengelolaan kelas memerlukan tindakan-tindakan berupa perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan kontrol sebagai langkah-langkah kegiatan manajemen administratif.
b. Perencanaan Kelas
Sebagai program umum kurikulum harus diterjemahkan menjadi program-program kongkrit dan menghubungkannya dengan waktu yang ada, berupa program tahunan, semester/cawu, bulanan, mingguan dan bahkan pada program harian.
Selain perencanaan berdasarkan kurikulum, sebuah kelas perlu menyusun program penunjang berupa kegiatan ekstra kelas seperti, kesenian, pelajaran tambahan dan lain-lain.
c. Pengorganisasian kelas
Aspek terpenting dalam pengorganisasian ini yaitu usaha penempatan personal yang tepat pada tempatnya (proporsional) dengan memperhatikan ability-nya, tingkat pendidikannya, masa kerjanya dan sebagainya.
Olehnya itu, harus diupayakan agar setiap personal kelas termasuk para santri untuk mengetahui posisinya masing-masing dalam struktur organisasi kelas yang disusun berdasarkan pembagian tugas.
d. Koordinasi kelas.
Perwujudan Koordinasi kelas dengan menciptakan kerja sama yang didasari oleh saling pengertian akan tugas dan peranan masing-masing.
Maka koordinasi yang efektif memungkinkan setiap personal menyampaikan saran dan pendapat, baik dalam bidang kerjanya maupun bidang kerja patnernya.
Utamanya yang berhubungan dengan bidang tugas yang menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.
Koordinasi yang efektif tidak akan terjadi (meminimalisir) tabrakan atau kesimpangsiuran dalam penggunaan waktu dan fasilitas kelas.
e. Kontrol kelas
Selama dan setelah program kegiatan kelas dilaksanakan, maka perlu kegiatan kontrol dari guru/wali kelas.
Dimana kontrol tersebut harus mengacu kepada program yang disusun dengan maksud untuk menilai sampai dimana tujuan telah dicapai dan apa yang menjadi hambatan (jika ada).
Atau dengan kata lain kegiatan kontrol kelas dilakukan untuk mengetahui kebaikan-kebaikan yang diraih dan kekurangan kekurangannya.
Pemerataan Pendidikan
Hal ini dapat dijumpai misalnya dalam masalah biaya pendidikan yang mahal membuat santri putus atau tidak melanjutkan.
Untuk mengatasinya dengan menggratiskan sekolah dalam wajib belajar 9 tahun. Kaitannya dengan TPQ adalah dengan meniadakan pungutan biaya bagi yang tidak mampu.
meski di sisi lain adalah dengan mendorong seluruh komponen peserta didik dengan menekankan pentingnya Taman Pendidikan al-Qur’an atau pendidikan baik formal maupun non formal.
Bidang Sarana dan Prasarana
Manajemen perawatan preventif sarpras pada Taman Pendidikan al-Qur’an merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkala dan perencanaan yang matang untuk merawat fasilitas fisik, seperti :
gedung,
meubeleir, dan
peralatan sekolah lainnya,
dengan maksud dalam rangka peningkatan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif perawatan
sarana dan pra sarana Taman Pendidikan al-Qur’an. Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di Taman Pendidikan al-Qur’an dengan cara ;
- pembentukan tim pelaksana,
- membuat daftar sarana pra saran,
- menyiapkan jadwal kegiatan perawatan,
- menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan Taman Pendidikan al-Qur’an dalam rangka meningkatkan kesadaran merawat sarana dan prasaranaTaman Pendidikan al-Qur’an.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan :
- pengarahan kepada tim pelaksana,
- mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana,
- menyebarluaskan informasi tentang program perawatan preventi untuk seluruh warga Taman Pendidikan al-Qur’an, dan
- membuat program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas Taman Pendidikan al-Qur’an untuk memotivasi warga Taman Pendidikan al-Qur’an.
Di antara beberapa masalah yang timbul dalam bidang ini adalah:
- Sebaran sarana pendidikan masih kurang merata. BanyakTaman Pendidikan al-Qur’anyang belum lengkap sarana pendidikannya.
- Sarana penunjang pendidikan banyak yang rusak dan jumlahnya tidak mencukupi.
- Perawatan yang dilakukan terhadap sarana pendidikan tidak optimal.
- Biaya perawatan dan pemeliharaan sarana Taman Pendidikan al-Qur’an sangat kecil sehingga tidak menunjang upaya peningkatan mutu dan relevan.
Itulah berbagai permasalahan dan problematika dalam melakukan pengelolaan manajemen lembaga Taman Pendidikan Al Qur’an.
Semoga dapat menjadi bahan pertimbangan dan evaluasi masing-masing lembaga guna memperhatikan apakah seperti itu kendala atau situasi yang terjadi pada lembaga para pengasuh TPQ ini.