pontren.com – Wahhh saya baru ngeh cak, ternyata pada kolom emis ada isian cita cita dan hobi santri yang belajar pada TPQ, Madin, maupun pondok pesantren. Entah apa yang ada di benak para pembuat aplikasi ini.
Mungkin saja nanti yang cita citanya pilot dapat beasiswa langsung ke sekolahan penerbangan. Atau yang punya hobi sepakbola mendapat pembiayaan sekolah ke SSB terbaik di Indonesia, jika demikian alhamdulillah.
Tapi, tapi lho ya, menurut operator dan juga JFU pada Kantor Kementerian Agama yang saya bertemu barusan. Malah mempertanyakan urgensi keberadaan cita cita dan hobi para santri ini.
Apa fungsinya, nanti kedepan untuk apa?
Atau hanya sekedar gagah gagahan orang pusat untuk pamer data lengkap sampai dengan cita cita tanpa ada tindak lanjutnya. An sich bisa pamer, show off atau apalah namanya.
Entry emis ada cita cita dan hobi, menambah banyak kolom yang harus diisi
Pertimbangan pegawai ASN Seksi Pakis atau PD Pontren yang ngobrol dengan saya menyebutkan bahwa banyak sekali kolom yang harus diisi.
Bahkan jenjang pendidikan formal santri juga harus diisikan, masih kurang? Paralel A B C dan seterusnya juga perlu disebutkan.
Menurut hemat beberapa orang, untuk apa data sedetil itu?
Apakah memang ada dampaknya untuk lembaga secara langsung? Misalnya dana bantuan tunai atau santunan bagi siswa kelas paralel?
Kalau memang tidak ada manfaatnya (setidaknya saat ini), apa tidak sebaiknya kolom isiannya dibuat praktis.
Maksudnya apa saja isian yang perlu ada dan jelas peruntukan dan pemakaiannya, ya itu saja yang dbuatkan kolom.
Berbagai isian yang tidak atau belum ada manfaat dalam datanya bisa dipending dulu, sampai dengan jelas juntrung manfaatnya.
Kenapa begitu?
Lembaga dan operator capek pikiran, pulsa, dan juga banyak tekanan lain dengan keberadaan kolom yang menurut beberapa orang kejamnya begitu tega dalam jumlah.
Dengan asumsi kolom yang praktis, ingat ya, kolom milik dinas untuk pendataan ujian Sekolah ataupun nasional yang begitu penting. Ternyata juga hemat dalam jumlah dan praktis dalam entry data.
Apalagi TPQ, yang ijazahnya masih belum jelas kekuatan dalam dunia kerja. Pol mentok nilai tambah untuk mendaftarkan ke jenjang selanjutnya, tentu saat ini bukan membahas manfaat ilmu saat belajar di TPQ.
Hanya Bisa Pasrah
Tapi ya mau bagaimana lagi, dari dulu emang TPQ Madin dan Pondok Pesantren dalam posisi lemah jika berhadapan dengan data EMIS. Mereka mau entry ya dianggep, kagak mau ngentry ya tidak dipedulikan layanannya.
Jika anda membaca edaran edaran sebelumnya yang menyebutkan bahwa lembaga yang mendapatkan layanan yaitu lembaga pendidikan keagamaan Islam dibawah Dirjen Pendis yang entry data EMIS.
Apapun itu, selamat menikmati dan akhirnya saya hanya bisa bergumam, mau tertawa takut dosa. Dah gitu aja, wassalaamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.