pontren.com – Kompetensi dasar rumpun ilmu akhlaq tasawuf bagi lulusan pondok pesantren Salafiyah Jenjang Ula Wustha Ulya berdasarkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 4832 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PESANTREN SALAFIYAH.
Berikut adalah materi akhlaq dan ilmu tasawuf pada jenjang tingkatan Ula Wustha Ulya bagi anak didik ponpes salafiyah. Materi ini merupakan standar yang dibuat oleh Kementerian Agama melalui SK Dirjen Pendis.
Baca :
- Kompetensi Ilmu Tarikh Lulusan Pondok Pesantren Salafiyah
- Kompetensi Lulusan Pondok Pesantren Salafiyah pelajaran Ilmu Tauhid Ilmu Kalam
- Kompetensi Hadits Ilmu Hadis Lulusan Pesantren Salafiyah
Kompetensi dasar rumpun ilmu Akhlaq-Tasawuf Jenjang Ula Akhlaq-Tasawuf
Pembahasan yang disadur dari kitab al-akhlaq lil-banin/banat, pada Juz 1 meliputi:
- dengan apa seorang anak berakhlak,
- anak yang berakhlak dan tidak berakhlak,
- kewajiban menerapkan akhlak karimah sejak dini,
- Allah subhanahu wa ta’ala,
- anak yang dapat dipercaya dan anak yang taat,
- Nabi Muhammad Saw,
- adab di rumah,
- Abdullah di rumahnya,
- ibu yang penyayang,
- akhlak seorang anak kepada ibunya,
- soleh dan ibunya,
- ayahmu yang pengasih,
- akhlak anak bersama ayah,
- kasih sayang ayah,
- sopan santun terhadap saudara,
- dua saudara yang saling mencintai,
- akhlak bersama kerabat,
- Mushthafa dan kerabatnya,
- akhlak seorang anak terhadap pembantunya,
- anak yang suka mengerti,
- akhlak kepada tetangga,
- Hamid dan tetangganya,
- sebelum berangkat sekolah,
- akhlak berjalan di tempat umum,
- akhlak seorang santri di kelas,
- bagaimana santri menjaga perangkat sekolahnya,
- bagaimana santri menjaga inventaris sekolah,
- akhlak kepada guru dan temannya,
- serta nasehat umum satu dan dua.
Pembahasan yang disadur dari kitab al-Akhlâq li al-Banîn Juz 2, meliputi;
- kewajiban anak terhadap allah SWT,
- murid yang di cintai,
- kewajiban anak terhadap nabinya saw,
- sekelumit dari akhlak Nabi Muhammad SAW. (I)
- sekelumit dari akhlak Nabi Muhammad SAW. (II),
- mencintai kedua orangtua,
- kewajiban terhadap ibu bapak,
- kisah – kisah nyata,
- kewajiban terhadap saudara laki – laki dan perempuan,
- persatuan menimbulkan kekuatan,
- kewajiban terhadap para kerabat,
- Abu Thalhah alAnshari dan para kerabatnya,
- kewajiban terhadap pelayan,
- cara memaafkan pelayan,
- kewajiban terhadap tetangga, kisah – kisah nyata,
- kewajiban terhadap guru, kisah – kisah nyata,
- serta kewajiban terhadap teman-teman.
Pembahasan yang disadur dari kitab al-Akhlâq lil-Banin Juz 3, mencakup;
- adab pada waktu belajar,
- adab pada waktu duduk,
- macam-macam adab percakapan, adab maka sendirian,
- adab makan bersama sekelompok orang,
- adab berkunjung dan minta ijin,
- adab menjenguk orang sakit, adab orang sakit,
- adab kunjungan takziah, adab orang mengalami musibah,
- adab berkunjung untuk memberi selamat,
- adab dalam berpergian,
- adab berpakaian,
- adab pada waktu tidur,
- adab bangun tidur, serta
- adab istikhârah dan bermusyawarah.
Pembahasan yang disadur dari kitab al-Akhlâq li al-Banîn Juz 3, meliputi;
- rasa malu dan tidak tahu malu,
- teladan tertingga dalam masalah malu,
- sifat al-iffah dan al-qanâ’ah serta kebalikannya,
- bukti nyata bagi yang memberi nasihat,
- kejujuran dan pengkhianatan,
- kisah seorang laki-laki jujur,
- berbuat benar dan berdusta,
- beberapa kisah dari orang-orang yang berkata benar dan dusta,
- kesabaran dan kegelisahan hati,
- akibat orang-orang yang sabar,
- bersyukur dan mengingkari nikmat,
- teladan tinggi dalam hal kesabaran,
- sifat menahan diri dan marah,
- beberapa kisah dari orang-orang yang pandai menahan diri,
- kemurahan hati dan sifat kikir,
- kemurahan hati rasulullah saw dan keluarganya,
- sifat rendah hati dan kesombongan,
- beberapa kisah dari orang-orang yang merendahkan hati dan yang sombong, ikhlas dan riya’,
- kesiasiaan orang-orang yang bersikap riya’,
- dendam dan dengki,
- berbagai akibat buruk karena dengki,
- ghibah (membicarakan aib),
- bukti-bukti atas bahaya ghibah, mengadu domba (namimah) dan melapor kepada penguasa, cara para pelaku namimah berbuat kerusakan, dan
- penutup mengenai nasihat-nasihat umum (1 dan 2).
Jenjang Wustha
Akhlaq-Tasawuf
Pembahasan rumpun keilmuan akhlak dan tasawuf meliputi;
- keutamaan ilmu dan ulama’,
- adab santri (muta’allim) kepada dirinya sendiri,
- adab santri (muta’allim) kepada syaikhnya,
- adab santri (muta’allim) dalam proses pembelajaran,
- adab kyai (‘âlim) kepada dirinya sendiri,
- adab kyai (‘âlim) dalam pembelajarannya,
- adab kyai (‘âlim) kepada para santrinya, serta
- adab terhadap kitab-kitab yang dikaji.
Pembahasan mencakup tentang hakikat ilmu,
- hukum mencari dan keutamaannya,
- niat dalam mencari ilmu,
- adab memilih ilmu,
- guru, teman dan ketekunan,
- adab menghormati ilmu dan guru,
- kesungguhan dalam mencari ilmu,
- beristiqamah dan bercita-cita luhur,
- ukuran dan urutan ilmu, tawakal,
- waktu belajar yang bagus,
- pentingnya saling menghormati dan saling menghargai,
- pentingnya mencari tambahan ilmu,
- sikap wara’ ketika menuntut ilmu, hal-hal yang dapat menguatkan hafalan dan yang melemahkannya,
- hal-hal yang mempermudah datangnya rizki dan menghambatnya, serta
- memperpanjang umur dan memperpendeknya. Î
Perihal bangun tidur, keluar masuk kamar madi atau toilet, adab wudlu`, adab Mandi, tayammum, keluar masuk masjid, adab setelah thulû’ al-syams hingga zawâl, adab persiapan shalat, adab tidur, sholat, imamah, jum’ah, puasa, pentingnya menjauhi maksiat, maksiyat hati, serta adab shuhbah dan mu’âsyarah bersama Allah dan makhluknya.
Jenjang Ulya
Akhlaq-Tasawuf
Pembahasan tasawuf dalam pesantren salaf Jenjang Ulya meliputi ;
rahasia basmalah, hamdalah, shalawat, rahasia takwa, pentingnya ilmu syari’at dan menjaga sunnah, kedudukan syari’ah, thariqah, dan hakikat, rahasia taubat dan menjaga anggota tubuh dari dosa, persoalan qana’ah dan zuhud, definisi tasawuf, persyaratan mursyid hakiki dalam tasawuf, persoalan tawakal dalam tasawuf, persoalan ikhlash dalam tasawuf, adab uzlah dan shuhbah, serta kebiasaan menjaga waktu.
Pembahasan tentang hikmah shalat jamaah, rahasia dzikir, wirid dan tilawatil qur’an, lima obat hati (membaca al-Qur’an, mengosongkan perut, qiyamul lail, tadharru’ di akhir malam, dan majelis shalihin), keutamaan ilmu dan ulama, adab makan dan keburukan kenyang, keutamaan kitab ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn karya Abu Hamid al-Ghazali, rahasia Qailûlah dan shalat jamaah dhuhur, keutamaan kitab Adzkâr al-Nawawiy, hikmah tahajjud dan qiyâm al-lail, keutamaan dzikrullah, persoalan al- ma’rifat dalam tasawuf, jihâd al-nafs, al-musyâhadah dalam tasawuf, faedah shalawat nabi Muhammad saw, fadilah atau keutamaan hauqalah, rahasia munajat dan doa.
Pembahasan tentang problematika dan rahasia thahârah, problematika dan rahasia Shalat, problematika dan rahasia Zakat, problematika dan rahasia Puasa, problematika dan rahasia Hajji, rahasia tilâwah al-Qur`an, adab dzikir dan doa, adab keseharian (adab tidur, qiyâm al-lail, makan-minum), adab dalam pernikahan dan keutamaanya, adab bekerja dalam Islam, rahasia makanan halal, haram dan syubhat dalam Islam, tata pergaulan dalam Islam, konsep uzlah, bergaul dengan sesama dan bepergian, al-amr bi al-ma’rûf wa al-nahy `an al-munkar dalam Islam, serta adab nabawiyah dan akhlak muhammadiyah.
Perihal Mujâhadah dan Riyâdhah dalam Islam, akhlak tercela (ghadhab, haqd, hasad), hakikat dunia dan kehidupan, Menghindari akhlak tercela (jâh, riya`, kibr dan ‘ujub), konsep al-ghurûr menurut ulama salaf, maqamat–ahwal (al- Taubat, alshabr wa al-syukr, al-khauf wa al-rajâ’, al-faqr wa al-zuhd), konsep niat, ikhlash, shidq dalam tasawuf, Muhâsabah, murâqabah dan tafakkur, serta fenomena kematian dalam Islam.