Assalaamu,alaikum warahmatullahi wa barakatuh. selamat membuka internet dan menggali informasi. Pada dasarnya saya menulis profil ponpes Assalaam untuk menjadi pertimbangan dan pengetahuan utamanya bagi calon santri dan calon wali santri di PPMI Assalaam.
pontren.com – assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu, Tentunya juga bagi khalayak umum yang ingin tahu tentang pesantren modern ini. informasi yang disampaikan berasal dari para wali santri, alumni pondok assalaam serta hasil observasi ke pesantren Assalaam.
Disini akan disampaikan kehidupan sehari hari santri, situasi kamar serta karakteristik pendidikan dan tingkah polah santri di pondok serta beberapa tips dan saran bagi calon santri maupun wali santri.
Sekilas juga biaya yang di butuhkan. selain itu beberapa informasi yang sekiranya bermanfaat bagi yang ingin lebih mengetahui tentang pondok pesantren assalaam.
secara geografis, sebenarnya pondok pesantren ini terletak di Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo. Alamat Ponpes Assalaam Solo adalah Jalan Garuda Mas, Pabelan, Kartasura Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. dengan nomor telfon (0271) 718741.
Letaknya sangat dekat dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (yang juga terletak di Sukoharjo walaupun menyandang nama UMS dimana huruf S adalah Kependekan dari Surakarta.
Rute menuju ke pondok pesantren Assalaam sangat mudah. Untuk mencapai lokasi pondok baik dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum.
Jika dengan kendaraan umum, arah darimana saja untuk turun di UMS. dilanjutkan jalan kaki atau naik becak ke lokasi (mungkin sekitar 800 meter dari jalan raya).
layanan pendidikan apa saja yang ada di pondok Pesantren PPMI Assalaam?
pondok ini menyelenggarakan pendidikan formal yaitu setingkat SLTP dengan mengambil pilihan MTs. pada jaman tahun 1993, MTs Assalaam memiliki kelas 1 paralel antara 1A-1K.
Dengan rata rata satu kelas berisi antara 30-40 santri yang mana ukuran kelas di Assalaam pas menampung anak anak disitu.
Karena pendidikan mts maka kurikulum pelajaran umum (Matematika, IPA, IPS,Biologi, fisika, dan lain lain) serta pelajaran agama seperti Akidah ahlak (dulu seingat saya diajar oleh ustadzah nurhidayah), fiqh, qur’an hadis dan lainnya juga menggunakan kurikulum dari Kemenag.
Pengecualian pelajaran Bahasa Arab, buku yang digunakan adalah buku tamrinat terbitan dari pondok pesantren modern Darussalaam.
Diluar pelajaran diatas, ada tambahan pelajaran yang khas di pondok pesantren yang biasanya jarang di ajarkan di SMP atau bahkan MTs non pondok sekalipun.
Pelajaran tersebut misalnya insya’ (mengarang dalam bahasa arab), mahfudhat (kata mutiara/pepatah dalam bahasa arab) imla (dikte bahasa arab), khat/kaligrafi, tahfidz, ilmu tajwid, mutholaah, muhadatsah (percakapan bahasa arab) dan mungkin ada beberapa pelajaran yang mungkin asing bagi yang belum pernah belajar di pesantren modern.
Pada pelajaran kepondokan ini buku pegangan atau kurikulum mengacu ke pendidikan di Ponpes Gontor.
Karena Assalaam merupakan pondok yang sangat erat terkait dengan penerbit tiga serangkai, maka buku buku pelajaran umum dan kurikulum yang dari kemenag hampir semuanya menggunakan buku terbitan dari penerbit tiga serangkai.
pada jenjang sekolah menengah atas ada tiga pilihan, yaitu madrasah Aliyah dan SMU SMK. untuk SMK Assalam mempunyai 2 jurusan yaitu Teknik Jaringan Komputer ( TKJ ) dan Persiapan Grafika.
Perbedaan nya terletak pada induk organisasi, pada MA menginduk ke Kementerian Agama dan SMU dibawah Kemendiknas. Sedangkan untuk SMK berada dibawah naugan mana yang lebih baik diantara keduanya?
Secara umum sama saja keduanya. tidak terlalu beda signifikan, bisa dikatakan dalam hal memilih SMU atau MA ataupun SMK di Assalaam tergantung semangat belajar serta usaha sang santri, tidak ada rekomendasi lebih baik mana yang dipilih.
Akan tetapi pada kenyataan SMU lebih banyak peminat dibanding dengan MA, bisa jadi karena pelajaran MA yang banyak bersifat madrasah dan pelajaran lain diluar pelajaran umum menjadikan SMU lebih diminati para santri.
Secara pelajaran dapat disampaikan bahwa modelnya hampir sama dengan penerapan kurikulum di MTs dimana pelajaran yang ditetapkan dari kemenag maupun kemendiknas semuanya diajarkan ditambah dengan pelajaran khas kepesantrenan.
selain dua jenjang diatas, ada satu lagi jenjang pendidikan yang dikelola oleh pondok pesantren modern Islam Assalaam.
Tingkatan ini disebut dengan takhashush, yaitu sekolah khusus yang digunakan untuk mereka dari luar pondok pesantren yang ingin melanjutkan ke SMU/MA ke Assalaam.
Pada tingkat ini diberikan pelajaran yang intensif dalam hal bahasa dan pelajaran yang berkaitan dengan pondok pesantren.
Misalnya ada anak SMP tanpa latar belakang pendidikan pesantren yang berniat melanjutkan pendidikan di MA atau SMU assalaam maka dia akan ditempatkan di kelas takhashush selama satu tahun belajar khusus bahasa dan kepondokan.
Tujuannya untuk mengejar rekan yang sudah memiliki bekal pendidikan kepondokan. Akan tetapi jika calon santri sudah pernah mondok sebelumnya dan lolos ujian masuk SMU yang diadakan pesantren maka calon santri dimaksud tidak perlu mengikuti pendidikan takhashush.
Kegiatan Sehari – hari santri pondok pesantren Assalaam
dimulai dengan waktu subuh para santri melaksanakan sholat berjamaah di masjid.
Diwaktu subuh para santri putra diwajibkan memakai sarung dan baju serta kopiah, selanjutnya diteruskan dengan membaca al Qur’an di dalam masjid. Selepas selesai mengaji yang di tandai dengan pengeras suara dalam masjid “sodaqallahul adhim”.
Kadang kala diisi dengan kultum dari salah satu kyai di pondok, kadang juga tidak ada dan dilanjutkan dengan kegiatan muhadatsah/conversation (belajar percakapan dalam bahasa inggris atau arab).
Waktunya agak fleksibel sesuai dengan jadwal subuh.
Jam 6 pagi waktu dimulai sarapan, sampai dengan jam 7 pagi. para santri biasa melakukan kegiatan MCK di waktu selesai Muhadatsah sampai dengan waktu sekolah (jam 07.00 WIB.) termasuk kegiatan mencuci pakaian.
Jam 07.00 WIB-12.40 WIB kegiatan belajar mengajar seperti umumnya siswa sekolah
jam 12.40 WIB melaksanakan sholat dhuhur berjamaah di masjid. pada waktu ini santri tidak diwajibkan memakai sarung dan songkok, akan tetapi diharuskan memakai baju/dilarang memakai kaos ketika sholat jamaah.
pukul 13.15 WIB adalah waktu makan siang. Makan siang di lakukan di Ruang makan, dibedakan ruang makan bagi para santri MTs dengan ruang makan bagi santri MA/SMA/SMK.
Biasanya suasana di tempat makan murid MTs lebih gaduh sedangkan pada ruang makan SMA/MA/SMK cenderung lebih tertib dan teratur. secara jadwal, ruang makan ini di tutup jam 2 siang.
Jam 03.00 WIB adalah waktu para santri sholat berjamaah melakukan ibadah sholat asar, seperti sholat dhuhur, pada waktu asar santri tidak diwajibkan memakai sarung dan songkok.
Selepas sholat santri bisa melakukan kegiatan mandiri seperti olahraga, ekstrakurikuler, beres beres kamar, mencuci atau belajar. tergantung keperluan santri memanfaatkan waktu. pada hari hari tertentu, misalnya jum’at maka selepas asar santri melaksanakan muhadhoroh (belajar pidato).
Sore hari bahasa arab & inggris dan pada malam hari nya menggunakan bahasa indonesia. kemudian pada hari sabtu kegiatan pramuka.
Memasuki waktu magrib, (antara setengah enam sampai jam enam) maka santri beruyun-duyun menuju masjid sambil memakai sarung dengan kopiah dan membawa al Qur’an.
Selepas sholat jamaah magrib, banyak yang melakukan sholat sunnah. Dilanjutkan mengaji sendiri meneruskan sampai dimana mengaji terakhir, atau ada yang murojaah hafalan. setelah 10-15 menit mengaji maka ada tanda waktu mengaji sudah selesai.
Rampung mengaji biasanya ada kuliah tujuh menit dari salah satu asatidz. akan tetapi juga hal yang biasa jika tidak ada maka ada pengumuman dari organisasi pondok pesantren Islam Assalaam yang sering disingkat dengan OPPPMIA (OP3MIA).
Pengumuman rutin yaitu pelanggaran bahasa oleh qismul Lughoh (Bagian Bahasa), Bagian Pendidikan (Qismut Tarbiyah wa ta’lim) yaitu pemanggilan santri yang hari itu melanggar bahasa ataupun pelanggaran akhlak.
Semisal makan berdiri, makan tidak habis, berkata tidak baik, menghina teman dan yang lainnya. ada kalanya juga pengumuman dari bagian keamanan, biasanya ini dalah pelanggaran kategori yang lumayan berat, semisal kabur dari pondok, merokok, pacaran, nonton film dan yang lainnya.
Dan juga pengumuman kehilangan dan ditemukan barang. Umumnya barang yang sering ditemukan atau hilang adalah Kacamata, Uang, dompet, jam tangan. setelah pengumuman berakhir santri diperbolehkan keluar masjid.
Kegiatan setelahnya mengalami beberapa perubahan dalam beberapa masa, ada kegiatan yang dikelola masing masing kelas, OP3MIA, wali kelas, ataupun inisiatif dari masing masing santri. Biasanya kegiatan yang dilakukan adalah seputar tambahan mufrodat, tahsin baca qur’an, belajar menyusun kalimat dalam bahasa asing.
jam 7 malam (bisa kurang bisa lebih) adalah waktu untuk melaksanakan sholat isya dengan pakaian lengkap songkok dan sarung serta baju sopan.
pada masa lampau, waktu makan malam para santri adalah setelah mengaji di masjid dan sebelum sholat isya, akan tetapi pada masa sekarang dijadwalkan bahwa waktu makan malam setelah sholat isya.
Setelah makan malam, yang di lakukan oleh santri adalah belajar malam di kelas masing masing. secara program sih di tunggu oleh ustadz atau senior, tapi pada kenyataannya pengawasan dalam kelas ini mengalami pasang surut dalam penegakannya.
Jam belajar selesai pada pukul 22.00 WIB. setelah itu santri diperbolehkan untuk istirahat/tidur. ada yang melanjuutkan dengan kegiatan mencuci.
Kegiatan rutin mingguan santri pondok pesantren Assalaam
Secara jadwal diatas ditemukan ruang kosong antara waktu selepas asar sampai dengan magrib.
Akan tetapi pada kenyataannya ada kegiatan mingguan yang dilakukan untuk celah waktu itu. Kegiatan ini ada yang berupa kegiatan wajib bagi seluruh santri dan ada kegiatan yang bersifat pilihan/ekstrakurikuler.
- Kegiatan wajib. yang dilakukan adalah Muhadloroh (belajar pidato) dengan waktu habis asar kira kira jam 03.45- jam 20.30 (tentunya diselingi sholat magrib isya dan makan malam), Pramuka (habis asar-menjelang magrib),
- Ekstrakurikuler. Diluar dua hari kegiatan wajib tersebut ada kegiatan ekstrakurikuler, misalnya olahraga (sepakbola, badminton, ping pong, basket, beladiri) dan juga minat dan bakat (musik, qiroah, astronomi, fotografi dan semacamnya).
- Liburan. Selain itu kegiatan rutin mingguan yang menjadi idola santri adalah libur. Pada waktu sebelumnya libur di pilih pada hari jum’at, akan tetapi saat ini yayasan mengambil hari Ahad sebagai waktu libur menyesuaikan dengan libur dari pemerintah/sekolah.
Sholat Jum’at. Pada waktu sholat jum’at, santri diharuskan memakai baju koko berwarna putih, tidak lupa mengenakan sarung dan peci (bagi santri putra) sedangkan santri putri tetap memakai kostum biasanya yaitu mukena.
Pada satu waktu, ada santri senior yang menjadi khotib.
Dan pernah pula khotib menggunakan bahasa arab dalam khutbahnya. Akan tetapi saya tidak yakin ada lebih dari 10% santri yang paham materi yang di sampaikan khotib dalam khutbah ketika disampaikan dalam bahasa asing. tetapi pada umumnya khutbah disampaikan dengan bahasa Indonesia sampaikan dalam bahasa Indonesia.
Fasilitas Pondok Pesantren Assalaam
Kamar. Untuk tempat tinggal santri di sediakan asrama atau kamar. Kamar santri ada yang berupa Kamar Besar Putra (kamsartra) dan kamar besar putri (kamsartri) biasanya untuk kamar putra dinamakan dengan KPA yang merupakan kependekan dari Kamar Putra.
Untuk putri dinamakan dengan KPI. Kamar ini saling berhadap-hadapan dengan koridor di tengahnya. Koridor anak MTs lebih sempit dibandingkan dengan koridor anak SMA, mungkin selisih 0.25-0,5 meter.
Dengan ukuran mungkin sekitar 7×7 meter dengan daya tampung kurang lebih 20 santri. Kamar ini anak MTs bernomor dari KPA 1-KPA 32 sama seperti Kamsartra SMA dari kamar 1-32.
Begitupun dengan kamar untuk santri putri. Diluar kamar besar tadi ada namanya kamar tiga putra/i yang disingkat Kagatra/kagatri dan Kamar empat putra/i dengan singkatan Kapatra/Kapatri.
Bagi yang menginginkan Kagatra/Kagatri dikenakan biaya tambahan dan seleksi dari pengurus untuk kelayakan menempati kamar ini. Untuk kapatra/i disediakan kamar mandi di dalam kamar.
Sedangkan kagatra/i disediakan kamar mandi di samping kamar. Dikalangan anak putra tidak di rasakan perbedaan mencolok antara penghuni Kamsartra dengan Kagatra/Kapatra.
Sedangkan suasana berbeda di kalangan anak putri, dirasakan sikap berbeda (walau tidak semuanya) antara penghuni kamsartri dengan kapatri/kagatri. Ada perasaan eksklusif dari para santri putri (mungkin dah bawaan begitu kali ya anak putri :D).
Ada yang mengkritik dengan adanya kamar khusus ini, akan tetapi bisa jadi dengan adanya kamar khusus penghuni 3 atau 4 orang ini bisa bermanfaat juga bagi para santri yang mempunyai sifat lebih penyendiri.
Dengan tetap bisa belajar di pondok pesantren dengan sifatnya yang lebih penyendiri. Kalau di kupas tentunya akan banyak pro dan kontra.
Namun bagi saya pribadimelihat suatu terobosan dimana memberikan akomodasi dan tempat bagi para santri yang lebih suka suasana hening dan tetap belajar di pondok.
Daripada dipaksakan untuk dalam kamar besar yang bisa mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi para santri yang suka suasana sendirian.
Pertukaran pelajar PPMI Assalaam dengan sekolah luar negeri
Untuk yang satu ini saya belum bisa memberikan gambaran yang gamblang.
Akan tetapi saya rasa tidak semua santri mendapat fasilitas pertukaran ini. Hanya segelintir dari mereka yang berprestasi serta beruntung yang mendapatkannya.
Di koran saya baca juga atau entah lewat facebook tentang santri yang melakukan teleconference dengan lembaga yang sudah bekerjasama dengan pesantren.
Pertanyaannya, dari sekian banyak santri, berapa banyak yang bisa bertelekonference?
Dari santri tersebut, berapa banyak yang bisa fasih berkomunikasi dengan orang luar negeri? 30% atau 50% atau 100%? Bisa anda tanyakan kepada pondok pesantren.
Setidaknya saya angkat topi dan sangat salut dengan usaha dan terobosan pesantren guna memingkatkan kemampuan santri.
Terlihat banyak terobosan baik yang bermanfaat di pondok pesantren ini terlepas dari kritik serta kondisi umum yang ada.
Olahraga. Termasuk banyak fasilitas yang di sediakan, meja pingpong, badminton, sepakbola, basket, gedung olahraga dan yang lain yang menunjang kegiatan olahraga dan penyaluran bakat serta minat santri di bidang olahraga.
Musik. Peralatan satu set grup band juga disediakan serta sound system nya.
Bakat dan minat. Seperti observasi, laborat bahasa serta perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup sedikit.
Entah kenapa saya melihat sedikit sekali budaya membaca di perpustakaan di pondok pesantren ini. Mungkin karena banyaknya beban pelajaran serta singkatnya waktu untuk bersantai bagi santri sehingga sudah kehabisan energi untuk nongkrong di perpustakaan.
Koperasi, kantin. Untuk membeli kebutuhan sehari hari dan sesekali menikmati makanan diluar menu harian yang disediakan oleh pondok pesantren.
Biaya pendidikan pondok pesantren Assalaam Surakarta
Biaya untuk menyekolahkan anak ke pondok pesantren bisa di katakan relatif murah bagi mereka yang berpenghasilan 100 juta sebulan :D. akan tetapi bagi kalangan umum bisa disebut bahwa biaya di ponpes ini mahal.
Suatu saat pernah ada alumni yang mengomentari mahalnya biaya pendidikan di assalaam.
Dan sepertinya di jawab oleh pengurus atau anak dari ustadz dalam dengan mengatakan bahwa biaya ini digunakan untuk operasional dan fasilitas yang ada.
Sehingga bisa dikatakan biaya yang di keluarkan adalah sepadan/tidak mahal dengan melihat fasilitas dan menu makanan yang disajikan.
Sebagai ilustrasi jika anda seorang PNS golongan III dan tidak mempunyai penghasilan lain diluar gaji dan tidak ada tunjangan lain di PNS.
Anda akan merasakan betapa mahalnya biaya di pondok ini. 😀 untuk SPP atau syahriah bulanan adalah Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
masih ditambah dengan tabungan umroh Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah), namun ini opsional dan sifatnya tabungan.
Anggap saja anda memberi uang saku putra atau putri anda Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) tiap bulan. Jadi pengeluaran minimal anda setiap bulan adalah 3.000.000,- (tiga juta rupiah) hmmmm.. ternyata biaya sekolah di Assalaam melebihi UMR di Sukoharjo.
Berikut estimasi biaya awal masuk pertama di pondok pesantren assalaam dengan total sebesar Rp. 18.675.000,- (Delapan belas juta enam ratus tujuh puluh lima ribu rupiah dengan perincian sebagai berikut :
Bagi santri baru akan mendapatkan fasilitas kasur bantal guling, dan juga hanger serta diberi pinjaman lemari besi/kayu yang cukup untuk menyimpan baju dan peralatan sekolah.
Dan juga peralatan mandi seperti gayung ember dan lain lain yang merupakan uang dari paket fasilitas kamar.
Pengalaman santri baru. Bagi santri baru biasanya masuk lebih awal dibanding santri lama. Mereka akan ditempatkan di Kamar besar putra/putri.
Yang berisi kurang lebih 20 santri. Biasanya satu kamar diberikan pembimbing dari kakak kelas senior yang di pandang cakap sebagai pembimbing. Pernah suatu ketika pembimbing berasal dari kelas 6 (3 SMU) dan pernah juga berasal dari kelas 3 Tsanawiyah.
Hal umum yang terjadi di awal santri mondok adalah mbok-mboken (kangen rumah), mengenal rekan baru, mencari teman yang seide atau istilah nyak “klik” dengan santri.
Dan biasanya orang tua juga baper meninggalkan anaknya yang mondok apalagi anak tersebut adalah anak pertama, terutama sang ibu. 😀 (hayoo ngakuuu)
baca :
- Romadhon di Pondok Pesantren Assalaam
- Biaya Pondok Pesantren Assalaam Surakarta
- Fasilitas Pondok Pesantren Assalaam Surakarta (detail)
Barang yang sering hilang di pondok pesantren
Sebagai tempat yang berpenghuni kurang lebih dua ribu maka para santri harus tertib dan berhati hati dalam menaruh barang masing masing, karena hampir setiap malam di temukan barang ataupun diberitakakan pengumuman barang hilang. Barang yang umum hilang di pondok pesantren adalah :
- Sandal
- Pakaian
- Hanger
- Kaca mata
- Uang
- Jam tangan
- Dompet
- Jilbab/Kerudung
- Baju seragam sekolah
- Peci/songkok
Kalau setelah magrib sering diberitakan barang hilang atau ditemukan adalah kacamata, jam tangan, dompet/uang.
Namun sandal sebagai barang yang sering dirasakan hilang oleh santri tidak pernah di umumkan sebagai barang yang hilang atau barang yang ditemukan. Ironi pengumuman 😀
Mengupas tentang kehilangan barang pribadi di pondok pesantren ini ada dua faktor, yaitu faktor internal santri dan faktor santri yang lain.
Misalnya kehilangan baju, banyak wali santri yang menanyakan kenapa baju anaknya tinggal beberapa potong padahal dahulu sangat cukup untuk dipakai.
Bisa Jadi hal ini terjadi karena anak yang malas mencuci sehingga merendamnya kelamaan menjadikan malas untuk membersihkan sehingga baju nya dibersihkan (dibuang?) oleh kebersihan/pengurus pondok.
Selain itu lupa menjemur dimana ataupun ketika di jemuran baju tersebut jatuh terinjak injak dan menjadi kotor sehingga baju tersebut tidak di ambil kembali oleh yang bersangkutan.
Faktor kedua adalah kebiasaan santri yang kurang terpuji dalam bertindak serta hobi masak mie.
Sehingga kadang ditemukan santri yang memasak mie menggunakan api yang dihasilkan dari membakar pakaian santri lain. Akan tetapi biasanya baju yang di pakai sebagai bahan bakar adalah baju baju yang sudah sangat kotor dan terinjak injak di jemuran dan lama tidak di ambil oleh pemilik santri.
Bukan baju yang dalam kondisi baik. Ketika terjadi pertemuan wali santri dengan ustadz, biasanya pada acara konsulat, para ustadz sering di komplain dengan kondisi ini.
Akan tetapi saya belum melihat tindakan masif dan terstruktur dari pondok guna mengurangi kehilangan baju karena kecerobohan santri.
Para ustadz hanya menyampaikan hal ini kepada para santri untuk lebih bertanggungjawab terhadap pakaian nya sendiri.
Pada kasus kehilangan sandal, entahlah, saya sampai tidak yakin ada santri yang belum pernah kehilangan sandal. Hal ini terutama terjadi di pondok pesantren dengan banyak santri.
Sedikit masukan bagi para calon wali santri. Pondok pesantren assalaam merupakan pondok modern, bukan pondok rehabilitasi.
Sehingga sangat disarankan jika anda memasukkan putra/putri anda karena niat dari sang anak. Jika kondisi yang ada adalah anda memasukkan anak karena anak tersebut nakal dan susah di atur maka hal yang terjadi bisa lebih parah selepas anak tersebut selepas lulus (kalau sampai lulus) dari pondok pesantren.
Disana mereka akan menemukan komunitas anak yang dipaksa meninggalkan rumah bukan karena keinginan mereka sehingga menjadi kelompok yang susah diatur dan sering bikin onar.
Sudah 3000 kata yang dituliskan. Sepertinya capek membaca juga (kalau ada yang membaca dari awal sampai akhir). Untuk diketahui ini adalah merupakan tulisan subjektif yang diusahakan seobyektif mungkin guna informasi bagi yang memerlukan.
Seperti keterangan diatas bahwa iformasi ini berdasarkan observasi di masa lalu, informasi dari alumni, keterangan dari wali santri.
Demikian atas maklumnya disampaikan terima kasih. Komplain bisa di tulis di komentar ataupun di kirimkan ke email. Terima kasih. Bisa jadi nanti akan ada tambahan tulisan jika ada informasi dan masukan dari mereka yang berkompeten.
Terima kasih atas sharingnya, sangat bermanfaat infonya.
sama sama mbak victory Ani Suhartono.
Lumayan komplit… mantab deh
Sedikit saran, agar diupdate lagi…
ada saran bagian manakah yang perlu di update?
Terima kasih informasinya. Foto ilustrasi santri sekolah yg berseragam pramuka di atas dapat dari mana ya? Bolehkah saya download? Terkejut liat fotonya karena ada saya di foto tsb, bersama teman2 sekelas saya waktu MTS dulu.
dapat dari suciyanti
biaya syahriahnya mahal sekali ya perbulannya 2.500.000, mohon info pesantren modern sekitar solo dengan biaya syahriah yang lebih bersabat. terimakasih
itu ada beberapa pondok pesantren di surakarta.
Maaf,mau tanya bu,,,selain uang syahriah untuk tiap bulan ,apa ada biaya2 lain dalam kegiatan belajar mengajar sehari2,,misalnya jika ada tugas prakarya,apa msh dimintai biaya lg?
jarang bikin prakarya, jikapun ada, uang saku anak anak sudah cukup untuk bayar hal tersebut.
Sepertinya nggak.ya…..anak saya 3 disana biaya itu termasuk.rekreasi juga. Tapi ma ada tambahan 100
ya bisa jadi kebijakan menyesuaikan dengan kebutuhan. akan tetapi sepertinya jika ada tambahan biaya relatif tidak terlalu wow jumlahnya untuk kegiatan ekstrakurikuler
Assalamualaikum wr wb pak saya mau tanya apakah assalam menerima murid pindahan dan metode ya seperti apa pak.. Trimakasih
waalaikum salaam. tidak menerima pindahan.
Apakah di sekolah santri ada kegiatan membaca kitab kuning,, belajar.membaca arab gundul, dan memhami terjemah, mantiq dan balagah Alquran
ada pelajaran kitab kuning akan tetapi sangat sedikit sekali. dan diajarkan di tingkat SMA/sederajat. tidak bagi santri MTs
berapa kali bisa menjenguk anak santri dan berapa lama waktu kunjungannya
tidak ada ketentuan resmi berapa kali bisa dijenguk maupun berapa lama kunjungannya. bebas asal tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Salam kenal, sy walisantri di Assalam, anak skrg kls 3 MTs. Memang dr paparan diatas hampir sesuai dgn apa yg sy rasakan sbg walisantri,,mahal itu relatif. Mahal memang tp anak sy disana jrg sekali sakit, pun sakit dia bs berobat di klinik assalam yg bagus dan free gk byr lg. Fasilitas tlp sdh bs video call ala wartel,,kamar bersih air banyak dll..klo dibandingkan dgn hrga itu sepadan, klo murah ya pasti fasilitiasnya jg ala kadar,,suami sy alumni assalam 99 kt dia yg menurun adalah bahasanya,,dan kedisiplinan,,sdh tdk sprti dulu,,mgkn krn beda zaman,,dulu keras,,skrg gk bs krn bnyk pengawasan dr pihak luar,,maju terus assalam,,smg anakku lancar smpai kls 6
wa’alaikum salaam, salam kenal juga, emang nama suaminya siapa? tanyain apa angkatannya andi Oddang atau Firman Fikrony atau Bayu Wahyudi atau Tri Subagio?