Pontren.com – wah ini keren saudara-saudara, seorang Indonesia yang berprofesi menjadi guru bahasa Inggris pada Sekolah Menengah Atas di Banjarnegara melakukan perintisan lembaga pendidikan alquran di Negara Sakura Jepang.
Beliau bernama Dr. Tuswadi yang berprofesi sebagai pendidik bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Sigaluh, dalam penuturannya menyampaikan bahwa di Kota Mihara Perfektur Hiroshima terdapat kurang lebih 300 orang penduduk Indonesia yang telah mempunyai izin tinggal permanen di Negeri Jepang karena ada keturunan dari kakek maupun nenek yang asli penduduk Jepang.
Benar yang dimaksud dengan kota Hiroshima ini adalah salah satu dari 2 kota yang dijatuhi bom atom oleh amerika serikat pada waktu perang di zaman dahulu kala era 1940 – an.
Sedangkan salah satu kota selain Hiroshima yaitu kota Nagasaki yang juga mendapatkan bom atom, malah pernah di buat film oleh sineas Amerika serikat dengan judul pearl harbour, walaupun tidak fokus pada saat pengeboman pada kedua kota di Jepang ini.
Masyarakat Muslim di Wilayah Hiroshim
Para WNI yang memiliki ijin tinggal permanen ini umumya adalah orang dewasa yang berada dalam komunitas berprofesi sebagai pekerja dalam pembuatan kapal pada perusahaan. Dari merekalah terlahirkan anak anak Indonesia yang banyak belum pernah mengunjungi tanah air Indonesia.
Dr. Tuswandi bersama keluarga tinggal di Hiroshima kisaran 5 tahun semenjak 2009 sampai dengan tahun 2016 pada waktu kuliah S2 dan S3, dan juga keperluan riset.
Hingga masa sekarang beliau masih sering mengunjungi kota hiroshima dalam rangka penelitian.
Hiroshima Islamic Cultural Centre HICC
Di Perfecture terdapat Hiroshima Islamic Cultural Centre yang disingkat dengan HICC. Semenjak berdiri pada akhir tahun 2014, HICC memiliki fungsi sebagai tempat beribadah serta pusat dakwah Islam.
Lantai empat dan lima difungsikan menjadi masjid yang diberi nama dengan Masjid Assalam Higashi Hiroshima.
Upaya Pembelian Lahan Untuk Masjid Mihara
Disisi lain kota Mihara Hiroshima Perfecture, di bawah pimpinan Bapak H Tarmidzi, masyarakat muslim Indonesia belum lama ini telah mengupayakan berdirinya Masjid.
Upaya ini dilakukan dengan cara melakukan pembelian sebuah rumah di daerah perbukitan sekitar 15 kilometer dari stasiun Mihara. Masyarakat Muslim di Mihara Hiroshima Perfecture bergotong royong mengumpulkan dana untuk membeli lahan dan rumah tersebut dan mengubahnya menjadi Masjid Mihara.
Diskusi Dr. Tuswadi dengan H Tarmidzi tentang Kebutuhan anak Muslim di Wilayah Hiroshima
Dalam keterangan sebutkan bahwa Dr. Tuswadi pernah melakukan diskusi dengan dengan Bapak H Tarmidzi perihal kebutuhan anak-anak Muslim di Mihara.
Dengan analisa bahwa kemungkinan kesibukan orang tuanya serta ketiadaan mata pelajaran agama Islam di sekolah-sekolah asli Jepang, anak-anak Muslim kurang memahami Alqur’an sebagai pondasi kegiatan ibadah.
Dari adanya diskusi dan komunikasi antara kedua beliau maka tercapai kesepakatan ruangan di Masjid Mihara dijadikan TPQ Mihara.
Adapun jadwal Pembelajaran baca tulis Alqur’an dilaksanakan setiap hari Sabtu diperuntukkan bagi anak-anak Muslim keluaga Indonesia yang tinggal di wilayah Mihara. TPQ Mihara tersebut sudah berjalan sekitar enam bulan atau jika di konversi dalam semesteran baru satu semester perjalanan.
Saat ini tengah dilaksanakan pengembangan kurikulum sekolah dasar ala Indonesia teruntuk bagi anak-anak WNI yang berada di Jepang. Maksud dari penyusunan serta pengembangan ini yaitu memperkenalkan Indonesia kepada para santri yang tinggal di Negara Jepang ini, meskipun mereka tinggal di negara lain.
Sumber: radarbanyumas.co.id